Prolog

86.6K 2.1K 23
                                    

"Dimana sih..?" gerutu Esa.

Sudah daritadi ia berpetualang di seluruh penjuru sekolah, tapi sosok yang ia cari tak kunjung ia temui. Tidak biasanya sosok yang dia cari hilang seperti ini, biasanya pulang sekolah dia menunggu Esa di kursi taman sekolah, tapi kali ini dia tidak disana. Esa sudah mencari di kelasnya, sudah kosong, dan seluruh sudut sekolah telah dia susuri namun tetap nihil.

Huftt... Esa sudah kelelahan sekarang, dia pun duduk dikursi taman, tempat biasanya dia bertemu dengan orang yang dia cari kini. Esa menundukkan wajah sejenak sambil mengatur nafasnya.. dia kesal. Tau begini dia mending sms Pak Ujang untuk dijemput, tapi apa daya hapenya mati, lupa di charge tadi pagi dan dia sudah bilang pada Pak Ujang untuk tidak dijemput, pikirnya dia bisa pulang bareng dengan yang ditunggu.. eh ternyata orangnya gak ada.. T_T

Disaat Esa sibuk menyesali nasib tiba-tiba pundaknya ditepuk dari belakang, serentak Esa tersadar dan berbalik, berharap yang menepuk pundaknya adalah orang yang dia tunggu.

"Sa..? kamu masih disini?" tanya orang itu pada Esa. Wajah Esa yang sedikit berpeluh kini mulai melengkungkan senyumnya.

"Hehe.. iya, aku nyariin kamu. Kemana aja sih Ram?"

"Hehe.. sorry Sa, tadi aku diminta tolong Pak Samsul bawain kardus-kardus. Gak tau isinya isinya apaan, beliau naik sepeda motor jadi susah bawanya." Katanya. Esa manggut-manggut mengerti.

"Jadi, sekarang kamu mau pulang?" kata Rama sambil membenarkan posisi tasnya.

"Iya lah..!" aku udah daritadi nih nungguin kamu, laper!" protes Esa.

"Oh.. emang kamu gak dijemput, Sa?"

"Nggak, hape ku mati. Mau jalan sendiri juga kan gak enak, gak ada temennya." Jelas Esa. Rama hanya tersenyum kecil.

"Ya udah, ayo jalan!"

Esa tersenyum lebar dan beranjak dari kursi taman, semangatnya kembali setelah Rama datang dan mereka pun berjalan meninggalkan sekolah yang sudah sepi.

Aku Bisa Membuatmu Jatuh Cinta Kepadaku Meski Kau Tak Cinta KepadakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang