"tidak baby, hyung tidak akan mengizinkan mu melakukan kegiatan ini saat musim dingin."

Haechan menatap sengit Ji Chang Wook.

Ji Chang Wook yang menyadari bayinya merajuk segera berjalan pelan ke arah Haechan.

"Chanchan marah?"

Haechan diam.

"maaf nee. tapi hyung benar benar tidak suka melihatmu kedinginan sayang."

Haechan diam

"jangan diam saja baby. bilang sama hyung apa yang kau inginkan."

Haechan diam

"kau ingin jam tangan rolex?"

Haechan diam

"bagaimana jika kita mengosongkan store gucci?"

Haechan mulai goyah tapi tetap diam.

"terakhir. bagaimana kalau mobil? hyung akan memberimu lambo baru."

CUP

"setuju. aku tidak akan shooting saat salju turun." ucap Haechan senang. bagaimana bisa ia menolak tawaran yang sangat menggiurkan ini.

Ji Chang Wook tersenyum senang melihat mata bayinya yang berbinar mendengar kata 'lamborgini'

mungkin kalau Haechan minta pesawat sekalipun akan tetap ia belikan.

"ubah jadwal shooting mereka. aku akan membatalkan kontrakku jika kalian tetap membiarkan mereka shooting saat musin dingin."

sang manager hanya mengangguk takut.

"baiklah mungin hanya ini yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya akan dilanjut oleh manager kalian masing masing." Ji Chang Wook memberi salam terakhir setelah rapat selesai.

meskipun rapat telah usai mereka tetap tidak diperbolehkan keluar ruangan. karena ada pembagian snack setelah acara selesai.

sekarang suasana tidak setegang tadi. mereka sudah mulai mengobrol biasa dengan para member.

Haechan duduk dipangkuan Ji Chang Wook, sedangkan Ji Chang Wook sedangan berbicara dengan Jaehyun.

namun disela aktivitas mereka terdengar suara ketukan pintu.

TOK TOK TOK

seorang pria tampak menyembulkan kepalanya dipintu ruangan.

"maaf menganggu, apakah tuan Chenle ada disini."

Chenle menengok ke arah pintu, "saya chenle ada apa ya?"

"ini tuan ada kiriman untuk tuan." ucap pria tadi sembari memberikan Chenle bingkisan ditangannya.

"baiklah kalau begitu saya permisi dulu."

Chenle segera kembali ke tempat duduknya.

"itu apa Chen?"

"tidak tahu hyung, seingatku aku tidak membeli barang online."

"buka saja, aku ingin tahu isinya apa."

Chenle menurut, dibukannya bingkisan hitam itu.

namun setelah terbuka betapa kagetnya dia saat melihat isinya adalah tikus yang sudah dipotong potong badannya dan juga gumpalan organ tikus itu berada disana.

semua member berteriak heboh. menjerit ketakutan sedangkan Chenle masih terdiam ditempatnya.

"si-siapa yang memberimu itu." tanya Johnny ketakutan.

Chenle hanya menggeleng lemah. sekujur tubuhnya lemas seketika.

sedangkan Haechan menyembunyikan wajah nya diceruk leher Ji Chang Wook. berusaha sekuat tenaga menahan tawanya, sehingga badannya terlihat naik turun seperti seseorang yang sedang terisak pelan.

Ji Chang Wook yang mengetahui segera mengelus punggung Haechan agar tak ketahuan.

"hiks hyung Chanchan takut." ucap Haechan mendramatisir.

perkataan Haechan didengar oleh semua member.

"ssstttt kau tak perlu takut sayang. kalau begitu kita pulang saja nee."

Haechan mengangguk pelan masih menyembunyikan wajahnya.

Ji Chang Wook menggendong tubuh mungil haechan, "saya pamit pulang, bayi saya sedang ketakutan sekarang."

perkataan Ji Chang Wook hanya dibalas dengan anggukan oleh para member.

sebenarnya para member juga ingin ikut menenangkan Haechan. seperti dulu saat haechan ketakutan mereka akan beramai ramai membuat bocah itu tak takut lagi.

aaaahhh mereka rindu sekali dengan moment moment seperti tu.

(HEHEHE TAK TAU SAJA KALIAN KALAU ITU CUMA SANDIWARA HAECHAN SAJA)

(HEHEHE TAK TAU SAJA KALIAN KALAU ITU CUMA SANDIWARA HAECHAN SAJA)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BROTHERSHIP ✔️Where stories live. Discover now