DANERA ✓| Rumah Pohon

Depuis le début
                                    

"Iya"

Butuh kemantapan hati saat mengungkapkan sesuatu yang rahasia ke orang yang kini membenci sekaligus mencintai diwaktu bersamaan.

"Cerita dari awal sampai akhir"mantap Zaera.

"Gue sakit ginjal kronis"ucap Mildan menunduk takut menatap mata Zaera.

Zaera saat itu kaget mendengar ucapan singkat Mildan, kenapa selama ini ia menutupi darinya.

"Gak mungkin"lirih Zaera.

"Gak mungkin kan, dan"ucap Zaera berjongkok menggenggam tangan Mildan dipaha laki-laki itu menanyakan apa benar itu terjadi atau tidak.

Mata Zaera memanas Mildan belum juga mendapatkan balasan dari Mildan.

"Beneran"ucap Mildan menatap lurus dengan tatapan kosong nya.

Seketika dada Zaera merasakan nyeri yang tak tertahankan mendengar kebenaran yang Mildan katakan padanya.

Zaera masih dengan posisi yang sama mendongakkan kepalanya melihat Mildan yang menatap lurus kedepan.

"Lo mau tinggalin gue, Lo mau buat gue sakit, gampang banget mau pergi setelah gue nyatain cinta ke Lo, disini rasanya sakit banget sakit, sakit banget Mildan, ah Lo gak pernah ngertiin gue"protes Zaera.

Mata Zaera sesudah mengeluarkan air mata secara tiba-tiba tanpa diundang.

"Memang ini nyatanya"

"Takdir gue harus gini"lanjutnya.

"Gak!"sela Zaera cepat.

"Ra, jangan gini"ujar Mildan.

Tangan Mildan menyentuh kepala Zaera yang bertumpu dipahanya menangis disana, perlahan mengelus surai gadis tersebut dengan rasa sayang serta ketakutan untuk meninggalkan Zaera pergi.

Dunianya seakan hilang begitu saja saat Zaera tampak begitu mencintainya dan disayangkan Mildan tidak membalasnya.

Gue cinta Lo Ra.

Sayang Lo juga.

Tapi gak mungkin kita akan bersama.

Gue gak mau nyakitin Lo lebih dalam.

Mungkin esok atau lusa dunia kita beda.

Gue mau Lo cari pengganti lebih dari gue.

Maafin gue Ra.

I Love You Zaera.

Mildan mendekap erat kepala Zaera memeluknya dengan batinnya merapalkan kata-kata.

Mungkin ini satu-satunya cara agar Zaera tidak terlalu bergantung pada Mildan.

Suatu saat nanti jika dirinya sudah tiada dan tidak bisa melihat Zaera yang bersikap seperti ini padanya.

Gadisnya ini manja sekali padanya.

Gadisnya?

Padahal cuma teman, apa ada yang di spesial kan bahkan dari satu pihak yang menyatakan bahwa dirinya mengungkapkan cinta namun dibalas dengan suara hati dari pihak lainnya.

"Ra..."panggil Mildan lembut.

"Hm"sepertinya suasana hati Zaera masih shock sehingga dirinya hanya membalas dengan deheman.

"Naik keatas yuk"ajak Mildan.

Zaera tercengang, Mildan sebenarnya sakit atau pura-pura sih. Kenapa gak ada sedikitnya kayak orang sakit malah sekarang dirinya sungguh ceria aneh memang batinnya.

DANERA [End]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant