JENRINA STORY 1

439 29 0
                                    

This story is published for entertainment consumption. If you don't like it, you can leave. Don't take it seriosly. Enjoy it.

Words : 2165
Happy Reading..

_____________________________________

Ringkasan :

Seharusnya Jeno mendengar apa yang dikatakan Mark padanya tempo hari. Karina Yu adalah seseorang yang menarik perhatian Jeno beberapa minggu lalu dan Jeno berterus terang mengakui perasaannya.

Namun apa yang terjadi adalah kesalahannya. Dia tahu bahwa sepenuhnya hanya salah paham. Tetapi Jeno yang telah digelapkan emosi telah mematahkan Karina. 
______________________________________

~ÉCRIVAIN AU COEUR BRISÉ~

Jangan menyakiti hati seorang penulis jika kau tidak ingin abadi dalam karyanya. Semua itu juga berlaku bagi penulis lagu. Mereka adalah sosok yang harus diwaspadai jika tidak ingin tindakanmu diekspos lewat karya seni. Kau memperlakukan mereka dengan buruk maka kau bisa mendapat balasan lebih buruk hanya lewat dari barisan kalimat yang mereka tulis. Mereka bisa menyakiti tanpa harus menyentuh.

Mark pernah berkata padanya untuk tidak bertindak sesuka hatinya. Mark seorang penulis lagu, dia tahu lebih dari apapun karena setiap perbuatanmu bisa menjadi inspirasi seorang penulis sepertinya. Tetapi Mark tidak cukup merasa penting maupun peduli mengapa harus menulis tentang Jeno dalam karya lagunya. Mereka tidak punya hal spesial. Lagipula Mark akan jijik sendiri nantinya.

Tetapi ini berbeda dengan Karina. Dua tahun lalu Mark tahu bahwa Karina suka menulis di sela-sela kesibukannya. Dia juga mendengar Karina memiliki platform tersendiri untuk menerbitkan karya-karyanya.

Itulah mengapa sebagai teman yang baik, saat Mark tahu jika Jeno menjalin hubungan secara rahasia dengan rekan seagensinya, dia menasihati dan memberinya peringatan.

Karina gadis yang pendiam, semua tahu itu. Tetapi lewat tulisan, mereka tidak tahu seperti apa kepribadian dirinya yang asli. Mark sudah mencoba mencari informasi tentang platform Karina mempublish karyanya, tetapi dia tidak memberi jawaban. Tentu saja, Karina tidak mau orang terdekatnya tahu seperti apa kepribadian aslinya. Dia hanya takut dibenci, dicemooh, atau mungkin lebih buruk dari itu. Entahlah, Karina selalu memikirkan hal-hal buruk yang mungkin terjadi jika seseorang tahu jika itu adalah karya miliknya. Itulah mengapa Karina menggunakan nama pena agar orang-orang tak bisa mencari siapa sosok asli dari penulis tersebut.

Semua berawal dari pertemuan tidak sengaja. Ketika kedua netra saling menatap. Karina terpaku. Apa yang terjadi waktu itu? Dia tidak ingat sama sekali. Mereka hanya memandang seling beberapa menit. Tidak hanya satu dua kali. Mereka satu agensi, itu bukan kebetulan lagi. Berpaspasan maupun berada di ruang latihan yang sama, tidak akan ada yang mustahil bagimu jika ingin bertemu dengannya.

Beberapa dari senior maupun trainee secara terang-terangan mendekati Karina. Tidak satu dari mereka yang dibalas olehnya. Saat ini tokoh utama dalam hatinya bukan mereka semua, hanya satu orang.

"Sudah satu bulan." Semakin dia beranjak dewasa, semakin berat suaranya. Oh tidak, Karina tersipu hanya karena hal kecil begitu.

Mata setengah bulan sabit itu memandangnya. Senyum busurnya mengembang. Karina tersipu untuk kedua kalinya.

Saat itu, Karina tengah berlatih sendiri di ruang latihan ketika larut malam. Meski ada sesuatu yang mengganggunya seperti musik tiba-tiba berhenti atau volumenya tiba-tiba keras, Karina seperti nya tidak peduli. Hingga deritan pintu terbuka mengalihkan pandangannya. Dengan rambut nya yang lepek, keringat menetes dari dahinya. Memakai kaos hitam dengan celana training abu-abu, Karina jadi berpikir buruk dengan penampilannya. Dia tidak cukup bagus untuk bertemu lelaki yang berdiri di ambang pintu. Tidak cukup baik saat Jeno yang selalu terlihat menawan itu harus melihatnya basah karena keringat.

JENRINA STORIESWhere stories live. Discover now