Prolog

187 30 0
                                        

Gadis kecil bersurai blonde panjang dengan pita di belakangnya sedang berlari-lari bersama teman barunya di sebuah taman.

Seorang anak laki-laki manis dan kakaknya serta ada juga seorang pangeran kerajaan yang menyamarkan identitasnya.

Semuanya sangat antusias untuk memenangkan permainan yang kebetulan diadakan di taman itu. Permainan merangkai bunga untuk hiasa kepala. Gadis kecil blonde itu tak lain adalah Psyche Poli yang masih berumur 7 tahun. Rambutnya yang secerah sinar matahari, dan matanya yang bersinar indah. Tentu saja membuat banyak orang dewasa dan anak-anak tertarik untuk bermain dengannya.

"Kamu kesusahan ya?" Tanya seorang anak laki-laki blonde.

"Sini aku bantuin. Kebetulan tadi udah selesai."

"Eh, kamu siapa?" Tanya gadis kecil blonde.

"Hahaha lucu sekali kamu, iya iya maaf lupa memperkenalkan diri. Panggil saja aku Zef."

"Kalau namamu, siapa?" Tanya kembali Rezef kepada gadis kecil blonde itu.

"Aku Psyche, salam kenal ya Zef."  Jawabnya.

"Ups...aku tak sengaja mengatakan nama asliku." Celetuk Psyche pelan.

"Hey aku masih bisa mendengar suaramu loh." Ucap Rezef sambil memperbaiki rangkaian hiasan bunga milik Psyche.

"Emmm...gimana kalau aku panggil kamu Aster saja di depan orang lain?"

"Ah iya, boleh boleh. Tolong rahasiakan namaku yang tadi ya." Jawab Psyche dengan antusias.

Dua anak itu sedang antusias saling membenarkan mahkota bunga yang mereka buat. Tanpa mereka sadari, mereka sedang di pantau juga dari kejauhan oleh anak laki-laki lain berambut biru tua.

"Apa yang mereka lakukan dengan permainan kekanak-kanakan itu." Gumam anak berambut biru dalam hatinya.

Psyche dan Rezef tampak berbicara riang gembira membuat acara permainan yang lama ini menjadi pertemuan yang singkat dan menyenangkan.

Tanpa sadar waktu permainan telah berakhir. Seorang pembawa acaranya berkata "Waktunya habis anak-anak. Saatnya menyerahkan rangkaian mahkota bunga kalian dan menentukan pemenangnya."

Satu demi satu anak-anak yang bermain di sana memberikan mahkota bunga yang mereka buat.

- Setelah 5 menit berlalu -
"Mungkin inilah saat-saat yang kalian tunggu. Saatnya pengumuman pemenang." Ucap seorang pembawa acara dengan micnya.

"Selamat kepada gadis kecil blonde dengan anyaman mahkota bunganya ini." Sambil menunjukan anyaman mahkota bunga sang pemenang.

Psyche yang kebetulan ada didekatnya dengan antusias tanpa sengaja menggandeng tangan Rezef juga untuk naik ke atas panggung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Psyche yang kebetulan ada didekatnya dengan antusias tanpa sengaja menggandeng tangan Rezef juga untuk naik ke atas panggung.

"Aku, itu akuu." Ucap Psyche dengan sangat riang.

"Selamat ya gadis kecil. Ini kami berikan sedikit jajan sebagai hadiah pemenang."

"Yeyyy!! Makasih dah bantu aku Rezef!!" Ucap Psyche kemudian langsung memeluknya.

"Ah iya, sama-sama putri kecil." Jawab Rezef dengan sedikit blush sambil memakaikan mahkota bunga di kepala Psyche.

"Psyche kemari. Apakah kamu baik-baik saja?" Tanya anak berambut biru tua itu kepadanya.

"Iya aku gapapa kok."

"Baiklah, sini kembali. Kamu sudah dicariim ibumu." Gandeng Iaros kepada Psyche sambil mengusap-usap kepalanya.

Setelah pengumuman itu, taman kembali menjadi cukup sepi. Psyche mengajak Rezef untuk berkenalan dengan Iaros akan tetapi saat mengucapkan nama Iaros, Rezef sering memplesetkan namanya menjadi Aros.

"Oh ya, ngomong-ngomong gimana caranya kamu bisa membantuku merangkai mahkota bunga sebagus itu Zef?" Tanya Psyche sambil menghampirinya.

"Mudah saja karena kakakku lah yang mengajarkaknku cara membuatnya saat aku masih seusia kamu."

"Asal kamu tau aja, aku ini lebih tua sedikit dari kamu loh."

"Berapa tahun Zef?" Tanya Psyche penasaran.

"1 tahun hehehe." Jawabnya sambil memegang kepala.

"Ayo anak-anak kemari dulu. Matahari sudah mulai terbenam saatnya kami harus mengantar kalian untuk pulang." Ucap ibu dari gadis kecil blonde.

"Iya, tante. Kami akan mencari orang tua kami dan kembali pulang."

"Sampai jumpa ya Psyche dan Aros." Salam perpisahan dari anak laki-laki dengan adiknya itu.

"Dada adik imut." Ucap Cayena yang merupakan kakak dari Rezef.

"Dada kak Cayenaaa dan Rezef!!" Teriak Psyche cukup keras saat mereka sudah cukup jauh.

'Kring...kringg..kring' suara alaram yang membangunkan Psyche di pagi hari pun berbunyi.

Psyche Poli, gadis kecil bersurak blonde itu sudah tumbuh menjadi seorang gadis remaja berumur 20 tahun.

Segera Psyche mematikan alaramnya dan berganti pakaian untuk siap-siap pergi ke kampusnya.

Hope you enjoy!!
Mohon untuk votenya ya!!
Thank you very much! ~☆

Behind Shadow and LightWhere stories live. Discover now