Gravity

86 16 3
                                    

Happy reading yeorobun 🥳🥳🥳
Jangan lupa tekan vote komen dan follow akunku yah🙏🙏

Borahae 💜💜💜
_____________________________________

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"Jimin melirik tzuyu yang berdiri tegang di sampingnya. Mereka berjumpa di lift apartemen pagi ini. Tzuyu tidak mengatakan sepatah katapun bahkan tidak menjawab salam Jimin, ia hanya memberikan sebuah tatapan tajam penuh arti pada pria bermarga Park itu.

"Ada apa dengan matamu yang menghitam itu? Apa kau kurang tidur?"tanya Jimin lagi.

"Aku sedang tidak ingin bicara denganmu!"tzuyu ketus, mengacuhkan Jimin sampai lift terbuka di lantai dasar. Jimin mengira-ngira apa Tzuyu sedang datang bulan ataukah gadis itu tahu kalau dirinya lupa memberi makan ikan masnya semalam?

"Yak!! tidak pergi bersamaku?"tanya Jimin saat tzuyu melangkah keluar dari lift dan tidak mengikutinya menuju parkiran basement.

.

.

.

"Pagi..."Jimin menyapa semua artist animator 2D ketika ia memasuki ruang divisinya. Wajah Jimin berseri bagai model iklan Pembersih muka, alam semesta selaku mendukung pria ini.

"Selamat pagi Jimin-ah"Sana menyapa Jimin dari meja kerjanya. Sana adalah koordinator animator 2D.

"Sela..."

"Selamat pagi Sana"seseorang memotong dan mendahului salam Jimin, pria itu muncul dari arah belakang dan menghampiri meja Sana. Aa... Kalian lihat wajah pria park itu yang berubah sedikit menekuk.

"Selamat pagi Mingyu-ssi"Sana mengangguk.

"Sana, ada kesalahan render pada animasi 3D di scene 11, kami memastikan animator 2D men- tracking ulang. Kalian pasti belum mendapat konfirmasi."terang Mingyu.

Serontak Jimin memutar bola matanya, Mingyu tidak perlu repot-repot datang ke ruang animator 2D hanya untuk mengkonfirmasi sebuah revisi, lalu apa fungsi seorang koordinator? Mingyu jelas mencari-cari alasan untuk bertemu dengan Sana.

"Baiklah Mingyu-ssi...akan kuperiksa di server 2D."Sana memastikan file render serta daftar trakingan animator pada komputernya. Mingyu menunggu, ia terus memandangi Sana sebagai patung Mona Lisa yang tersohor itu. Jimin melirik sinis Mingyu sambil berjalan menuju meja kerja lalu menekan keras tombol power PC-nya.

"Mingyu-ssi, scene ini diambil alih Jimin-ah. Animator sebelumnya dialihkan ke scene lain. Kami akan segera mengubah trakingan-nya. Kau ingin mengkonfirmasikan langsung pada Jimin-ah?"mendengar Sana dengan jelas meyebut namanya. Jimin langsung menoleh dan serempak Mingyu pun meliriknya. Jika kalian punya Indra keenam, sengatan listrik dapat terlihat diantara keduanya.

"Ah.. katakan padanya, kami animator 3D mengubah gerakan animasi, pastikan animator 2D men-tracking ulang."Mingyu berbicara pada Sana tapi arah pandangnya menuju ke Jimin yang sedang menggenggam erat pen draw. Hei awas, bisa patah itu...

Usai mengatakan itu, Mingyu pun beranjak dari ruangan animator 2D, ia meninggalkan jejak ekor mata untuk Jimin dan tentunya pamit pada Sana dengan senyuman hangat. Lihat...sekarang wajah Jimin sudah seperti lipatan origami.
Oh,,, pria yang malang,,,tenanglah park Jimin. Meskipun Sana menyukai Mingyu, aku yakin para readers disini mau mengantri demi mendapatkanmu bahkan ada yang memajang fotomu dilamarnya, pfttt contohnya seperti aku...wkwkk. ok lanjut!!!

Imperfect LoveDove le storie prendono vita. Scoprilo ora