05🌻

5.7K 403 10
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
.
.
.
.
.
.

"Eunghh"

Axel yang mendengar suara itu langsung memencet tombol yang ada di sebelah ranjang adiknya yang sontak membuat semuanya berdiri.

"Axel, adek kenapa?" Tanya Jovan dengan panik sambil mendekat ke arah ranjang, Axel tak sempat menjawab kemudian dokter dan suster masuk ke dalam ruangan itu guna mengecek kondisi Kai.

"Kai udah gak papa Om sekarang, kondisinya juga sudah lumayan membaik tapi harus dirawat inap dulu setidaknya 2 hari" Kata dokter yang seumuran dengan Axel itu, suster yang ikut ke ruangan tadi kembali mengecek saturasi oksigen Kai.

"Iya terimakasih ya Jay" Ucap Sherly kepada Jay yang hendak keluar ruangan.

Kini mereka sedang menatap ke arah Kai yang sedang mengerjapkan matanya karena silau lampu yang ada disitu.

"Kai can you hear Mommy, baby?" Sherly mendekat ke arah Kai, tangannya mengusap-usap pipi anak itu.

"M-mom" Panggil Kai sambil melihat ke arah orang yang mengerubunginya.

"Kai what do you feel?" Tanya Jovan dengan wajah yang masih khawatir.

"Maaf" Kata yang terlontar dari bibir Kai dengan mata yang berkaca-kaca.

"Hey what are you saying, kenapa kok maaf?" Jovan dan yang lain heran kenapa Kai malah meminta maaf.

"Adek ngerepotin Mommy, daddy sama kakak-kakak terus" Lirih Kai dengan air matanya yang mengalir.

"No!" Ucap semuanya.

"Kenapa kai bicara seperti itu hmm? Siapa yang bilang Kai itu ngerepotin?" Jovan betulan heran saat anak bungsunya berbicara seperti itu.

"Tapi dulu kata oma-"

"Sstt dah, sekarang adek istirahat lagi ya? Gak usah dilanjutin, Mommy temani" Potong Sherly saat tau kemana arah Kai berbicara.

"Yang lain juga istirahat udah malem ini besok masih ada kegiatan" Kata Sherli sambil membaringkan tubuhnya di ranjang pesakitan Kai karena ranjangnya masih muat untuk di isi oleh 1 orang lagi karena ya lumayan luas. secara, VIP ye kan.

Setelah itu semua anggota keluarga itu sudah menuju tempat untuk beristirahat ada yang di sofa dan di kasur yang sudah disediakan dalam ruang rawat itu.

Kai sudah terlelap kembali dalam pelukan Mommy nya, kini Sherly berpikir ternyata Kai masih mengingat memori kelam itu.

Karena dulu mendiang ibu Jovan itu tidak suka terhadap Kai karena dia tidak menyukai cucu yang lemah, sedangkan Kai dari dulu fisiknya sudah lemah, maka dari itu, Kai dulu tidak pernah mau untuk berdekatan dengan sang Oma, karena dulu saat mereka sedang di Chicago Oma selalu mengatakan bahwa Kai itu tidak berguna dan selalu merepotkan.

Bahkan saat itu Kai juga sedang di rawat dirumah sakit, sampai ibu Jay selaku kakak Jovan itu berani memarahi sang ibu karena mulut ibunya yang tidak terkontrol.



Kini langit malam sudah berubah menjadi pagi hari, orang yang berada diruang rawat rumah sakit itu pun sudah siap untuk berangkat ke aktivitas masing-masing, mereka kini sedang menyantap sarapan yang sempat dipesan saat subuh-subuh tadi karena sang kepala Keluarga akan pergi berangkat ke kantor untuk menyelesaikan meeting.


"Axel kamu temenin Daddy buat meeting hari ini, bisa?" buka suara sang Daddy.

ᴍʏ ꜰᴀᴍɪʟʏ ɪꜱ ᴍʏ ʜᴀᴘᴘɪɴᴇꜱꜱ✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ