Setiap kali kau membuka jendela, maka kau akan melihat hal yang berbeda.
Oneshoot with Bangchan as center.
Mature content.
21+ or 18+
Beberapa Chap pernah di publis di Bangchan NC Oneshoot (sudah di hapus) dan diperbaiki untuk versi yang lebih rapi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dengan perubahan secukupnya, dan aku harap kamu suka :3 4267k woeh :"3
. . .
Happy Reading.
Hujan turun begitu deras, petir menggelegar, tidak ada yang berani keluar atau menerobos hujan, semua orang sibuk menghangatkan diri kecuali seseorang yang terlihat berlari tergesa-gesa, memeluk sesuatu dengan erat di dalam jaketnya. Dia berhenti di sebuah emperan toko untuk berteduh. Pemuda itu melonggarkan pelukannya, tubuhnya mengigil dan bibirnya yang pucat tersenyum melihat sosok bayi yang sedari tadi berusaha dia lindungi "Hai~ Kamu kedinginan ya?" Bayi itu menatap dengan mata lebar lalu merengek yang membuat sang pemuda terkekeh "Tidurlah lagi, saat sampai di rumah aku akan menghangatkan mu." Pemuda itu mencium keningnya, bersyukur karena si bayi tidak menggigil karena kain yang melilitnya basah "Good boy." Pemuda itu berbisik, kembali menutup si bayi dengan jaketnya agar tidak terkena hujan secara langsung, sementara dirinya kembali menerobos hujan karena yang dia tau, hujan itu tidak akan cepat berakhir.
5 tahun kemudian.
"Paman Lee! Paman Lee! Paman Lee!" Satu-satunya orang dewasa di ruangan itu menoleh dari komputer nya, melepas kacamata sebelum melihat ke arah 3 anak kecil berusia 5 tahun di hadapan, saling berpegangan dan tersenyum lebar, salah satu anak itu memakai behel yang membuatnya terlihat menggemaskan dengan mata sipitnya, Anak kecil di tengah yang sangat Minho kenali, pendek bulat dan berlesung pipi memegang tangan kedua anak kecil di sebelahnya, sementara sang pemanggil yang paling tinggi dan tampan sejak dini mengangkat tangan mereka yang berpegangan.
"Boleh kami menikahi Chanie? Hyunie janji akan terus memeluknya dan memberi Chanie ciuman sebelum tidur." Mata melengkung bagai pelangi itu lebih berkerut dari sebelumnya berucap polos sembari melompat kecil dengan semangat "Chanie menikah!" Yang tengah berteriak, memeluk kedua anak lelaki sebayanya dengan erat yang dibalas dengan senang oleh keduanya.
Minho tersenyum miring, sedikit penasaran bagaimana anak berusia 5 tahun tahu tentang pernikahan "Hyunjin, kamu tau apa itu pernikahan?" Wajah Hyunjin mengangguk semangat "Menikah berarti hyunie bisa memeluk dan memberi Chanie dan Jeongin ciuman selamat tidur!"
Astaga.
Minho terkekeh atas kepolosan itu. Jeongin mengangguk, masih dalam pelukan erat Chan "Mama Jeong bilang boleh tapi nanti kalau sudah dewasa! Tapi Chanie belum bilang paman Lee." Dia menggoyangkan tubuhya dan tubuh Chan sembari mengulurkan tangan untuk memeluk Hyunjin. Minho menegangkan tubuhnya, tentu tidak menganggap kata-kata dari 3 bocah berusia 5 tahun sebagai hal serius, dia tau suatu hari nanti mereka akan menertawakan kejadian ini dan Dia tidak sabar untuk mengungkitnya saat mereka sudah dewasa nanti.