Failure

11 3 0
                                    

"Hai Lea, apa kabar?" sapa Nanzay yang sedang mengobrol santai dengan Hanami

"Tumben lo berdua dateng duluan. Biasanya 10 menit sebelun bel masuk baru dateng." ledek Leanna yang langsung duduk di bangkunya

"Ada kabar baru apaan?" tanya Leanna sambil membuka sebungkus coklat miliknya dan menyodorkannya ke hadapan Nanzay dan Hanami

"Ga ada kabar seru. Cuma pencurian sama pencopetan di jalan, masalah biasa." jawab Nanzay sambil mengambil satu bar coklat milik Leanna

"Tapi Leanna, gue menduga sesuatu." kata Hanami yang ikut mengambil coklat

"Apa itu?" seru Leanna penasaran

"Jadi, tadi gue habis diskusi sama Nanzay. Kalo pembunuhan ruang tertutup yang sudah terjadi dua kali terjadi itu dilakukan oleh satu orang yang sama, dan gue yakin orang ini dari organisasi Nellziq yang ingin balas dendam. Tapi, balas dendamnya salah." terang Hanami santai

"Darimana lo bisa nebak kayak gitu, dan gimana lo bisa ngatain kalau cara balas dendamnya salah?"

"Leanna, cara balas dendam itu banyak. Balas dendam ga harus dilakukan dengan membunuh. Justru itu ide yang buruk." cetus Nanzay

"Yasudah, gue juga ga paham sama pikirannya pembunuh itu." jawab Leanna berusaha santai dan tenang

"Guys... Ada berita baru!" seru Azura dengan heboh yang tiba-tiba muncul bersama Karin dan Kanaya

"Etdah, dasar Azura, dateng-dateng heboh banget. Emang ada apa sih, kabar apa?" seru Nanzay dengan kesal

"Sorry deh Zay! Gue mau kasih kabar, bakal ada anak baru lagi di kelas XI A. Baru minggu kemaren ada anak baru di kelas itu." kata Azura

"Emang siapa anak baru yang minggu kemaren masuk ke kelas XI A?" tanya Leanna kebingungan

"Yah... Lo mah kagak update sama hal-hal begitu." ledek Karin
"Makanya, terlalu bodo amatan sih." timpal Kanaya
"Biarin sih, ga buat hidup gue sengsara juga."
"Udah sih guys, tahu kalo debat sama Leanna ga ada habisnya. Jadi Lea, anak baru minggu kemaren di kelas XI A itu Yustaf Hadellion asal New York." lerai Hanami sebelum perdebatan makin panjang

Leanna yang mendengar nama Yustaf disebutkan oleh Hanami merasa penasaran karena pertemuannya dua hari yang lalu
"Yustaf Hadellion, kalian tahu sesuatu tentang dia?"

"Yang jelas, dia itu tampan, gagah, baik, pinter, ramah, intinya keren banget!" Azura menjelaskannya dengan semangat

"Bukan itu maksud gue. Gue tanya tentang identitasnya."

"Mana kita tahu Leanna. Kenapa sih lo kepo banget sama tuh cowok. Ga biasanya lo kayak gini." ujar Kanaya keheranan

"Gue kesel sama itu cowok. Dua hari yang lalu gue ketemu sama dia dan buat aku kesel. Makanya gue penasaran, sebenernya siapa orang ini." terang Leanna
"Ohhhhhh....."

"Eh rin, btw papa lo udah nemuin si pelaku?" tanya Azura yang kembali membuka pembahasan tentang pembunuhan ruang tertutup

"Ga ada kemajuan sama sekali. Semua bener-bener buntu, bahkan papa sudah mulai nyerah." jawab Karin dengan wajah murung

"Kira-kira bakal ada kejadian pembunuhan kayak gitu lagi ga ya?" pikir Azura

"Entahlah, tapi kalau memang semua ini karena balas dendam, pasti bakal terjadi lagi." kata Hanami

"Ya, kita tunggu saja. Jika memang terjadi lagi, sepertinya pemerintah Prancis akan segera bertindak." sambung Karin

"Kalian boleh menunggu kawan-kawan. Namun, kalian tidak akan menduga jika pembunuhan selanjutnya terjadi malam ini. Dan, tidak ada yang bisa menghentikanku meskipun pemerintahan ikut turun tangan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

de verlusstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang