Bagian 17

26K 3.7K 950
                                    


Kenapa aku update lagi?? Yap benar, karena banyak yg dm aku bilang "Jangan lama up nya nanti kelupaan alur nya." . Sama terhura juga sih di book ini aja dalam semalem yang baca udah lebih dari serebu😭😭😭.
Sayang kalian muahhh🥺.

*****

Dor!!!

Dorr!!!

Prang!!!

Terdengar suara tembakan dan barang pecah dari luar kamar. Jeno terbangun dan segera mengambil pistol juga belati kecil nya di samping nakas tempat tidur.

Jaemin keluar dari dalam kamar mandi. Menatap Jeno yang siap keluar kamar.

"Jeno.."

"Tunggu disini. Kunci pintu nya Jaemin" ucap Jeno keluar dari dalam kamar.

Jaemin segera memakai pakaian nya dengan lengkap dan mengunci pintu kamar.

"BAWA RENJUN KE KAMAR JAEMIN!!!" Teriak Guanlin.

Yeji dan Lia memapah Renjun menuju kamar Jaemin. Renjun tidak boleh sampai kenapa-kenapa, sebab dirinya tengah mengandung sekarang.

"Jaemin, buka cepat!" Teriak Yeji.

Jaemin membuka pintu dan menarik Renjun untuk masuk.

"Kunci pintu nya jangan lupa" ucap Yeji kemudian kembali ke ruang tengah.

Jaemin mengunci pintu kamar membawa Renjun duduk di samping tempat tidur.

"Ada apa di luar?" Tanya Jaemin pada Renjun.

Renjun mengatur nafas nya. Mengusap perut nya yang menegang.

"P-perutku sakith" lirih nya.

Jaemin membaringkan tubuh Renjun.

"Tidak. Aku tidak mau berbaring, bayi ku semakin tidak bisa diam" ucap nya.

Jaemin mengusak rambut nya kebingungan. Ia menarik pelan tubuh Renjun agar bersandar di headboard.

"Begini?" Tanya Jaemin di angguki oleh Renjun.

"Air" pinta Renjun.

Jaemin segera mengambil air mineral dan memberikan nya pada Renjun.

"Dimana abu mama mu?" Tanya Renjun.

Jaemin menyimpan gelas itu di nakas kemudian menatap Renjun.

"Disana."

Jaemin menunjuk lemari pakaian.

"Ambilah. Simpan itu di tempat tersembunyi"
Ucap Renjun.

Jaemin melangkah menuju lemari dan membuka nya.

"Ada apa? Kenapa?" Tanya Jaemin.

Renjun mengusap peluh di kening nya.

"Mereka. Pemberontak itu menginginkan abu mama mu" ucap Renjun.

Jaemin membelalakan mata nya. Ia mengambil kendi isi abu milik Seulgi dan memeluk nya.

"B-bagaimana bisa? Siapa mereka?" Tanya Jaemin.

Renjun menatap Jaemin. Sulit untuk memberitahu semua nya pada Jaemin dalam keadaan seperti ini.

Sedangkan diluar. Jeno dan yang lain nya menembak bawahan si pemberontak yang tiba-tiba saja datang menghancurkan semua fasilitas di penginapan ini.

"BAJINGAN!!! APA MAU KALIAN?!!" Teriak Jeno menggema di seluruh ruangan.

"ALBERTO!!! HADAPI AKU BRENGSEK!! TUA BANGKA SIALAN!!!"

180 Days?  [SUDAH DI TEBITKAN]Where stories live. Discover now