Chan menggeliat, bisa merasakan vaginanya mulai basah, dia menggerakan pinggangnya pelan, mencari gesekan dan Seungmin dengan sanang hati membawa lutut diantara kedua kaki Chan yang langsung mendesah senang "E-engh~ A-ah!" Satu tangan meremas rambut Sungmin, mengetahui sangat jelas jika suaminya suka ketika dia melakukan itu, sementara tangan nya yang lain menjulur ke bawah, membuka kancing celana Seungmin dengan satu tangan dan menurunkan resleting nya sebelum menyelinap masuk, mengelus penis Seungmin, tersenyum ketika mendengar suaminya mengerang.
"Chan... " Seungmin melepaskan puting Chan dari mulutnya, melihat ke arah Chan yang menatap dengan menggoda "Kamu sangat tampan." Seungmin terkekeh pada pujian itu, menyakini jika pipinya merona "Dan besar." Tangan Chan mengelus lebih lambat "Tentu, kamu wanita yang beruntung." Seungmin menggenggam pergelangan tangan Chan lalu menariknya untuk keluar dari celananya. Dia menegakkan tubuhnya diantara kedua kaki Chan dan membimbingnya untuk lebih mengangkang, dan Chan patuh tanpa diminta, hanya diam dengan antusias saat celana dalam hitam rendanya ditarik lalu di lembar ke sembarang arah.
"Karena aku juga sangat suka ketika melakukan ini."
"Ahh!" Kepala Chan terpelanting ke belakang begitu dia merasakan jari Seungmin memasukinya, mungkin dua, tiga? Chan tidak tau berapa digit tapi rasanya sangat enak dan sedikit perih dalam satu waktu, tangannya menggulung sprai dengan gemas "Kamu sangat cantik." Seungmin mengelus klitoris Chan dengan jempolnya, terkekeh senang mendengar erangan tinggi lain dari istrinya "S-sayang ngh!" Suara becek beradu dengan ernagan Chan, tangan jari-jari Seungmin basah oleh pelumas alami itu dan dia mengigit bibir merasakan betapa panasnya Chan di sekitar jari-jari nya.
"Apa jariku terasa enak sayang?"
Chan mengangguk "i-iya! S-sangat enak! Ahh! Ingin kamu! To-tolong aku ingin kamu!" Seungmin memberi ciuman di lutut Chan sebelum mengeluarkan jari-jari yang membuat Chan kecewa karena kepergian nya tapi langsung bersemangat ketika Seungmin berbaring di ranjang "Ayo sayang, ambil aku." Chan mengangguk, sedikit gemetar karena rangsangan dia merangkak lalu menarik celana Seungmin dan melemparkannya ke ranjang cucian "Apa foreplay sudah cukup?" Seungmin bertanya begitu Chan naik kepangkuan nya. Chan mengangguk, merona karena perhatian Seungmin tapi mereka berdua juga tau betapa sensitif nya Chan sehingga tidak memerlukan terlalu lama foreplay.
Chan mengigit bibir bawahnya, memegang penis besar suaminya untuk diarahkan ke vagina yang berdenyut minta diisi, lalu menurunkan tubuh dengan perlahan. Seungmin mengerang begitu rasa panas menyelimuti penisnya, panas dan ketat "F-fuck, terasa sangat enak." Dia memejamkan mata membiarkan Chan memiliki sedikit waktu untuk terbiasa sebelum mulai bergerak.
Erangan berbeda nada, suara becek cabul dan derit ranjang mendominasi ruangan, keduanya memiliki banyak pengalaman sex setelah 1 tahun menikah, tak jarang memainkan beberapa roleplay atau memuaskan fantasy mereka terhadap satu-sama lain. Seungmin membuka mata, spontan melihat payudara Chan yang memantul setiap kali Chan naik dan turun pada penisnya, dan itu sangat panas. Seungmin menjulurkan tangan, memegang payudara kiri Chan sehingga berhenti memantul dan satu tangannya lagi memegang pinggul Chan.
Chan selalu tidak percaya diri dengan pinggulnya yang lebar, tapi Seungmin sama sekali tidak mengerti kenapa dia harus begitu, pinggul Chan sudah sangat bagus dan cocok di tangannya. Dia beralih ke bawah, tepatnya pada bagian gaun hitam yang menjuntai kebawah sehingga menutupi bagaimana penisnya keluar-masuk di vagina Chan.
"S-sayang~" Chan merengek, sedikit malu ketika Seungmin menangkat gaunnya lalu mengusap paha bagian dalamnya "Kamu benar-benar sempurna." Sekali lagi Chan merona malu hendak berterimakasih namun Seungmin dengan mudah membalik posisi mereka, dia mengerang terkejut pada sensasi baru karena kini Seungmin yang menghentak, Chan mengalungkan kakinya di pinggang Seungmin, membuat berapa inci lagi masuk, membuatnya kewalahan.
Meracau tak jelas dan memberikan Seungmin banyak pujian yang membuat suaminya itu senang sekaligus lebih bersemangat "S-seuminie, sa-sayang aku i-ingin bayi~" Seungmin menatapnya dengan terkejut tanpa menghentikan hentakan. Chan meminta bayi?
Akhirnya.
Seungmin tersenyum senang dan Chan tidak bisa menahan senyumnya juga. Seungmin sudah lama ingin memiliki anak tapi Chan takut, bukan takut melahirkan nya tapi dia takut tidak bisa menjadi orang tua yang baik.
"Aku mencintaimu." Seungmin berbisik, mencium pipi istrinya dan menjilatinya, hentakan-hentakan semakin ceroboh dan cepat. Chan menjulurkan tangan ke bawah, mengelus klitoris untuk mengejar orgasme ketika dia merasakan Seungmin berkedut di dalam nya. Astaga itu sensasi yang paling Chan suka.
"A-aku hampir sam-sampai!" Seungmin berbisik, mendekap tubuh Chan untuk memberi hentak ceroboh dan semakin kuat lainnya hingga dia menekan dalam pada Chan, mengerang nikmat ketika berhasil ejakulasi. Chan sendiri mengerang keras, pada sensasi hangat di dalam perutnya dan pada kenikmatan luar biasa begitu orgasme memukulnya.
Itu intens.
Luar biasa.
Dia bisa melihat Seungmin terengah-engah lelah, dan terheran-heran melihat suaminya itu mencondongkan sedikit tubuhnya untuk meraih laci dan mengambil sebuah benda bulat karena bisanya Seungmin akan langsung berbaring dan tidur untuk beberapa menit sebelum pergi mandi "Aku tidak tau kamu punya yang warna hijau." Chan terkekeh lemas, mengangguk "Itu ukuran baru dan lebih besar dari seri sebelumnya."
Seungmin mengangguk, tidak merasa jijik pada kebiasaan Chan yang suka mengkoleksi mainan sex sesuai warna. Dia mengambil remote nya lalu barulah saat itu Seungmin mencabut diri dari Chan, mengantikan penisnya dengan vibrator telur ukuran baru (katanya) ke dalam Chan.
Chan diam ketika Seungmin memasukan mainan itu kedalamnya sebelum berbaring di sebelahnya dan membawa Chan kedalam pelukan "Terimakasih, sayang." Seungmin mengecup rambut Chan, masih wangi meski sedikit lepek karena keringat. Mereka seharusnya mandi dan kencing, tapi Seungmin masih mabuk oleh kenikmatan dan hanya ingin tidur sebentar.
"A-apa yang angh~!" Chan mengigit bibir bawahnya secara tiba-tiba memekik "Minnie?!" Seungmin tersenyum jahil, memutar tuas pada frekuensi sedang, menikmati bagaimana Chan menggeliat dan memegangi vaginanya, seperti seseorang menahan kencing dan didukung dengan wajah cemberut nya.
"Bangunkan aku 30 menit kemudian, dan Jangan berani keluarkan atau mengambil remote ini dari ku. Sayang."
Chan mendengus kesal, memberi Seungmin pukulan di pundak yang tidak dihiraukan pria yang memejamkan mata, lalu tertidur. Chan merengek, sudah 1 tahun menikah dan dia terbiasa dengan sifat jahil Seungmin, ini hanyalah satu dari ribuan kelakuan.
Yang bisa Chan lakukan hanyalah bertahan untuk 30 menit berikutnya, sambil memikirkan balas dendam yang bagus.
When I Come Home END
AKU TERIAK DAN GEMETAR NULIS INI :")
Kok gitu sih? Padahal waktu aku nulis bxb biasa aja, ini kok agak gereget.
tapi ya aku suka mencoba hal baru (cukup sekali coba)
Hehehe aku harap kamu suka.
YOU ARE READING
[18]Window|[Bottom Chan]
FanfictionSetiap kali kau membuka jendela, maka kau akan melihat hal yang berbeda. Oneshoot with Bangchan as center. Mature content. 21+ or 18+ Beberapa Chap pernah di publis di Bangchan NC Oneshoot (sudah di hapus) dan diperbaiki untuk versi yang lebih rapi.
Window [SeungChan] REQUESTED
Start from the beginning
![[18]Window|[Bottom Chan]](https://img.wattpad.com/cover/279299091-64-k78001.jpg)