Overshadow | 07 • Roses Bouquet from Palace of Resseau

Mulai dari awal
                                    

"Never. Forever!" tegas Savana. Melipat tangan di dada. Congkak.

"Jangan terlalu yakin. Biasanya, nyaman bersama di ranjang, karena nyaman di hati." Lily memperingati. Menahan senyum. Tipis. Savana melirik, hening tanpa kata. Lalu menelan ludahnya. Kasar. Lily memutar tubuh, lekas pergi.

"Cih. Memangnya, dia siapa. Hingga aku harus jatuh cinta," desis Savana. Mendengus serak.

"Savana Morgan?" serak. Panggilan dari seorang pria. Tepat dari arah berlawanan. Savana lekas menoleh. Menatap sumber suara.

"Kau siapa?" Savana mengerutkan kening. Memerhatikan pria yang kini berdiri tegap. Tepat dihadapannya. Memiliki wajah khas Turki, dengan rambut hitam pekat yang bergelombang.

"Namaku Asher. Vernon mengirim ku untuk mengantarmu ke villa!"

"Vernon?" Savana menyela cepat. Memerhatikan Asher seksama. Dalam waktu bersamaan, ponsel milik Savana berdering.

"Wait!" Savana bergeser mundur. Menerima panggilan.

"Asher akan mengantar mu ke Villa. Kita akan bicara. Aku masih harus berada di Resseaou hingga sore," jelas Vernon. Penuh permintaan.

"Silakan!" imbuh Asher. Membuka jalan. Tepat, ketika Savana kembali menatapnya.

Ck! Savana berdecak. Marah. Namun, memutuskan langkah untuk mengikuti Asher. Tidak ada alasan baginya menolak. Savana, juga memiliki segudang pertanyaan.

***

Vernon's Villa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vernon's Villa

"Istirahatlah! Kau bisa gunakan kamar milik Vernon," tunjuk Asher. Tersenyum ramah. Lalu meraih beberapa paper bag dari tangan seorang pekerja, wanita paruh baya.

"Apa ini?" tanya Savana. Begitu Asher mengulur hadiah padanya.

"Vernon menyiapkan beberapa pakaian untukmu. Mungkin kau gerah," ucap Asher.

"Sepertinya, dia terbiasa melakukan hal seperti ini pada banyak wanita," celetuk Savana. Begitu meraih paper bag.

"Vernon sangat menghargai wanita. Namun, ia tidak pernah membawa wanita ke Villa, terlebih melakukan semua ini," jelas Asher. Singkat.

"Kau orangnya. Sudah pasti kau akan membelanya!" dengus Savana. Cepat menilai. Asher hanya tersenyum, tidak banyak bicara. Takut, jika mulutnya malah membongkar identitas Vernon. Pria itu telah berpesan padanya, dan seluruh pelayan.

"Baiklah. Aku tinggal dulu, jika kau butuh sesuatu, kau bisa minta bantuan ku atau pelayan yang ada!" tegas Asher. Membuat Savana berdecak. Memeluk paper bag ditangannya.

Overshadow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang