Prologue

127 11 3
                                    


Langit berwarna biru cerah. Awan-awan yang berwarna putih bersih menghiasi langit yang cerah itu. Satu balon kelinci berwarna pink terbang ikut mengiasinya. Balon itu terlepas dari tangan seorang anak albino, yang sedang menangis di tengah taman hiburan.

"Nii-san...Kaasan..Tousan..doko..hik" Anak itu menangis sembari menyebutkan nama-nama orang yang ia ketahui. anak ini sepertinya tengah tersesat saat bermain berbagai wahana di sana. Semua orang yang berlalu lalang melihati anak kecil itu dengan muka kasihan. Namun tidak ada seorang pun yang menolongnya.

'kasihan sekali anak ini...'

'Orang tuanya dimana, ya?'

'Aduh...kenapa anak seperti ini ditinggal sendirian sih.'

"Hei kamu kenapa?" Ketika semua orang berbisik dan berbicara sendiri, ada satu anak laki-laki yang menghampiri sang albino. Anak bermata sayu itu membawa dua balon di tangannya. Ia berbicara kepada sang albino. Anak yang ditanyai mengangkat kepalanya untuk melihat lawan bicara. Ia diam sebentar sebelum menjawab pertanyaan dari anak bermata sayu tersebut.

"...A-aku terpisah...dan tersesat..."Akhirnya sang albino menjawab, namun dengan menundukan kepalanya. Tidak berani untuk menatap sang lawan bicara.

"Hmm...kalau begitu kita berdua sama, aku juga tersesat."

"Huh...?"Sang albino akhirnya mengangkat kepalanya dan melihat ke lawan bicaranya. Terlihat sepertinya anak tersebut seumuran dengannya. Mata sayunya itu berwarna biru, sama seperti langit hari itu. ia tidak terlalu mengerti, namun matanya itu membuatnya sedikit tenang.

"Hei bisa kau coba ulurkan tangannmu?" Anak yang dimintai tangannya itu, merasa sedikit bingung dengan permintaan lawan bicaranya. Namun ia tetap menuruti permintaanya dan mengulurkan tangan kanannya ke depan.

Ternyata anak tersebut memberikan salah satu balonnya dan mengikatkannya di tangan sang albino. Ia memerhatikan balon yang diikatkan di tangannya itu. balon itu berbentuk dan berwarna sama dengan balon yang baru saja ia lepas di udara.

"Ayo ikuti aku." Tiba-tiba saja sang pemberi balon mengambil tangan sang albino dan menyeretnya pergi dari tempat sang albino menangis. Ia tidak mengerti tindakan dari anak misterius yang mengajaknya sehingga ia bertanya.

"Eh? Kita akan kemana??"

"Kita akan pergi menemukan orang yang kau cari, dengan bersenang-senang!" Anak yang mengajaknya itu berpaling kepada sang albino dengan senyum lebar dan mata yang menatapnya dengan senang dan lembut. Ia terpana dengan muka yang begitu senang terpancar begitu saja di depannya.






'Terasa seperti sesuatu baru saja bermekaran'

Where The Love Sparks~♪ [MafuSora]Where stories live. Discover now