GULUNG TIKAR

7.3K 764 90
                                    

dikabarkan bahwa salah satu petinggi bisnis asal China mengalami kerugian yang menyebabkan perusahan ditutup sementara guna mengadakan evaluasi grafik bisnis. Hingga saat ini belum ada kejelasan yang tersiar tantang perkembangan nya.

bukan hanya tv nasional bahkan tv internasional pun menyiarkan berita tersebut.

"petinggi China? pembisinis maksudnya?."

"siapa? kasihan sekali."

"Chenle apakah kau tau siapa yang disiarkan?"

"tumben sekali berita seperti ini masuk tv internasional."

Chenle hanya diam mematung. jelas ia tahu perusahaan mana yang sedang disiarkan.

perusahaan itu milik keluarganya.

"Chenle kau jadi membelikan kami tiket pesawat untuk kerumah mu bukan?."

"ahhhh iya kau kemarin berjanji akan mengajak kami liburan di China."

"aku yakin 6 tiket tidak akan membuat uangmu habis."

Jeno sedari tadi hanya diam menatap Chenle lekat.

sejujurnya ia tahu ulah siapa ini.

Lee Seunggi

'ahhh hyung nya Haechan benar benar keren, baiklah kita tunggu permainan selanjutnya.' batin Jeno.

"ya benar hanya 6 tiket saja, bukan kah kau sudah mengurangi kursi Haechan, jadi kau tidak perlu merasa terbebani." ucap Jeno memberi smirk khas nya.

"a-ah ituuuuu a-aku juga tidak tahu, ayah ku bilang ia sedang repot akhir akhir ini jadi aku tidak bisa berjanji membawa kalian kerumah ku." jelas Chenle dengan suara yang terdengar gugup.

"kami tidak akan menganggu ayahmu kok. belikan saja kami tiket dan kami akan tinggal dihotel." usul Renjun.

"benar kata Renjun."

"a-ah i-iya hyung."

"kau gugup? kenapa? baiklah jika kau merasa terbebani. aku tidak akan ikut ke China." ucap Jeno.

"huh mengapa? lagi pula mana mungkin Chenle merasa terbebani, kau tidak tahu seberapa kayanya keluarga Chenle?."

'ya dan kalian tidak tahu ada yang lebih kaya dari pada Chenle.' batin Jeno.

"aaah maaf Mark hyung tapi liburan besok aku akan pergi ke Canada."

"CANADA?"

"wahhh kalau begitu aku akan ikut dengan mu. sekalian aku akan pulang kerumah."

"ikut denganku?" tanya Jeno.

"ya ikut denganmu."

"baiklah tapi tanya Channie dulu, soalnya aku akan pergi dengan Channie. bayiku yang imut."

Mark mendengus.

"apa untungnya berlibur dengan anak itu, pasti akan sangat merepotkan."

"aku hanya ingin berkunjung ke istana hyung dengan bayiku."

"istana?"

"ya istana, kau ingin tau? ikutlah denganku kalau begitu." ucap Jeno enteng.

"Chenle kalau kau butuh uang aku bisa meminjamkan nya untukmu." Jeno berdiri memandang Chenle dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"ahhh tapi kurasa uang Channie lebih banyak dari uangku. pinjam ke Channie saja ya." lanjutnya

lalu meninggalkan ruang tengah menuju ke kamarnya.

ooohhhhh ia sudah sangat merindukan bayi mungilnya.

diambilnya handphone yang tergeletak diatas ranjang.

mendial nomer salah satu member yang sampai saat ini menjadi member kesayangannya.

"haloooo baby."

"Haechan tidur. berhentilah menelfon di jam jam tidur nya. Jeno."

"aish. tidak bisakah kau membangunkannya hyung."

"tidak."

"Jungwoo hyung pelit."

"hey diamlah bocah, kau tidak tahu betapa sensitifnya Haechan akhir akhiri ini, dia akan mudah sekali menangis, aku tidak ingin membangunkannya dan membuatnya menangis, karena Jaehyun tidak ada disini."

"aish hyung tidak asik. oh iya hyung, kau tidak ketinggalan berita bukan?."

"berita? tentang perusahan China yang bangkrut itu?"

"ya, hyung sudah mendengarnya?."

"tentu. karena itu yang menjadi trending sekarang."

"apa tanggapanmu?"

"hah? tanggapan apa? kenapa kau mengurusi urusan orang lain."

"ouh shit hyung."

"yak kau mengataiku?"

"yaaa hyung sangat bodoh. kau tidak tahu bahwa perusahaan itu milik keluarga Chenle huh?."

"HAH?."

"ya ya ya jangan berteriak, aku tidak ingin bayiku terbangun karena suaramu."

"serius itu perusahaan milik mereka."

"ya, Seunggi hyung mengabari jika urusannya sudah selesai disana."

"kenapa cepat sekali. oh tuhan aku masih tidak menyangga akan se keren ini."

"bagi konglomerat seperti mereka. hal ini tentu bukan hal yang susah hyung."

"wah daebakkkk."

"mereka benar benar mengerikan. untung aku tidak ikut campur dengan masalah ini. aku masih menyayangi keluarga dan nyawa ku hyung."

"hahaha kali ini aku setuju denganmu."

"ya sudah aku tutup dulu ya hyung. aku titip Haechan ku."

"tentu, bye."

"bye hyung."

PIP

Jeno tidak menyadari bahwa Jaemin sudah berdiri diambang pintu sejak awal percakapannya dengan Jungwoo disana.

'apa ada hubungannya dengan haechan?'

'apa ada hubungannya dengan haechan?'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BROTHERSHIP ✔️Where stories live. Discover now