Hari ini ushijima wakatoshi-san selaku pengacara yang kuroo sewa, tidak memiliki jadwal dan mereka berdua bisa berbicara tapi di waktu yang sama daichi juga meminta nya ikut menemui si pemilik nomor, ia bilang agar tidak salah orang lagi

Tapi sungguh kuroo tidak bisa pergi

"Bukan begitu–

"Ya tidak masalah aku akan kesana sendiri"

Mendengar apa yang di ucapkan teman nya, kuroo hampir berteriak, ia senang "Kau memang yang terbaik." Yah syukurlah daichi bisa mengerti situasi saat ini

Dia akan banyak-banyak mentraktir daichi setelah nya

Sekarang kita hanya bisa berharap kalo orang yang si polisi temui memang orang yang benar, atau setidaknya orang itu punya koneksi dengan perempuan pemilik mantel

"Semi eita-san" Yaku yang merekomendasikan, gadis itu juga menceritakan kronologi kenapa semi bisa di pecat dan sepertinya orang seperti ini sedang amat sangat kuroo butuhkan "Kau di terima"

"HA!"

"Aku tidak perlu tes interview?!"

"Iya"

"Sungguh?! apa perusahaan mu–

"Kau mau atau tidak?" Tegas kuroo

"Yah tentu!" Jemari lentik semi mengulurkan berkas yang ia bawa "Kapan aku bisa bekerja?"

"Hari ini"

Senyum gadis itu semakin lebar

"Kau bisa tunggu di luar, aku akan menghubungi seseorang untuk mengantar mu" Ucap kuroo yang langsung di balas anggukan oleh sekretaris barunya

Semi sudah kemana-mana mencari pekerjaan, dan menganggur berminggu-minggu tentu ia sangat senang

Sebelum benar-benar pergi perempuan itu masih sempat-sempatnya melempar tatapan tajam pada sang pengacara

Daichi tertawa pelan, drama macam apa ini? "Aku akan pergi juga"

"Un kau bisa menghubungi ku"

"Yah, ya selesaikan saja pekerjaan mu."

Setelah keduanya pergi kuroo hanya tinggal dengan ushijima "Mari silahkan duduk, saya akan menjelaskan semuanya"

.

.

.









"Sudah siap semua?"

Di tempat lain ada yaku yang tengah melambaikan tangan pada sang teman.

Hari ini yaku sudah di beri izin oleh papah dari putra angkat nya, soal perpindahan sekolah kenma

Intinya di hari sabtu ini, yaku akan berkunjung ke sana, bersama kenma tentunya

Dan kebetulan sekali Hinata juga ikut, sebelum berangkat ke kantor kuroo sempat mengantar Hinata dan kenma sampai ke depan apartemen milik yaku terlebih dahulu

"Yah hati-hati di jalan" Sugawara melambaikan tangan, setelah ketiganya masuk ke dalam bus

"Bay bay sensei!" Triak Hinata mengintip keluar sedikit dari kaca

Mereka memilih bus karna katanya tempat itu tidak terlalu jauh, dan transfortasi umum lebih ramah lingkungan

"Bay!"

Begitu bus jalan dan meninggalkan tempat itu, sugawara beranjak pergi juga, ia tidak mau berlama-lama di halte sendirian

Sebenarnya ia ingin ikut tapi yaku bilang akan ada tukang antar paket yang datang, itu blum di bayar jadi mau tidak mau harus ada orang di rumah

Sesampainya kembali di halaman depan apartemen ada seseorang yang terlihat tengah mengetuk pintu, sugawara bisa melihat dari bawah karna apartemen mereka memang terlihat seperti rumah susun, dan kebetulan milik nya ada di lantai dua

"Eh? paket nya sampai secepat ini?"

Tanpa curiga sugawara berlari naik ke lantai dua, anak tanga demi anak tangga ia lewati dengan semangat

"Tunggu, sejak kapan tukang paket berpakaian keren?" Seorang laki-laki berseragam, dengan mantel hitam membalut luar nya

Belum sempat memanggil orang yang tadi mengetuk lebih dulu menyadari kedatangan sugawara "Dengan sugawara-san?"

Langkah sugawara terhenti, ia mengangguk mengiyakan pertanyaan sang lawan bicara

"Saya dari kepolisian –

"He?! Saya tidak pernah melakukan tindak kejahatan!" Potong nya 

"Oh tidak, saya hanya ingin menanyakan perihal kejadian beberapa waktu lalu, tapi sebelum itu apa benar ini nomor–

Sontak gadis itu mundur "Kau pasti penipu yang menyamar sebagai polisi kan?"

"He?"

"Berita soal penipu yang menyamar menjadi anggota kepolisian beredar di mana-mana, itu pasti modus baru. kau menanyakan nomor korban mu! dan– dan, yah intinya aku tidak semuda itu kau bodohi."

"Astaga, bagaimana anda bisa berpikiran demikian" Sempat menghela nafas, setelah nya sang polisi menunjukkan semacam tanda pengenal bahwa ia adalah seorang polisi "Masih tidak percaya? ini asli kau bisa mengecek nya bila perlu."

Kening sugawara berkerut, ia membaca itu dengan jarak yang tidak terlalu dekat "Sawamura daichi" Pangkat cukup tinggi untuk usia yang masih terbilang muda

Sugawara malah salah fokus ke sana "Baiklah. aku percaya tapi tetap di jarak lima meter, aku harus memastikan kau tidak membawa benda tajam"

Kalo bukan untuk pekerjaan daichi tidak akan melakukan hal yang merepotkan begini "Oke, pertama saya ingin bertanya apa benar ini nomor –

Tut

Tut

Tut

Blum sempat menunjukkan nomor pada perempuan di depan nya, ponsel daichi sudah berdering lebih dulu "Hinata shoyo." Gumam nya

"Ah. maaf saya harus mengangkat ini sebentar" Izin nya

Sugawara mengangguk, namun sungguh ia masih waspada siapa tau laki-laki itu menelpon rekan nya dan mengatakan kalo misi dia gagal karena target terlalu pintar

"Halo shoyo?"

Jelas sugawara bisa mendengar itu "Eh? shoyo? hinata–

"Orang jahat?!"

"Kau di mana?"

Polisi itu terlihat panik dan tentu itu membuat sugawara ikut panik

"Jangan di matikan. kau tenang meminta tolong pada orang sekitar, kak daichi akan segera ke sana" Tanpa permisi daichi pergi meninggalkan tempat itu meninggalkan sugawara yang masih bertanya-tanya

"Itu tadi? banyak orang yang namanya shoyo kan?" Tapi orang di sebrang ponsel itu berteriak dan ia mendengar suara Hinata juga

"Ayolah bukan Hinata, dia baru saja pergi yaku bersama mereka"

Akh!! Sugawara tidak tenang

Entah dapat dorongan dari mana kaki sugawara ikut pergi kembali turun dan mengikuti polisi tadi, sembari menghubungi ponsel yaku yang ternyata tidak kunjung terjawab

"Polisi-san tunggu."
























Oke segitu dulu semoga menghibur 💕

Stay enjoy 🐈

Kenma Need Mom [End]✅Where stories live. Discover now