Mad

1.5K 201 2
                                    

Taeyong mengusap jari-jarinya yang terasa dingin. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat ketika motor Sungchan membawanya semakin dekat dengan rumahnya.

"Sungchan..."

Sungchan bergumam. Berhenti dan melepas helmnya. "Kau takut pada Jaehyun hyung mu itu?" Tanyanya.

Taeyong mengangguk kecil.

"Tidak perlu takut, aku juga punya kakak yang menyeramkan. Tapi dia tidak mungkin tega memarahiku hanya karena bertemu ibu."

Taeyong menghela napasnya. Sungchan tidak akan paham rasa takutnya. Tidak akan pernah.

"Apa hyung mu di rumah?" Tanya Sungchan sembari mengintip gerbang rumah besar Taeyong. Kosong, tidak ada mobil terparkir disana.

Taeyong juga ikut menatap pekarangan rumah. Kosong, "tidak, Jaehyun hyung belum pulang."

"Kalau begitu tadi kau tidak perlu memberitahunya kalau bertemu ibumu, jadi dia tidak akan marah."

Taeyong mengangguk. Harusnya begitu, kalau Jaehyun belum pulang mengapa dia harus mengabari ya tadinya? Malahan dengan mengabari bisa membuat kondisinya semakin terpojok. Haish!

Tiin tiin!

Dua remaja itu terkejut ketika mobil hitam berada tepat di belakang motor Sungchan, bahkan hampir menabrak jika maju beberapa senti lagi.

"Itu hyung mu?" Tanya Sungchan

Taeyong mengangguk panik, buru-buru membuka gerbang agar mobil Jaehyun bisa masuk.

"Sungchan, terimakasih sudah mengantar aku sampai rumah. Kita bicara lagi lewat telepon nanti malam, ya!" Pekik Taeyong kemudian mengikuti mobil Jaehyun dari belakang.

"Helm──" Sungchan menatap helm miliknya yang masih terpasang di kepala Taeyong yang sudah menghilang masuk ke rumah. "Baiklah, aku bisa memintanya besok."

•••

Taeyong menatap Jaehyun gugup, keduanya sudah berada di dalam rumah, tepatnya di dalam kamar milik Jaehyun.

"Hyung, bagaimana harimu?" Tanya Taeyong. "A-aku akan membantumu──"

Jaehyun menyingkirkan tangan Taeyong yang hendak membantunya melepas jas.

Taeyong hanya bisa menghela napasnya saat melihat Jaehyun masuk ke dalam kamar mandi tanpa menghiraukan ucapannya. Pria itu pasti benar-benar marah padanya.

Dengan wajah sedih Taeyong pergi ke dapur (hanya di area kulkas) untuk mengambilkan segelas air untuk Jaehyun.

"Jaehyun hyung, aku membawakanmu minum."

Jaehyun yang sedang duduk langsung menaruh iPadnya. "Kita perlu bicara."

Taeyong mengangguk, mendudukkan dirinya di sofa yang tepat berhadapan dengan Jaehyun.

"Pernah kah aku memberimu ijin pergi ke rumah ibu sendirian?" Tanya Jaehyun lembut.

Taeyong menggeleng.

"Lalu mengapa kau pergi tanpa ijin padaku? Bahkan kau pergi bersama dengan orang tidak dikenal."

"Sungchan... namanya Sungchan, dia temanku di sekolah. Dia juga tinggal di kompleks ini."

"Kau tahu itu bahaya, Lee Taeyong?"

Taeyong mengangguk.

"Maaf──"

"Maaf tidak menjamin kau tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, Lee." Ucap Jaehyun tegas. "Mau atau tidak, kau harus dihukum."

Taeyong menunduk, memilin jari-jarinya yang dingin. Pasrah ketika tangannya ditarik oleh Jaehyun menuju lantai dua. Ruangan tempat Taeyong dikurung jika ia melakukan kesalahan fatal.

Jaehyun mendorong pelan punggung Taeyong agar pemuda itu berada di dalam kamar. "Tidak boleh keluar sebelum aku membuka pintu ini sendiri."

Taeyong menatap sedih ketika Jaehyun benar-benar menutup pintu coklat diantara mereka. Bahkan pria itu melakukannya tanpa menatap wajah si kecil.

•••

Taeyong terbangun pukul satu dini hari, dia tidak bisa tidur sendirian. Ini bahkan sudah yang ketiga kalinya Taeyong terbangun dari tidurnya.

Dengan langkah pelan, Taeyong berjalan menuju pintu. Meraih handle pintu tersebut dan memutarnya.

Wajah sedih itu berbinar ketika pintu yang tadinya dikunci ternyata sudah tidak dikunci. Dengan langkah yang dibuat agar tidak bersuara, Taeyong berjalan menuju kamar Jaehyun.

"Jaehyun hyung, maafkan Taeyong karena tidak mematuhi perintah Jaehyun hyung lagi." Ucap Taeyong sebelum ikut bergabung di dalam selimut bersama Jaehyun yang sudah tidur.

Beberapa saat kemudian Jaehyun membuka matanya, tersenyum menatap si kecil yang meringkuk di sebelahnya.

Meraih tubuh mungil itu dan membawanya ke dalam dekap hangat. "Mimpi indah, Jung Taeyong."

















































TBC





Little Wife✅Where stories live. Discover now