"Lepaskan fotonya!" Geram Ran, dia terlalu fokus untuk menyelamatkan foto itu dibandingkan tangan yang bersiap untuk menjatuhkannya dari lantai atas.

"Ran!" Jerit Kenma melihat Ran terbentur meja pajangan dan foto itu pecah disampingnya.

Dia hampiri Ran yang pingsan. "Ran? Hey, bangun"

"Kau lihat, sayang! Lagi-lagi anak sialan itu membuat Rashita terluka. Kenapa kau tidak menuntutnya saja? Atau usir dia dari rumah ini." Hasut Mama Rashita

Pria itu mendekati Kenma yang memeluk kucingnya.

"Kenapa?" Lirihnya

"Kenapa kalian masih belum puas! Kenapa kalian masih ingin mengganggu hidupku! Kalian sudah mendapatkan kebahagiaan kan? Kenapa kalian tidak nikmati kebahagiaan itu? Kenapa masih harus mencampuri urusanku!"

"Kau juga!" Tunjuknya pada Ayahnya
"Sudah lama sekali aku menyuruhmu untuk tidak lagi datang ke kehidupan ku. Aku sudah bilang sejak dulu, kalau kau bukan lagi Ayahku. Kenapa kau tidak pergi juga dari hidupku!"

Satu tinju mendarat ke wajahnya, "Kau benar-benar anak tidak tahu diuntung, berterimakasih lah karna aku masih peduli denganmu. Aku memberikan rumah ini untukmu, dan uang untuk sekolahmu."

"Aku sama sekali tidak butuh kepedulianmu. Untuk saat ini."

Pria itu menghela nafas panjang, "baiklah, kalau begitu kau pergi dari rumah ini. Sekarang juga."

"Oke, aku akan pergi." Ucap Kenma, dia pergi ke kamarnya dengan langkah tertatih-tatih, kemudian turun lagi sambil membawa amplop coklat tebal dan tas ransel berisikan pakaiannya.

Dia lempar amplop itu dengan kasar ke wajah si Ayah biadap.

"Itu uangmu yang kau berikan padaku. Sekarang aku tidak butuh lagi."

Kenma pun pergi sambil menggendong Ran menuju klinik hewan. Sembari mencari apartemen murah untuk tempat tinggalnya.

Sementara keluarga Ayah biadapnya itu masih disana, sedang menelpon orang yang mau menempati rumah itu. Ya, rumah itu dikontrakkan.

•••==•••==•••

Siang hari dengan terik matahari yang menyengat, membuat pandangan Kenma buram. Nafasnya tak beraturan saking lelahnya. Kedua tangannya masih setia menggendong Ran.

"Bertahanlah, sebentar lagi kita sampai ke kliniknya" gumam Kenma.

Tanpa sepengetahuannya, kucing-kucing jalanan memperhatikannya sambil sembunyi. Mereka menatap tajam pada Kenma yang membawa Ran.

"Bukankah itu, Lili?" Tanya si kucing coklat
"Iya, itu Lili. Manusia itu pasti membunuhnya" jawab si Kucing hitam putih.

Suara bisik-bisik kucing dapat didengar oleh Kenma, dia sendiri heran kenapa para kucing itu menatapnya. Langkahnya terhenti ketika seekor kucing Oren menghadang jalannya bersama kucing-kucing lainnya.

"Apa ini?" Gumamnya kebingungan
"Manusia, kau apakan anakku itu?" Tanya si kucing Oren menunjuk pada Ran yang dipeluknya

"Anak?"

Kucing-kucing itu terkejut mengetahui Kenma bisa memahami bahasa mereka.

"Ini menarik." Kata si Kucing hitam jenis anggora. "Bos, sepertinya manusia itu mau menyakiti Lili"

"Lili? Kucing ini namanya Ran" Kata Kenma
"Dia Lili, sebelum kau menamainya Ran" sahut kucing coklat.

"Ikuti aku" ajak Si Oren menyuruh Kenma mengikutinya ke tempat markas kucing jalanan. Disana banyak sekali jenis kucing yang tidak dirawat oleh Tuannya. Kedatangannya membuat mereka waspada.

"Taruh Lili disini" titahnya

Walaupun Kenma tidak tahu apa yang terjadi, dia menuruti saja perintah si Oren itu dan melihat si Oren mengusap-usap leher Ran. Kemudian Ran bangun begitu saja.

"Lili!!" Seru mereka memeluk Ran.
"Lili, apa manusia itu yang membuatmu terluka?" Tanya si Abu-abu

"Bukan, Paman Sam. Manusia itu justru membantuku. Tadi waktu aku mengejar kupu-kupu ada manusia lain mengikatku dengan tali, dan manusia ini yang melepaskan ku. Terus dia menamaiku Ran." Jawab Ran menjelaskan semuanya pada keluarganya.

"Oh, syukurlah kalau begitu" sahut si kuning
"Terimakasih, manusia" ucap si Oren, "ternyata masih ada manusia yang baik didunia ini"

"Ya... " Jawab Kenma kemudian pingsan. Dia kelelahan dengan luka di sekujur tubuhnya.

"Owh, Aku lupa kalau dia juga terluka, hehe" ujar Ran mendapat ekspresi seolah mengatakan 'kenapa tidak bilang dari awal?'

•••==•••==•••
TBC

"Saat malam pada bulan musim baru dan apabila kau terluka secara fisik"

KITTEN || Kuroo And Kenma Friendship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang