GIFT? TRASH?

8.8K 828 151
                                    

HUAAAAA MAAP BANGET. AKU KEMARIN JANJI BAKAL UP, TAPI HABIS SHOLAT ISYA' LANGSUNG KETIDURAN HIKSS.

ohh iya lagi nisfu syakban nihhh banyak banyakin berdoa yaaa. dzikir juga jangan lupa. love banget buat semua pembacaku.

.

.

.

Kondisi dimeja makan begitu sunyi, hanya suara sendok dan sumpit yang berdenting bertabrakan dengan piring. 8 orang pemuda memakan makanan mereka dengan tenang, tidak seperti biasannya. tidak ada obrolan, tidak ada kegaduhan. entah apa yang dipikirkan ke delapan pria itu. semenjak kedatangan seseorang yang selalu mereka cari keberadaannya, mereka semua dibuat bungkam oleh sifat baru yang tak pernah ingin mereka lihat.

DUK DUK DUK DUK

suara langkah kaki terdengar dari arah ruang tengah. semuanya menoleh kekanan dan kekiri. formasi mereka lengkap lalu siapa yang sedang berjalan disana.

'apa manager hyung?' batin mereka.

ketika suara langkah itu semakin terdengar jelas ditelinga mereka, mereka terbelalak kaget melihat siapa dalang dari suara itu.

HAECHAN

Haechan tak peduli dengan para member yang sedang menatap sayu kearahnya. ia tetap berjalan santai melewati mereka dengan tas yang ia sampirkan dipundak kiri.

"Haechan kau tak makan?" tanya Doyoung  pelan, entah keberanian dari mana ia menyapa Haechan terbih dahulu.

"aku sudah di boikot dari meja itu, lalu untuk apa aku makan disana?." sindir Haechan

"Haechan maafkan kami."

Haechan bergeming ditempatnya.

"Haechan mengapa kau disini?." cicit Mark pelan.

Haechan menatap datar kearah Mark.

"ooohhh selain di boikot dari meja, apa aku juga diboikot dari dorm?" tanya Haechan pura pura terkejut.

tidak ada sahutan dari mulut mereka.

"baiklah aku akan memesan hotel malam ini."

"tapi sebelum pergi bolehkah aku meminta air dingin? panas sekali melihat kalian memasang wajah menjijikkan seperti itu, benarkan Yuta hyung?" tanpa menunggu jawaban, Haechan segera berjalan menuju kulkas. sedangkan mereka semua tetap berdiam dimeja makan.

kulkas itu kosong. tidak ada bahan pangan disana. hanya ada air dingin yang berjejer rapi dipintu.

"aku baru tahu kalian semiskin ini sampai tak bisa membeli bahan pangan." Haechan menyenderkan badannya dikulkas menyilangkan kakinya lalu meneguk air mineral yang ada di botol itu.

setelah minuman yang ada ditangan haechan tandas. Haechan membalikkan badannya lagi menghadap kulkas, mengambil sesuatu dari tas yang sedang ia tenteng di pundak nya.

UANG

Haechan mengisi kulkas itu dengan uang yang sengaja ia bawa dari appart. Haechan tersenyum bangga saat kulkas terisi penuh dengan uang. jika dijumlah mungkin uangnya mencapai 2 milyar.

"Anggap saja ini sedekah untuk kalian."

saat hendak keluar Haechan melihat tumpukan box berisi barang barang pemberian member dulu, masih tergeletak rapi disamping tangga.

Haechan ingat sekali. waktu itu mereka tiba tiba memasuki kamarnya dan mengambil semua pemberian dari mereka yang sempat mereka kasih di hari ulang tahun Haechan.

'kau tidak pantas memakai ini.'

'style mu sangat kuno. tidak pantas memakai baju modern ini'

'aku ambil kembali ya barangku.'

BROTHERSHIP ✔️Where stories live. Discover now