Setiap kali kau membuka jendela, maka kau akan melihat hal yang berbeda.
Oneshoot with Bangchan as center.
Mature content.
21+ or 18+
Beberapa Chap pernah di publis di Bangchan NC Oneshoot (sudah di hapus) dan diperbaiki untuk versi yang lebih rapi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Karena kamu minta ini terserah aku jadi aku harap kamu suka dengan hasilnya :3
. . .
Happy Reading. . . .
Akhir-akhir ini Minhyuk dapat melihat bahwa kekasihnya jauh lebih stress dari biasanya. Semester akhir dengan segala tuntutan tugas yang menumpuk membuat Chan tidak memiliki waktu untuk mendapat 6 jam tidur, dia jarang mendapat 8 jam tidur karena insomnia, 6 jam adalah waktu yang paling lama karena dia lebih sering mendapat 4 jam tidur.
Dan itu membuat Minhyuk khawatir terlebih Chan yang stress akan kehilangan nafsu makan dan tubuhnya semakin kurus. Malam ini sama seperti biasa, dia pulang dari kantor dan melihat Chan duduk di sofa dengan laptop dipangkuan nya, cahaya biru monitor adalah satu-satunya cahaya di ruang tengah yang menerpa wajah Chan. Minhyuk melirik arlojinya yang menunjukan pukul 11 malam menyadari bahwa Chan pasti mengerjakan tugas sampai lupa waktu lagi "Chanie?" Chan menoleh, terkejut karena seluruh ruangan gelap "A-ah Hyung maafkan aku, aku lupa menyalakan lampu." Dia meletakan laptopnya di meja lalu berlari menuju saklar dan lampu menyala.
Minhyuk melepas jas dan melonggarkan dasinya memerhatikan Chan yang datang menghampiri untuk membawakan tas kerjanya. Minhyuk memeluk Chan dari belakang ketika pemuda itu berbalik, hendak menyimpan tas Minhyuk di kamar mereka "Kamu sudah makan?" Chan menggeleng mengigit bibir saat helaan nafas Minhyuk menerpa daun telinganya, dia tau Minhyuk kesal.
"Maaf-"
"Jangan minta maaf sayang, kamu merasa stress dan itu bukan salah mu karena merasakannya." Minhyuk mencium rahang Chan, menggoyangkan tubuh mereka dan menikmati ketenangan sebelum suara isakan dari yang lebih terdengar. Chan menangis, menjatuhkan tas Minhyuk dan membawa tangan untuk menutup wajah "A-aku akan gagal." Suara gemetar Chan lirih, Minhyuk membalik tubuhnya dan memeluk Chan lebih erat "tidak, tidak sayang. Kamu berusaha keras aku yakin kamu akan lulus dengan nilai paling bagus." Minhyuk tidak mengatakan itu untuk sekedar menghibur, Chan benar-benar belajar dan bekerja keras dia pantas untuk menjadi salah satu mahasiswa terbaik.
Chan menggeleng, menempelkan wajah di dada Minhyuk, membiarkan air matanya membasahi dasi dan kemeja yang lebih tua "M-mereka bilang ak-aku s-skripsiku adalah yang terburuk a-aku-" dia menangis lebih keras, Minhyuk tidak bisa mengerti, dia yang memeriksa skripsi Chan sebelum pemuda itu menanyai pendapat dosen pembimbingnya, dia yakin skripsinya sempurna dan bagus.