KEMBALI KE DORM

Mulai dari awal
                                    

langkah Haechan terhenti saat ia melihat Taeil yang berada di depan kulkas dengan botol air mineral ditangan kanannya.

"hey Channie kau sudah makan?" tanya taeil lirih.

"sudah." jawab Haechan datar.

tak peduli dengan apa yang dilakukan oleh Taeil, Haechan segera membawa kakinya menuju kamar miliknya dan Jaehyun.

TOK TOK TOK

"hyung kau didalam? aku masuk ne"

ruangan yang cukup luas itu sepi, tidak ada orang. kemana semuanya pergi? apakah hanya ada dia dan Taeil hyung saja disini? aaahhh jika tahu seperti ini ia akan menginap dulu di hotel.

"eh tapi ini posel Jaehyun hyung."

ponselnya ada berarti orangnya juga ada disini.

CEKLEK

"Jaehyun hyung kau--"

ucapan Mark terhenti saat manik matanya melihat Haechan yang kebetulan juga melihat kearahnya.

"a-ah Haechan kau disini, eeuumm kemana Jaehyun hyung?" tanya Mark gugup.

"tidak tau."

lalu Haechan kembali fokus membereskan barang barangnya yang berada diransel.

"Haechan boleh aku minta tolong?"

Haechan terdiam.

"sampaikan pada Jaehyun hyung kalau aku mencarinya."

"bilang sendiri, kau tak lihat aku sedang sibuk?" sindir Haechan.

"a-ah maafkan aku, kalau begitu aku pergi dulu. eummm jangan terlalu lelah, jika kau kesusahan panggil aku, aku akan membantumu."

tidak ada jawaban dari pria manis itu. Mark menghela nafasnya lelah.

ia rindu sekali dengan Haechan yang dulu. member yang paling dekat dengannya. yang paling mengerti keadaannya. yang kemana mana selalu bersamannya hingga banyak yang menjodoh jodohkan dirinya dengan Haechan.

Mark rindu memamerkan kedekatannya dengan Haechan didepan kamera.

Mark rindu Haechan yang merengek minta dibelikan makanan.

Mark rindu semua yang pernah ia jalani bersama Haechan.

CEKLEK

"baby kau pulang?"

Jaehyun masuk ke kamar dengan tubuh penuh keringat.

"jangan dekat dekat." perintah Haechan.

Jaehyun menaikkan satu alisnya. ada apa dengan Haechan? apa dia marah juga dengannya.

"YAK APA AKU JUGA KENA IMBASNYA? KAU MARAH DENGAN KU?"

"ishh tentu tidak. harusnya kau tahu seberapa besar kesalahan mu aku tak mampu marah dengan mu."

Jaehyun mendesah lega.

"lalu kenapa menghindariku?"

"ohhh ayolah hyung tidak ada orang yang ingin dipeluk dengan tubuh banjir keringat seperti itu. Hyung menjijikan."

"hey yang berkeringat justru lebih menarik baby."

"aku setuju jika itu Thanos. keringatnya membuatnya terlihat keren. tapi hyung sama sekali tidak."

"ish baby hanya pelukan ringan saja. hyung janji tidak akan terlalu menempelkan badanmu ke badan hyung."

"tidak."

"bagaimana dengan kecupan?"

"YAK JUNG YOON-OH."

"tidak usah berteriak baby, kau membuat telinga hyung sakit."

BROTHERSHIP ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang