Mr.L-O-V-E

4 0 0
                                    

Setelah hampir satu semester gue lari entah kemana, bahkan Rasta sampai ngundur penerbangan nya ke singapure gara gara gue gue ilang, selain gue ilang gue juga ngubah identitas gue sebagai Ashela Putri Dinda biar gak ada yang bisa nemuin gue dan biar gue gak pulang kerumah sialan itu lagi, Walaupun ada beberapa hal yang gue kangenin sebagai Ashe disana berat banget buat bertahan menjadi Ashe yang dulu.

"Bell, Boleh gak gue tinggal sementara di rumah lo?" Tanya gue di telfon

"Lah emang kenapa? Bukanya lo anak rumahan ya??"

"Panjang ceritanya, Dan bantuin gue berubah ya..."

"Kok mendadak sih pengen berubah? Gue sih seneng lo berubah tapi jangan sampe lo lupa siapa diri lo yang sebenernya... Emang ada masalah apa sih? Dari dulu lo anti banget sama yang namanya B.E.R.U.B.A.H" Tanya Isabell kebinggungan

"Tapi ini bukan berubah sikap, Gue mau ganti identitas gue sebagai Ashe..." Jawab gue kecewa































[Ashelek]

Teruntuk kakak kakak gue yang paling bagong:

Rasta gue mau ngucapin terimakasih karna lo udah mau ngurusin gue yang selalu bikin lo kesel dan Altar yang selalu bikin mood gue naik dengan segala candaan lo walaupun gue tahu lo itu terpaksa ngelakuin itu. Dan buat Sandi yang entah berada dimana, Gue tahu lo udah punya tempat buat berbahagia dan gue pun sedang mencarinya juga.

Ini adalah pesan terakhir dari gue sebelum semua pergi dari gue karna waktu yang menarik kalian pergi menjauh....

Ashela Putri Dinda





Pesan terakhir sebelum gue sanpai ke rumah Isabell dan sebelum gue mengahadiri ultah nya Altar besok.



RASTA POV

"Ras, ini Ashe ngirimin pesan!" Ucap Altar

"Coba lo bacain al!" Teriak ku dari dapur

Setelah Altar membacakan nya untuk ku dengan segera aku mengambil kunci dan mencari gadis kecil itu, semua rasa bercampur aduk menjadi satu entah apa yang akan terjadi dengan anak kecil keras kepala itu jika mengetahui bahwa dunia ini adalah neraka yang sangat menyiksa bahkan bisa membunuh semua orang yang melakukan tindakan kurang pantas atau terlampaui oleh batasan batasan yang telah ditetapkan.

Di sebuah persimpangan ada beberapa mobil polisi serta terlihat kerumunan yang cukup ramai untuk mencari tahu aku pun memutuskan untuk pergi.

"ASHE!!!"















Jantung ku berdetak cukup kencang, Panik sepanik panik nya... Takut setakut takutnya kehilangan kelinci kecil ku yang aku sayang sejak dahulu.

Entah kenapa Ashe melakukan hal segila itu, yang jelas aku hanya dapat menunggu ditemani oleh Altar.

"Gue harap lo gak akan ngelakuin kesalahan untuk yang ke2 kalinya... " Ketus Altar

"APA MAKSUD LO?!" Tegas ku

"Ras, Cukup lo besikap kayak gitu! Gak malu?" Ucap Altar dingin

"Apaan sih?! Gak ngerti!"

"Lo bersikap lembut,sayang,peduli dan semacamnya cuma karna lo gak mau Ashe ngejauh dari pelukan lo kan? Sama seperti Sandi yang lo jauhin dari gue karna kita punya bakat yang berbeda... See? Lo mau Ashe jadi-in boneka buat ngegapai impian impian lo yang hancur karna masalah itukan? Dan lo sebenernya gak mau ngejalananin hidup lo ini?"

Suasana hening, Altar mulai meraih Vape dari sakunya dan perlahan menghisap benda tersebut, Aku sempat terkejud dan mengambil Vape itu dari gengaman pria dingin tak berperasaan itu.

"Sejak kapan lo nge-Vape,hah?!" Marah ku

"Semenjak lo nyuruh gue buat pura pura gak jadi diri gue sendiri..."

"Tapi... Ta...Pi... Lo kan?" Aku mulai kehabisan kata kata untuk membalas ucapan pria Alaska itu, Dan sial nya lagi Vape itu direbut kembali oleh Altar yang perlahan menghilang bersama asap yang dikeluarkan nya.



Aku merasa semua orang yang ada disekitar ku adalah orang asing, Semua nya terasa tidak nyata, semuanya hanyalah rekasaya seseorang... Semua ini hanyalah skenario yang terdapat di sebuah film, Ini tidak lah nyata... Bahkan aku tak tahu siapa diriku sebenarnya? Tuhan, bantu aku menjawab semua ini! Aku mulai kehilangan apa yang seharusnya aku miliki! BANTU AKU!!!!!

SiblingsWhere stories live. Discover now