LOST| 19 Di temukan

Start from the beginning
                                    

Para tim yang menyebar di bagian jurang juga tidak mendapatkan petunjuk apapun mengenai para pendaki, mereka seperti hilang di telan bumi.

Pada saat tim pencari yang bertugas di jurang ingin mengakhiri pencarian, salah satu anjing pelacak yang sengaja di bawa untuk memudah kan proses pencarian terus menggonggong dan berlari ke arah tebing yang masih bisa digapai, rumput disana sedikit merunduk seperti ada seseorang di sana.

Para tim  langsung mengikuti arah anjing tersebut, agak sulit karna rumput yang begitu panjang dan beberapa pohon kecil berduri yang memenuhi jalan menuju tempat yang di curigai terdapat petunjuk tersebut.

"Di sana, saya rasa ada sesuatu" ucap salah satu tim SAR yang berjalan paling depan sambil menebas beberapa rumput panjang untuk mempermudah jalan

Ketika sampai di titik tersebut, mereka sedikit terkejut, karna terbaring tubuh seorang pemuda dengan luka penuh di tangan serta wajah nya, mereka yakin pemuda tersebut adalah salah satu dari pendaki hilang yang sedang mereka cari.

Salah satu dari tim SAR berjongkok dan mengecek tubuh pemuda tersebut "dia sudah meninggal" ucap nya kepada para anggota tim yang lain

"Segera evakuasi"

Beberapa anggota langsung menyiapkan kantung jenazah untuk mengangkut jasad pendaki yang belum di ketahui identitas nya tersebut.

Setalah selesai, kantung itu langsung di gotong oleh beberapa orang untuk di bawa ke pos terlebih dahulu lalu di di bawa ke rumah sakit untuk di autopsi.

 

                           //

Saat sampai di pos pendakian, para tim yang membawa jasad pendaki tersebut langsung di serbu oleh keluarga korban pendaki yang hilang.
Mereka memaksa untuk melihat jasad tersebut karna di yakini itu adalah salah satu dari pendaki yang hilang.

Kantung jenazah tersebut di buka, hanya sebatas leher untuk memperlihatkan wajah nya saja. Sontak para orang tua langsung memekik terkejut dan ada yang langsung menangis hebat

"Itu anak saya!" Ucap salah seorang wanita, sambil menangis hebat "itu Jefran anak saya"

"Korban di temukan di tebing jurang yang tidak terlalu curam dalam kondisi tidak bernyawa dan banyak luka di tubuh nya, dugaan kami korban terjatuh dan terperosok ke jurang" jelas seorang polisi yang ikut mengevakuasi jasad Jefran tadi

"Bagaiman dengan yang lain?" Tanya ayah Sean dengan suara bergetar

"Untuk yang lain belum di temukan dan belum di ketahui kondisinya, pencarian akan terus kami lakukan, bapak dan ibu harap tetap tenang" setelah mengatakan itu, polisi tersebut pamit

Tiana histeris setelah mengetahui putra semata wayangnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, tidak jauh beda dengan sang istri, Airlangga diam terpaku hingga lututnya lemas dan terjatuh begitu saja ke tanah. Tubuhnya bergetar hebat, nafasnya seakan tertahan di tenggorokan, nyawanya seakan di tarik paksa dari raga.

Seakan menolak untuk percaya, Airlangga menyeret tubuhnya agar lebih dekat dengan jasad yang saat ini terbujur di depannya, dan ketika wajah itu ia amati dengan lebih seksama, itu memang benar anaknya, itu Jefran Sagara.

"Ya Tuhan!" Teriakan tidak bisa ia tahan lagi, tangannya yang bergetar hebat mencoba menyentuh wajah sang anak yang telah pucat "anak ku, ini anak ku!"

Pria paruh baya itu histeris "ya tuhan! Anak ku masih harus bahagia, kembalikan dia, tuhan!" Tangisannya tidak terbendung, bahkan keadaan Tiana yang tidak sadarkan diri tak mampu mengalihkan Airlangga dari dukanya saat ini

"YA TUHAN! ANAK KU BELUM BAHAGIA! JANGAN AMBIL DIA"

"KEMBALIKAN PADA KU, TUHAN!
BIARKAN AKU MEMBAHAGIAKAN NYA SEKALI LAGI!"

LOST  In The Mountain  (TERBIT)Where stories live. Discover now