Chapter 11

93 6 0
                                    

The Changes?
-
-
-
-
*****

"Jadi kau akan pergi lagi?"Tanya alex pada kakaknya.

Emma tidak menjawab,ia hanya sibuk mengepak barang-barangnya kedalam koper yang akan ia bawa ke italia.

"Kau tau bukan,dengan pergi ke tempat jauh takkan pernah menyelesaikan masalahmu"Alex berseru pada kakaknya yang sedang sibuk berkemas.

"Aku tau"Jawab emma singkat.

"Lalu kenapa kau tetap pergi?"Alex memandang kakaknya serius menantikan respon kakaknya.

"Aku hanya pergi berlibur dengan kekasihku lex,berbahagia disana seperti yang dia inginkan"Ujar emma acuh tak acuh.

"Aku tau,akan tetapi bukankah akan lebih baik jika kau memperjuangkan sesuatu yang sedari awal harusnya kau perjuangkan?"Celutuk alex mencoba memberi pencerahan pada emma yang begitu keras kepala.

"Itu hal yang tidak mudah,lagipula dia saja tidak ingin memperjuangkanku,jadi dengan alasan apa aku harus berjuang?aku mempunyai kekasih,kau tau itu bukan"Jawab emma sembari mondar mandir merapikan kamarnya.

Alex menghela nafas lelah,kakaknya begitu keras kepala akan tetapi ucapan kakaknya tadi memang benar.Emma tidak bisa memperjuangkan tom,jika lelaki itu saja enggan untuk melakukannya.Jadi,alex tidak bisa mengatakan apa-apa untuk menyangkal perkataan kakaknya,lagipula posisi emma juga cukup sulit,kakaknya itu pasti takkan tega hati untuk meninggalkan leo begitu saja hanya untuk pria lain.

Emma tidak akan pernah melakukan itu karena alex tau bagaimana kakaknya itu,wanita itu terlalu baik dan menjunjung tinggi nilai-nilai kehormatan lebih-lebih soal kehormatan seorang wanita.

"Jika kau sudah selesai mengoceh,bisakah kau membantuku untuk meletakkan koperku ini pada jok mobilku dibawah,leo sebentar lagi akan sampai dan kami akan memakai mobilku untuk ke bandara"Seru emma panjang lebar pada adiknya yang hanya diam saja setelah mengoceh tadi.

"Huh baiklah"Alex memilih untuk menurut saja,pria itu terlihat begitu terlibat lagi dalam perdebatan dengan kakaknya.

Sementara alex membawa kopernya ke lantai bawah lebih tepatnya ke garasi tempat mobilnya terpakir,emma memilih duduk sebentar diatas kasurnya sembari menghela nafas lelah.Ia telah memutuskan untuk menuruti saja keinginan tom,karena rasanya ia tidak ingin lagi memperlebar masalah diantara mereka.

Jadi semoga saja pria itu akan senang dan baik-baik saja setelah ini,emma tau itu akan melukai mereka lebih-lebih tom.

"Aku harap ini memang yang terbaik thomas"Monolog emma sambil mengelus figura ia dan tom pada nakas sebelah kanan ranjang tempat ia duduk.

***
Di lain tempat,tom juga terlihat tengah mengemasi barang-barangnya,sebab hari ini ia akan kembali ke amerika untuk menyelesaikan rangkaian pekerjaannya disana.

"Kau jadi kembali hari ini son"Ujar ibunya yang baru saja masuk kamar putranya sulungnya.

"Hmm ya mum"Jawab tom menghentikan sejenak aktifitasnya.

"Jadi...bagaimana hubunganmu dengan emma sekarang"Tanya ibunya sedikit penasaran.

"Kami baik-baik saja mum"Jawab tom sambil kembali mengemas barang-barangnya.

"Benarkah?"Ujar ibunya memastikan

"Ya tentu saja mum"Respon tom singkat.

"Haruskah mum percaya itu?"Ibunya tau bahwa ada sesuatu yang tidak beres yang coba ia sembunyikan.

"Huh ya,mmm sebenarnya masih ada sedikit masalah tapi aku akan segera menyelesaikannya"ungkap tom dengan begitu pasrah.

"Begitu ya?baiklah kalau begitu,segeralah selesaikan masalah kalian mum tidak ingin melihat kalian berjauhan lagi"Nasihat Ibunya singkat sebelum berlalu dari kamar putranya.

Call out my nameOnde histórias criam vida. Descubra agora