Suara dari pedang mereka beradu memecah keheningan malam. Tae Hyun cukup terkejut dengan kemampuan Selir Hui yang dengan cepat menguasai apa yang diajarkan olehnya. Ketangkasan yang dimiliki oleh Selir Hui patut di apresiasi mengingat dia seorang perempuan dan seingatnya wanita yang merangkap sebagai majikannya itu tidak pernah memegang pedang sebelumnya.

"Aakkkh...." Ringis Eunji tiba-tiba.

Kang Tae Hyun langsung membuang pedang nya saat mendengar Selir Hui memekik kesakitan. Dia berlari mendekati selir Hui. Dia bisa melihat telapak tangan selir Hui sedikit terluka. Karena panik Tae Hyun langsung memegang tangan Selir Hui lembut.

"Gwencana aghassi?" Tanya Kang Tae Hyung.

"Appoo...." Ringis selir Hui.

Telapak tangannya sedikit mengelupas mungkin karena dia terlalu lama memegang pedang membuat telapak tangannya lecet.

"Hiiiiikkkkssss ini sakit Tae Hyung-aa" Eunji meringis sampai tidak sadar dia sudah mengeluarkan tangisnya.

Tae Hyun heran dengan Selir Hui yang tiba-tiba menangis. Sepertinya luka yang ada di telapak tangan Selir Hui tidak semenyakitkan itu sampai harus membuatnya sesegukan seperti sekarang.

Sadar atau tidak Eunji menumpukan kepalanya didada Kang Tae Hyung dan menumpahkan semua tangis yang selama ini sudah ditahannya. Sebenarnya luka ditangannya hanya alibinya agar ia bisa punya alasan menangis.

"Hiiiiiikkksssss appoooo....."

"Iniiiiiii sangat sakit. Hiiiiiksssss....." Racau Eunji.

Tae Hyun yang masih mencerna semuanya merasa bingung harus bertindak seperti apa. Dia membiarkan nona nya itu menangis. Berulang kali tangannya ingin merangkul tapi selalu ia tahan.

Bukankah sangat kurang ajar baginya jika ia memeluk wanita yang adalah majikannya dan wanita itu juga sudah berstatus sebagai istri dari Raja negeri ini.

"Nona tenanglah lukanya pasti akan cepat sembuh. Aku akan memberikan ramuan yang bisa menyembuhkan luka nona dengan cepat". Kata Tae Hyun menenangkan Eunji.

"Apa kau yakin?" Tanya Eunji lirih.

"Hmmmm... Hal itu biasa terjadi jika masih baru berlatih pedang. Lama-kelamaan tangan nona pasti akan kebal dengan sendirinya."

Eunji mengangkat kepalanya dan menengadah menatap wajah Tae Hyun.

Tae Hyun diam-diam mengulum senyumnya, wajah Selir Hui terlihat lucu baginya. Wajah yang sembab dan hidungnya yang memerah karena sudah menangis. Ia memberanikan dirinya menghapus bekas air mata di wajah Selir Hui.

Eunji mengerjapkan kelopak matanya merasakan sapuan hangat tangan Tae Hyung saat menghapus air matanya.

Rasanya jantungnya berdegup kencang saat menatap manik kelam yang ada dihadapannya.

Eunji berhenti menatap wajah Tae Hyung "Ekhmm...." Eunji berdeham.

"Kurasa kau benar aku harus berhenti. Kalau begitu aku pergi dulu".

Kang Tae Hyun menunduk hormat saat Eunji pergi dari hadapannya. Ia terus menatap punggung Selir Hui sampai tidak terlihat lagi.

~~~

Merasa bosan Eunji memutuskan untuk berjalan-jalan. Ia memandangi telapak tangannya yang sudah di balut dengan kain.

Ternyata dari arah berlawanan darinya ada rombongan Raja Lee yang ternyata sedang bersama dengan Ratu.

Eunji yang melihat itu merasa moodnya langsung ambyar dan ingin segera kembali ke kediamannya saja. Dia ingin berbalik arah tapi dirinya lebih dulu dipanggil oleh Ratu Im Hae Won.

Eunji terpaksa melanjutkan ayunan kakinya dan mendekat ke arah mereka. Eunji sekilas menatap tautan tangan keduanya. Ia memutar matanya malas.

Eunji menundukkan kepalanya hormat saat sudah ada di hadapan Raja dan Ratu.

"Salam Hormat ku untuk Yang Mulia Raja dan Ratu". Sapa Eunji berbasa-basi.

"Selir Hui tadi aku lihat kau ingin memutar arah?" Tanya Ratu. Menebak.

"Aahh benar Yang Mulia. Tiba-tiba aku merasa melupakan sesuatu dan harus segera kembali ke kediaman ku". Jawab Eunji bohong.

"Benarkah? Ku kira kau sengaja ingin menghindar karena tidak sanggup melihat kami sedang bersama". Ratu Im sengaja ingin membuat Selir Hui cemburu.

"Itu tidak benar Yang Mulia. Untuk apa saya menghindari Yang Mulia Raja. Tentu hal itu bukan hal yang sopan jika di lakukan". Balas Eunji datar.

Raja Lee menatap lamat ke arah Selir Hui. Kecurigaannya bertambah tentang perubahan Selir Hui. Biasanya jika Selir Hui melihat dirinya dengan Ratu pasti Selir Hui akan menangis karena cemburu tapi sekarang dia terlihat biasa-biasa saja.

"Selir Hui kau akan kemana?" Tanya Raja Lee.

Eunji mengalihkan tatapannya ke arah Raja Lee.

"Saya ingin ke kolam ikan Yang Mulia. Aku hanya merasa bosan berada dikamar terus".

"Kalau begitu kau ikut saja dengan kami". Usul Raja Lee berharap Selirnya itu ikut. Jujur dia sangat merindukan sosok wanita yang akhir-akhir ini sulit dia temui.

"Jeonha...!" Seru Ratu Min tidak terima kebersamaannya dengan Raja harus terusik dengan kehadiran rivalnya itu.

Eunji sekilas melirik Ratu Min lalu kembali menatap Raja.

"Tidak Yang Mulia. Terimakasih atas ajakannya tapi saya tidak berminat berbagi napas dengan orang-orang munafik" ucap Eunji sarkas.

"Yang Mulia maafkan saya tapi saya ingin kembali ke kediaman saya...."

Tanpa menunggu persetujuan dari Raja Lee dia pergi begitu saja. Semua orang yang mendengar ucapan Selir Hui merasa terkejut. Ini pertama kalinya mereka melihat Selir Hui bertindak tidak sopan dan menolak keinginan Raja.

Biasanya Selir Hui akan melakukan hal memalukan dengan bergelayut manja di lengan Raja Lee meski orang-orang menatap dirinya tapi ia tidak akan peduli.

Ratu Min menatap Selir Hui dengan benci.

"Jeonha kau harus menghukum Selir Hui. Dia sudah bertindak tidak sopan padamu". Ucapnya.

'Sebenarnya apa yang sudah terjadi. Kenapa selir Hui berubah seperti itu?'

"Isssh Jeonha apa kau tidak mendengar ku?"

Raja Lee yang melamun memikirkan sikap Selir Hui yang berbeda 180° terkejut mendengar suara tinggi Ratu Min.

"Ayo..." Dia tidak menggubris perkataan Ratu Min. Justru dia melanjutkan perjalanannya dengan kepalanya dipenuhi nama Selir Hui dan sikap yang ditunjukkan oleh Selirnya itu.




👑👑👑



TBC

My ConcubineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang