Chapter 3 - Missing Smile

75 10 1
                                    


"Kamu siapa?" Terdengar sebuah pertanyaan berasal dari sang raven di seberangnya. Mafumafu yang mendengarnya seketika itu juga membuyarkan lamunannya dan menjawab dengan gugup.

"Ah...umm..etto...namaku Aikawa Mafuyu, aku member baru di klub ini." Mafumafu menjelaskan.

"Hmm...begitu? .....Apa yang kau lakukan berdiam diri di sana? masuk lah." Sang raven membalas penjelasan yang Mafumafu berikan dengan singkat. Ia juga mempersilakan dirinya untuk memasuki ruang klub, karena sedari tadi sang albino hanya berdiri diam di depan pintu masuk. Yang menurut sang raven sedikit menakutkan.

Akhirnya Mafumafu melangkahkan kakinya ke dalam ruang klub, dan duduk di sofa yang memang terdapat di ujung ruang klub. Ia diam memerhatikan sang raven yang sudah duduk di depan meja komputernya.

Jika dipikir-pikir pemuda raven di depannya ini adalah orang yang sempat ia temui saat ia berjalan keliling sekolah dengan Amatsuki, di hari pertama. Ia kembali memerhatikan sang raven dengan muka serius. Ia berpikiran bahwa orang di depannya ini walaupun ia seorang laki-laki namun wajahnya cantik.

"Hei....bisakah kau berhenti melihatku?" Sang raven yang sedari tadi sadar bahwa ia di perhatikan, meruakan komplain pada sang albino.

"Eh? Ah...m-maaf. Apakah aku mengganggu?" Mafumafu berkata masih sedikit gugup berbicara dengan orang yang baru ia temui.

"Sangat." Jawaban yang singkat, padat, dan sarkas langsung keluar dari mulut sang lawan bicara dengan cepat. Padahal mereka baru saja bertemu. Mafumafu menjadi penasaran, siapa sebenarnya orang menjengkelkan di depannya saat ini. Dan muka datarnya itu mengesalkan.

"Umm...kalau boleh tahu, namamu siapa?" Mafumafu bertanya dengan senyum ramah yang di buat-buat olehnya. Mencoba untuk menyembunyikan rasa kesalnya.

"Hm? Namaku? Kenji Soraru. Dan kalau tidak salah kau seumuran dengan Amatsuki kan? Panggil aku dengan –san atau senpai." Dan lagi sang albino dibuat kesal dengan tingkah laku lawan bicaranya. Apa-apaan dengan sikapnya yang angkuh itu? Setidaknya bisakah ia meminta dengan sedikit lebih baik?

"Baiklah...terima kasih Soraru-san." Mafumafu menjawab dengan muka tersenyum yang di baliknya terdapat perasaan kesal yang membara-bara. Namun saat ia sudah merasa sedikit lebih tenang, ia baru menyadari sesuatu.

'Tunggu...Soraru? Aku merasa pernah mendengarnya...' Sang albino mencoba untuk mengingat-ingat memori yang terdapat di kepalanya itu.

"Ka-kamu! Nama, namamu siapa?" Mendengar suara lantang tersebut, yang dipanggil menghentikan langkahnya dan berbalik badan kearah sang albino. Ia tersenyum kembali sebelum menjawab.

"Namaku, adalah Soraru, Kenji Soraru!"

"AAAH--!!" Tiba-tiba saja sang albino berdiri dengan sigap dan berteriak cukup lantang. Membuat orang di seberangnya itu terkejut dan melompat sedikit dari bangkunya itu.

"Hei, jangan berteriak dengan tiba-ti—" Sang raven baru saja akan berbicara, namun ia kembali di kejutkan dengan Mafumafu yang berjalan mendekatinya. ia mencoba untuk mundur walaupun tidak ada tempat untuknya memundurkan badannya. Sang albino berhenti ketika ia sudah berada tepat di depan muka sang raven dan memegang pundaknya untuk menahan tubuh lawan bicaranya.

"Soraru-san...kau...a-apakah kau mengenalku?!" Mafumafu bertanya dengan muka yang sangat berharap kepada sang raven. Sebaliknya yang ditatap mukanya itu tidak langsung menjawab melainkan memerhatikan sang albino dengan muka datar khasnya.

"Tidak." Yup, kembali dengan jawaban singkat padat dan sarkas miliknya. Tentu Mafumafu yang mendapat jawaban itu tidak terima dan mencoba untuk bertanya sekali lagi.

Where The Love Sparks~♪ [MafuSora]Where stories live. Discover now