XVI

170 23 1
                                    

Seminggu setelah menghilangnya Kenma, formasi tim Nekoma menjadi amburadul. Mereka harus melatih setter baru supaya di pertandingan bulan depan, antara Nekoma dan Karasuno bisa terealisasikan.

Tapi ini akan sulit untuk mereka. Bahkan dengan menambah jam latihan pun hasilnya belum bisa mencapai target.

"Sial!" Dengus Kuroo menendang bola voli di depannya. Dia kesal dan lelah dengan hasil latihannya selama seminggu ini tanpa Kenma.

Dia frustasi, terlalu banyak pikiran yang membebaninya. Dalam pikirannya sekarang adalah dia butuh Kenma. Gara-gara pertengkaran mereka, Timnya jadi pecah belah.

"Kuroo, jangan terlalu frustasi" ucap Yaku mencoba menenangkan sang Kapten yang menjambak rambutnya sendiri.

"Formasi kita hancur, Yaku! Karena gak ada Kenma tim kita jadi kayak gini!" Isak Kuroo, wajahnya memerah padam dipenuhi keringat.

"Bahkan polisi pun belum dapat apa-apa" lanjutnya seraya menenggelamkan kepalanya diantara dua lutut.

Semuanya bergeming, tidak ada yang berani mengatakan apapun. Sekedar kata penyemangat sudah tidak ada gunanya. Yang bisa mereka lakukan hanyalah membiarkan sang kapten itu sendirian - menenangkan pikirannya.

Mereka tinggal menunggu waktu saja sampai kapten itu datang sendiri. Sekarang latihannya sudah selesai, Yaku menyuruh lainnya segera pulang. Sementara dia akan menunggu Kuroo sampai selesai dengan urusannya.

Cukup lama dia menunggu Kuroo didepan Gym, sekitar setengah jam-an. Setelah itu dia muncul dengan mata sembap dan langkah yang loyo. Seperti zombie. Yaku sampai kaget melihat penampilan yang acak-acakan itu, hampir saja dia menjatuhkan roti dagingnya.

"Kau tidak perlu menungguku, Yaku" bahkan suaranya juga serak.

"Hari ini piketku yang memegang kunci gym nya. Kau mau aku kunci didalam?"

Kuroo hanya diam dan membiarkan Yaku mengunci pintu Gym nya. Dia beralan sempoyongan sambil menendang-nendang batu kerikil didepannya saking tidak ada semangat hidup menyertainya.

Suatu kesabaran untuk Yaku memiliki teman seperti Kuroo. Dia juga kasihan melihatnya tidak semangat seperti dulu. Apalagi perjuangannya mencari keberadaan Kenma sampai jatuh sakit.

Dari menempelkan poster, menyebarkannya di web, dan membagikannya pada tetangga. Saat suatu malam dia menginap dirumah Kuroo untuk membantunya membuat Poster, setiap tidur Kuroo selalu mengigau menyebut nama Kenma.

Resah sekali rasanya memikirkan bagaimana perasaan Kuroo saat itu.

Dengan cepat Yaku segera menyamai langkah Kuroo yang sudah agak jauh darinya. "Sudah baikan?" Tanya Yaku dengan niat membuka obrolan ringan

"Hm" jawab Kuroo sebatas anggukan saja. "Aku mau nempelin poster lagi sambil jalan pulang" lanjutnya seraya mengambil beberapa lembar poster dari tasnya.

"Aku bantu" tawar Yaku meminta beberapa lembar poster nya untuk ditempel.

•••==•••==•••

Sambil menempelkan poster, tidak lupa juga Kuroo memberikan makanan basah pada kucing jalanan dengan maksud untuk mempercayai jika meminta bantuan kucing kemungkinan mereka bisa bantu.

Itu adalah mitos, tapi Kuroo sudah buntu mau menggunakan cara apalagi?

"Aku sudah putus asa" gumamnya sembari mengelus kepala kucing jalanan itu.

Sambil fokus memberi makanan kucing, Kuroo mendengar suara kucing bertengkar tak jauh dari tempatnya. Dia cari suara mereka sampai seekor kucing belang 3 melayang diatas kepalanya, dan jatuh ke jalanan.

KITTEN || Kuroo And Kenma Friendship [END]Where stories live. Discover now