Bab 7. Sang Algojo

61 4 1
                                    

Jari-jari kering kepala pelayan sedang menekan lubang kancing.

Kerah kemeja yang dililit erat di leher, dan apa yang nampak di atasnya adalah seorang pria yang berdiri tegak dan memiliki persepsi yang mendalam.

Namanya adalah Cardo Ruber. Dia adalah seorang pria yang telah berhasil memanjat naik, dan sekarang menjadi seorang marquiss.

Marquis Ruber sedang membaca surat, dan menyerahkan pakaiannya kepada kepala pelayan. Itu adalah surat dari Rena Ruber, yang baru saja tiba tadi pagi ini.

"Apakah ada kesalahan?"

"Saya sudah memeriksanya berulang kali, tidak ada kesalahan..."

Kepala pelayan buru-buru membuat alasan untuk pertanyaan marquiss. Namun, dia tidak bisa mengakhiri kalimatnya. Ini karena kata-kata yang diucapkan Rena sehari sebelumnya sambil tertawa, muncul kembali di benaknya.

Bagaimana jika, bagaimana jika saya ditemukan mati besok?

Rena mengatakan itu di depan gerobak dimana racun sudah disiapkan.

Mengingat kejadian itu, kepala pelayan menelan ludahnya.

Apa-apaan itu? Itu keinginan yang menakutkan dan kewalahan. Dia bahkan tidak bisa menebak apa yang dimaksud Lady ketika dia mengatakan itu.

Saat kepala pelayan menahan napas dengan kuat, sebuah tangan besar tiba-tiba menyelimuti bahunya.

"Aku tidak berpikir kamu membuat kesalahan."

"Tuan..."

"Aku tahu betapa telitinya kamu."

Suara lembutnya menghentikan kepala pelayan yang gemetaran, tapi bukan karena rasa takutnya telah hilang. Itu sebenarnya sebaliknya.

"Aku, aku pasti akan menyelesaikannya. Kali ini, pasti...!"

Kepala pelayan menjadi ketakutan dan menempel rapat kepada marquis. Dia bahkan tidak ingin dianggap menjadi seorang pria tua yang tak berguna, karena dia tahu rahasia tuannya.

Oleh karena itu, dia merendahkan dirinya dan memohon, sampai suara monoton pintu yang diketuk berbunyi.

"Masuk."

Dengan izin marquis, seorang pelayan perempuan muda masuk kedalam ruangan. Dia dengan sopan memberi salam kepada marquis sebelum menyerahkan catatan kepadanya.

Seketika kepala pelayan melihat dengan cemas, marquis membuka catatan dan bergumam.

"Lebih baik ini berita bagus."

Marquis tersenyum pahit dan menyerahkan catatan itu kepada kepala pelayan. Kepala pelayan ragu-ragu beberapa saat sebelum dia menerimanya, disana ada informasi singkat.

- Duke Selatanlah orang yang telah mengundang Rena Ruber.

Ekspresi kepala pelayan berubah tenang karena informasi yang tertera didalam surat.

Kemarin, dia secara pribadi mencari lebih lanjut kedalam Rena Ruber. Dia ingin menemukan bagaimana nona yang seharusnya sudah mati, barusan muncul entah dari mana begitu saja.

Regina RenaWhere stories live. Discover now