Beginning to forget you (?)

2 0 0
                                    

"Jikalau memang tidak ditakdirkan, izinkan aku untuk melupakan mu meskipun itu sulit".

Tertanda : kanna.

ini tentang aku, yang sangat bodoh bisa mencintai seseorang selama tiga tahun yang tidak pernah dibalas oleh perasaannya sedikitpun. Menyakitkan aku tau itu, bahkan aku sering menanyakan hal ini kepada diriku sendiri, sampai kapan aku harus mencintai nya? Mencintai nya secara tidak sengaja, lalu menjadi cinta sungguhan, oh gosh.. bukankah ini terlalu bodoh?
Hari ini aku akan buktikan bahwa aku akan segera melupakan nya, meskipun itu sulit.

18januari2018

Hari ini, hari pertama aku masuk ke sekolah baru ku. Sekarang new beginning, dari sinilah awal aku mencintai secara tidak sengaja dimulai. Aku bertemu dengannya saat semua siswa dan siswi dikumpulkan di satu lapangan yang ukurannya cukup luas, mendengarkan guru berbicara di lapangan. Aku sudah mendapatkan kelas yang sudah ditentukan, tentu aku sekelas dengan dia, aku berharap ketidaksengajaan ku dalam mencintainya akan terus bertambah.

Aku mendapatkan teman baru, dia gadis baik, dan cantik, yang bernama Wina Adinata. Kami sekarang berada di kantin, memakan makanan yang dijual oleh ibu kantin sambil berbincang-bincang kecil yang menurutku seperti random talk.

"Win, boleh aku bertanya sedikit?"
"Tentu, kenapa tidak boleh?"
"Menurutmu cinta yang tidak sengaja itu, apakah pantas disebut?" Aku menanyakan hal ini. Benar, aku baru saja jatuh cinta secara tidak sengaja kepada lelaki yang ku lihat di lapangan tadi pagi.
"Itu tidak pantas disebut, cinta bukan tentang main-main, apalagi secara tidak sengaja" Wina menjawab pertanyaan ku, aku rasa dia bisa melihat apa yang aku pikirkan di otakku saat ini.

"Hai, boleh ikut bergabung? Semua meja di kantin ini penuh"
Aku dan Wina menoleh secara bersama ke arah gadis yang ingin bergabung pada meja makan kami, aku melempar pandangan ku ke arah Wina dengan tatapan bertanya "bolehkah dia bergabung?" Setelah aku melempar pandangan ku kepadanya, Wina hanya menjawab dengan senyum manis nya dan Wina mengizinkan gadis itu makan di meja kami.

"Namamu siapa?" Wina memulai pembicaraan pada gadis itu dengan basa basi menanyakan nama.
"Oh? Namaku senjaya, kalian?"
"Aku Kanna, dan ini Wina" ucapku sambil mengenalkan diri dan mengenalkan Wina pada gadis ini, maksudku senjaya.
"Aku baru lihat kamu, kamu murid baru?" Senjaya menanyakan hal ini kepadaku.
"Benar, Kanna ini murid baru, hari ini adalah hari pertama nya" jelas Wina kepada senjaya, Senjaya hanya mengangguk paham sambil meminum jus jeruk nya.
"Omong-omong setelah waktu istirahat selesai, akan ada jamkos, seluruh guru akan rapat. Apa rencana kalian setelah ini?" Senjaya mengingatkan setelah ini akan ada jamkos dan seluruh guru akan rapat.
"Rencana ku dan Wina akan kembali ke kelas, menyelesaikan tugas yang belum kami kerjakan"
"Kapan waktu deadline nya?"
"Minggu depan"
"Bagaimana jika kalian ikut bersamaku ke rooftop bersamaku? Aku tidak memaksa" ucap Senjaya dengan senyumnya yang manis, aku heran kenapa kedua gadis ini maksudku senjaya dan Wina ketika senyum sangat manis!?
"Ayo saja" ucap Wina kepada senjaya, aku hanya ikut saja apa yang mereka lakukan di rooftop, sejujurnya karena aku tidak tau rooftop sekolah berada dimana.

Kami bertiga kini sedang bercanda kecil diatas rooftop, dari sini aku dapat melihat bahwa kedua gadis didepan ku ini memiliki selera humor yang receh.
"Kanna, boleh aku tau dimana kamu tinggal? Ah maksud ku ketika aku bosan dirumah aku bisa berkunjung kerumah mu" pertanyaan Wina yang membuat Senjaya mengangguk.
"Di jalan daun raya no 13, pagar hitam. Lokasinya tidak begitu jauh dari sekolah ini" aku tidak keberatan memberitahu dimana rumahku, kali saja mereka memang benar ingin berkunjung.
"Baiklah, ketika pulang sekolah kami mungkin akan berkunjung kerumah mu, boleh?"
"Tentu saja boleh, Senjaya"

---

Bel sekolah sudah berbunyi, menunjukkan bahwa siswa dan siswi dipersilahkan pulang kerumah masing-masing dan beristirahat untuk hari esok. Aku sedang menunggu bus di halte dekat sekolah, aku bisa saja menggunakan aplikasi taksi online, tapi sayangnya saldo ku tidak cukup.
"Halo? Boleh aku duduk bersamamu?"
"Ya? Oh tentu saja, silahkan"
oh gosh.. aku sedang bermimpi kah siang yang akan menjelang sore ini? Lelaki ini yang tidak sengaja aku cintai berada di sampingku, duduk bersamaku.
Aku harus apa? Melarikan diri? Tidak, bus nya sudah datang. Aku langsung masuk ke dalam bus dan duduk di kursi penumpang, dan yang tidak pernah aku harapkan terjadi kembali.
Lelaki itu duduk di sampingku, lagi.
"Kamu lagi, seperti nya kamu satu sekolah denganku. Siapa namamu?"
"Aku? Ah iya seperti nya kita satu sekolah, namaku Kanna"
"Baik Kanna, perkenalkan kembali namaku Figo. Aku tidak pernah lihat kamu sebelumnya disekolah itu, kamu murid baru?"
"Benar aku murid baru, hari ini adalah hari pertama ku disekolah itu"
Figo, lelaki itu hanya mengangguk kepalanya paham.

Jantungku benar-benar tidak bisa aku kondisikan, aku ini kenapa?
Seperti bom yang akan meledak, seperti itu kondisi jantung ku sekarang. Aku bahkan benar-benar tidak bisa berpikir apa-apa lagi sekarang, sangat berharap aku cepat pulang ke rumah dan meninggalkan kondisi bus yang sangat tidak baik untuk jantungku.

Syukurlah aku sudah keluar dari bus itu, aku kini sudah sampai dirumah ku. Mencium aroma kue, seperti nya bundaku sedang membuat kue dan akan dibagikan ke tetangga didekat rumah, itulah kebiasaan bundaku.
"Bunda, aku pulang. Bunda sedang membuat kue lagi?"
"Astaga anak bunda sudah pulang, iya nih sedang membuat kue, nanti kamu bagikan ya? Bersama kak Khandra"
"Baik bunda"

Aku sekarang sedang tidur santai dikamar ku, sambil menunggu kak Khandra pulang dari rumah temannya lalu mengantarkan kue yang bunda perintahkan ke aku.
Aku juga memikirkan laki-laki yang secara tidak sengaja aku cintai, berada disatu kelas, duduk bersama di halte, lalu di dalam bus yang sama, bahkan duduk pun tepat disampingku, aku benar-benar frustasi memikirkan hal itu.
"Ayolah Kanna, kamu masih terlalu muda buat pikirin laki-laki kayak tadi, apalagi kamu tidak sengaja cinta sama dia"
Aku terus-menerus mengatakan hal itu pada diriku sendiri, benar-benar berantakan pikiranku sekarang.

"dek, ayo antar kue nya"
"Kok cepet banget pulangnya?"
"Pulang cepet salah, pulang lama salah, kakak salah mulu kayaknya"
"Hehe just kidding kak"

Aku dan kak Khandra sudah pulang setelah mengantar kue yang bunda buat, kami berdua sedang berada di sofa dengan posisi kak Khandra yang bermain game di ponsel nya dan aku yang menonton TV. Kak Khandra terlihat sangat serius dengan game nya itu, aku ingin bertanya dengannya tapi tidak mau menggangunya.

"Kamu kalau mau tanya ya tanya aja"
"Kok tau aku mau nanya sesuatu?"
"Lah situ ngeliatin mulu"
"Sebenernya aku bukan mau tanya sih, mau minta pendapat aja"
"Kenapa emang?" kak Khandra meletakkan ponsel nya dimeja sofa dan mulai serius dengan pembicaraan ku.

"Aku lagi suka sama orang nih kak"

Aku masih bisa melihat jelas wajah kak Khandra yang sedikit terkejut, lalu mengubah wajah nya menjadi orang yang sedang tertawa.
"Kamu suka sama orang, kok bisa? Bukannya kamu anti sama cowo-cowo sekolah? Kamu mau nya kan yang fiksi ?"
"Dih kak, gini-gini aku masih mau yang non-fiksi ya" cibirku saat kak Khandra bicara mengenai cowo fiksi.
"Iya-iya canda, terus gimana?"
"Iya itu kak masalahnya, aku suka sama dia ga sengaja. Aku frustasi lupain dia gimana"
"Edan, untung baru suka kalo udah pacaran gimana?"
"Ya itu yang jadi masalahku kak"
"it's simple, jauhin dia"

bagaimana caraku jauhi dia..?

THREE YEARS Where stories live. Discover now