"Apa sesuatu telah terjadi?" tanya Johnny mendekati Jaehyun yang bibirnya sibuk mengerucut.

"GoEun tidak membalas pesanku,"

"Astaga," keluh Johnny datar. "Dia hanya pergi ke Seoul yang jaraknya hanya 40 menit dari sini. Biarkan dia melakukan aktifitasnya, Jaehyun."

"Kau tidak akan mengerti perasaanku karena kau belum menikah, hyung." balas Jaehyun telak sebelum masuk ke dalam rumah untuk berganti baju. Johnny yang kalah debat dalam sekali bincang pun reflek menghentikan langkah ketika sadar bahwa ia telah menjadi tontonan para member yang lain. Lantas tawa hambar ke-bapak-an itu mengudara.

"Dia menyebalkan sekali," ungkap Johnny kemudian menghentikan tawa. "Aisshh!"

Di luar hujan turun sangat deras. Ponsel sudah kembali diamankan oleh para staf. Sementara Jaehyun telah selesai mengganti baju dan kembali dalam keadaan rambut kering dan wajah yang sudah kembali dipoles alami. Lantas bergabung di ruang tengah rumah. Lokasi yang akan dijadikan tempat syuting selanjutnya untuk membahas harta karun dan langkah selanjutnya. Tatapan Jaehyun tak lepas dari suasana pulau yang dikelilingi angin dan hujan serta langit yang menggelap. Pikiran lelaki itu sibuk mengkhawatirkan sang istri yang belum diketahui keberadaannya.

Tepat kala ia mendudukkan diri tepat di dekat Taeyong yang duduk di sofa, ekor matanya mendapati Shin Yoo Jin beberapa kali mencuri pandang menatapnya sembari berbicara dengan seseorang di telepon. Lelaki itu ingin mencari tau lebih jauh jika produser tak berseru hendak melanjutkan syuting.

Semua member telah berkumpul. Termasuk Johnny yang juga sudah siap dengan kameranya. "Seharusnya, semua ini kami lakukan bersama sejak awal." sahut Doyoung membaca petunjuk diary seseorang.

Sembari memegang handycam, Johnny berseru mengomentari. "Kupikir dia mencoba melakukannya sendirian namun gagal."

"Ah, benar!" balas Doyoung memahami maksud diary tersebut.

"Kurasa kita bisa melakukannya dengan sekali coba." sambung Mark pada Johnny.

Jaehyun yang sudah kembali bekerja profesional lantas memberi suara, "Pasti kita harus menemukan sembilan sesuatu untuk disatukan."

"Kupikir itu seperti mengumpulkan kepingan puzzle." sambung Taeyong serius.

Yuta menoleh tajam pada Jaehyun yang datar, "Benar. Aku setuju."

Namun bagai air dan minyak, Jaehyun kembali memalingkan wajah menatap pemandangan laut dari balik jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun bagai air dan minyak, Jaehyun kembali memalingkan wajah menatap pemandangan laut dari balik jendela. Kecemasannya pada sang istri tidak bisa ditutupi begitu saja. Menurutnya, syuting ini harus segera selesai dengan cepat agar ia dapat menghubungi istrinya atau para pegawai yang ikut.

"Karena hanya ada satu peta, jadi tidak bisa dibawa." ujar Taeyong memecah hening. "Ayo, kita hafalkan."

Haechan yang duduk di samping Taeyong lantas mendekat menatap peta yang terbuka lebar di tengah-tengah mereka. "Dimana tempatnya?" tanyanya.

Married with my idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang