"Gw gak salah denger kan? Jihan? anak yang suka bully gw waktu SD?" batin Y/n

Jihan masih berada di depan kelas, sambil menjawab pertanyaan pertanyaan yang di berikan oleh murid lain. dan saat ia melihat lihat sekeliling ia melihat Y/n dengan tatapan datar. expresi Jihan pun langsung berubah dari senang menjadi sepeeti mengatakan "Sialan. Ada dia." 

Tidak ada yang menyadari expresi Jihan yang tiba tiba berubah itu, kecuali Y/n sendiri. membuatnya tambah kesal.

"Baiklah Jihan, kau boleh duduk di samping kiri Y/n. Y/n tolong angkat tangan."

"Di sini." Y/n mengangkat tangannya dengan malas

Jihan berjalan menuju mejanya melewati Y/n. Dan dengan sengaja, ia menyenggol mejanya membuat botol minum Y/n hampur terjatuh.

"Eh.. maap sengaja." ucapnya dengan suara rendah di akhir katanya

Jihan berhenti sebentar untuk melihat expresi kesal Y/n. Tapi tidak sesuai ia harapkan Y/n masih terlihat calm. Dengan perasaan kesal, ia pun duduk di kursinya.

"Anak t@i cari masalah ha? Mau ribut lu? Dasar anak emak g tau diri g ada otak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Anak t@i cari masalah ha? Mau ribut lu? Dasar anak emak g tau diri g ada otak."

Istirahat
Murid lain mulai mengkrumuni Jihan dan menanyakan hal hal random. Y/n melihat Jihan yang terlihat sangat senang oleh perhatian yang ia dapatkan.

"Wah Jihan sudah dapat teman banyak juga ya."

"Iya nih. Eh kita kenalan yok ama di-" ucap Upi terpotong oleh Y/n

"Jangan." Y/n memotong perkataan Upi sambil memukul meja sambil menatapnya tajam.

Yang lain terlihat kaget oleh reaksi Y/n. Belum pernah mereka melihat Y/n semarah itu sebelumnya.

"Yok jajan yok!" Y/n mencoba mengalihkan topik

"Wahh~ Y/n? Sudah lama tidak bertemu ya??" seseorang telah menyamperi meja Amu yaitu bukan salah lagi ia adalah orang yang Y/n tidak mau temui

"Tai"

"Eh Jihan! Iya nih udah lama gak ketemu." Ucap Y/n ramah

"Jihan! Halo namaku Upi." perkenal Upi sambil melambai dengan lebai

"Salken Upiii."-Jihan

Satu persatu, yang lain mulai memperkenalkan diri mereka masing masing dan mengobrol sebentar. Sifat Jihan pun terlihat baik. Tapi Y/n tau sifat aslinya.

"Ngomong ngomong kalian sedang apa?" tanya Jihan

"Jangan di jawab, kalo ada yang jawab gw bakar sama sekolah in-"

"Oh kita ingin ke warung teteh tukang bakso, mau ikut gak?" di jawab Upi

":)"

"Wah boleh banget tuh!"

Mereka semua pun mulai berjalan keluar kelas. Tiba tiba Jihan menarik lengan baju Y/n membuat Y/n kebingungan.

"Oh sebentar ya, aku mau ke toilet dulu. Y/n tolong anterin ya??"

"Najis"

"Bole ko!" jawab Y/n senyum terpaksa

"Oh, woke. ayo ges" ucap Amu lalu yang lain pergi

.
.
.

Y/n dan Jihan berjalan menuju toilet yang tidak begitu jauh dari kelas mereka. Hampir sampai ke tujuan Jihan secara tiba tiba mendorong Y/n ke tembok kek ngekabedon ea. Tpi bedanya Jihan narik kerah Y/n.

"Lu ngapain ha?"

"Gak ngapa ngapain, gak sangka aja gw bakal ketemu anak rendahan kek lu lgi."

"... oke. Jihan boleh jaga jarak gak? Mohon maap ya gw gak lesbi."

"Cih kata siapa gw kek gitu anji ng?!" omel Jihan melepaskan genggamannya dengan cara mendorong Y/n ke samping membuat kerahnya berantakan

"Dih marah. Udah gw gak mau ribut hari ini. Besok aja hari sabtu. Gw libur soalnya."

"Kau meremehkanku ha? Asal lu tau keluarga gw orang kaya di sini." pamernya

"Ha? Siapa?"

"Keluarg-"

"Yang peduli."

".... kau benar benar membuatku marah Y/n." Jihan sekarang terdengar sangat marah sekarang. Y/n tau itu. Tanpa basa basi Y/n pergi dari sana dan menuju warung bakso tempat di mana temannya berada.

"JANGAN LARI KAU ANAK RENDAHAN!" teriak Jihan mulai mengejarnya

"HUAAAA MAMAKK ANAKMU DI KEJAR GENDERUWOOOO!!"

Ahaha author suka keributan :D

Btw... kalo klen suka mohon votenya yaa :> biar zaya tahu klen suka apa kgk. Tpi gak maksa si ngahahah

WEE!! X ReaderWhere stories live. Discover now