〔 🖇 〕 - On Going-!
Luxiem x Fem!Reader
Oneshoot antara kamu dan luxiem
Dikit banget yang buat versi Indo, kesel, makannya buat sendiri, wakakaka
Ini isinya random, nyesuain ide sama mood
Ceritanya cringe dan penuh typo //memberimu warning
Hope you...
Ike lagi karena Ikey wikey is my favorite awawawaw
/Loyo
(Name) menghela nafasnya lelah, dengan gak sabaran ia menendang pintu rumahnya dan menutupnya dengan kasar.
"Astaga apa yang terja-oh...(name) ternyata, kukira maling. Tolong hilangkan kebiasaan membuka pintu dengan cara menendangnya." Peringat Ike lelah karena harus memperbaiki pintu ke sekian kalinya.
"Setidaknya ini lebih sopan daripada masuk lewat jendela bukan?" Balas (name) santai dan berjalan melewati Ike dengan santai.
"Kau terlihat seperti maling."
"Iya, maling hatimu, eak."
". . ."
"Wajahmu merah, kamu sembelit Shay?"
"Diam!"
(Name) merebahkan dirinya diatas sofa. Ike yang melihatnya sontak kesal dan mulai mengomeli (name) layaknya ibu kepada anaknya.
"(Name), sudah berapa kali kubilang ganti baju sebelum tiduran di sofa atau dimanapun itu! Kotor tau nggak?! Mandi gitu kek." Omel Ike kesal.
Innalilahi wa innalilahi raajiun telah meninggal mbak surinem dengan mas kawin dibayar tunai
"(Name) Eveland, ganti baju apa tidur diluar?"
"EH-IYA IYA GANTI KOK KAK GANTI. SEREM AMAT PUNYA SUAMI."
~=~
Setelah selesai mandi, (name) duduk diatas sofa ruang santai dan menyalakan tv di hadapannya. Lalu Ike datang dengan membawa sepotong roti dan susu dan duduk di samping (name).
"Hei, bagaimana dengan pekerjaan mu?" Tanya Ike sambil memelukmu dan meletakkan kepalanya di bahumu.
"Shit as always. Kepala manager terus menerus memintaku merevisi proposal yang kuserahkan, padahal selama ini aku hanya mengubah letak urutan dan kata-katanya. Ketauan banget nggak dibaca dulu sebelum di balikin." Balas (name) kesal.
"Kok ikutan kesel ya."
"Nah, ya kan?"
"Dia bodoh."
"Banget!"
Keduanya lalu terdiam dan kembali fokus pada acara TV "Mysta the Explorer" Dengan Vox sebagai monyetnya//g penting kak
Tiba-tiba saja Ike mendekati tengkukmu dan mulai mengendusnya. Ike mencium lehermu dan mulai menjilatinya, meninggalkan bekas kemerahan disana.
"Ah-SAKIT BODO-!"
Kau yang merasa geli mencoba menyingkirkan kepala Ike dari lehermu. Namun mungkin efek lelah abis pulang kantor membuat mu kalah tenaga dari Ike yang terus saja menciumi lehermu.
Setelah puas dengan leher, ia berganti menatap wajahmu lalu mencium bibirmu dengan pelan.
Kepalamu ia tahan dengan tangannya untuk memperdalam ciuman mencegahmu untuk kabur.
Setelah sekian menit berciuman, Ike melepaskan ciuman kalian dan tampak seutas benang Saliva yang terhubung diantara lidah kalian.