14 - 1

1.6K 97 5
                                    

Ini hanya cerita belaka, tidak ada unsur menyinggung pihak manapun.
Selamat membaca.

Terinspirasi dari manhua berjudul The Final Seven Days

.
.
.

Dunia sudah diatur oleh Tuhan dengan sesempurna mungkin. Selain itu, Tuhan menugaskan beberapa malaikat dengan posisi masing-masing untuk membantu mengelola keseimbangan dunia itu sendiri. Seperti,

1. Angel of death

Malaikat ini ditugaskan untuk mengumpulkan jiwa-jiwa yang sudah diambil dari dunia manusia. Tidak ada yang tau kapan, dimana ataupun bagaimana seseorang itu meninggal. Bisa jadi sekarang manusia sedang bersenang-senang, namun beberapa menit kemudian kematian menghampiri. Sosok hitam besar membawa sebuah sabit bisa saja dijumpai kapanpun oleh orang yang waktunya tinggal menghitung detik. Angel of death juga memiliki beberapa tingkatan, tergantung seberapa banyak tugas yang diberikan.

2. Justices

Malaikat ini bertugas untuk memberi keadilan kepada jiwa manusia yang sudah diambil. Ia akan melihat record selama hidup jiwa manusia (yang tengah diberi keadilan) dan memutuskan kapan dan bagaimana mereka akan diinkarnasikan.

3. Rekaman kehidupan

Ini bukan nama sosok malaikat. Disini para malaikat menempatkan jiwa-jiwa manusia yang sudah diambil. Satu persatu akan diperlihatkan rekaman selama hidupnya. Disaat ini, banyak para manusia yang menyesali perbuatan buruknya tanpa terkecuali. Sebaik apapun jiwa semasa hidupnya, pasti akan ada penyesalan yang sangat dalam walaupun itu hanya hal kecil. Jadi selama kita hidup, mari sebisa mungkin tidak membuat keputusan yang ceroboh yang akan membuat diri kita menyesal di kemudian hari.

4. Akhir keputusan

Tepat setelah Justices memutar ulang kehidupan mereka, ada pilihan untuk masing-masing jiwa. Di depan mereka akan ada 2 pintu, pintu menuju inkarnasi Bumi atau pintu menuju inkarnasi Malaikat. Manusia yang cenderung memiliki penyesalan yang besar, justru memilih untuk menuju ke inkarnasi Malaikat karena mereka berpikir jika mereka menjadi manusia kembali, hal yang pernah mereka alami akan terjadi lagi walaupun pasti dengan cara berbeda(penyesalan). Dan sebaliknya, jiwa yang hanya memiliki setitik penyesalan akan memilih inkarnasi Bumi untuk mencoba kehidupan lainnya. Banyak dari mereka yang berpikir itu akan baik-baik saja selama mereka memiliki ingatan di kehidupan sebelumnya. Mereka salah. Manusia yang memiliki ingatan dari kehidupan sebelumnya hanya ada sekitar 0.8% dari jumlah penduduk Bumi, yang berarti sangat jarang ditemukan manusia yang ingat kehidupan sebelumnya. Jika ingin mencoba, pilih pintu inkarnasi Bumi dengan syarat penyesalan yang kau tanggung harus lebih besar dari kebaikan yang kau perbuat.

===

Sistem peraturan (kematian) bagi manusia akan ada sedikit perubahan dalam undang-undang langit. Rencananya, setiap jiwa yang akan diambil akan diberi notifikasi 10 hari sebelum mereka benar-benar mati. Dalam 10 hari itu, para Malaikat berharap jika mereka akan menggunakan waktu sebaik mungkin. Walaupun kemungkinan mereka akan memercayai hal itu ada dibawah 13% saja.

Tapi Angel of death (tingkat 2) tidak akan menghilang dari sisi mereka. Mereka akan membantu orang yang sudah menjadi targetnya untuk memperbaiki diri mereka.

"Jadi, apakah kau menyesal pernah membunuh seorang keluarga?"

"Benar," suaranya bergetar. Dibandingkan dengan jiwa sebelumnya, dia terlihat sangat terpukul.

"Yah... tidak ada yang bisa kau lakukan lagi, setidaknya kau sudah tau kebenarannya sekarang. Orang yang dulu sangat kau percayai itu, mungkin sudah berinkarnasi dan menjadi lebih baik lagi," ujarnya.

".....bagaimana dengan keluargamu?" Sambungnya.

"Aku... Seperti yang anda lihat dalam rekaman tadi, setelah aku membunuhnya, tidak ada yang mau mendekatiku lagi. Keponakan yang selalu menemaniku juga dilarang bertemu denganku lagi."

"Hm... Baik. Boleh aku bertanya satu hal?"

"Ya?"

"Jika bertemu dengan keluarga yang kau bunuh itu, apa yang ingin kau katakan kepadanya?"

"Aku akan meminta maaf!" Ujarnya tegas tanpa keraguan.

"Aku benar-benar ingin meminta maaf dengan apa yang sudah kulakukan, aku akan menebusnya jika memang diberi kesempatan," sambungnya.

"Baiklah. Kita sudah selesai disini. Kau bisa mengikutinya," Ia menunjuk kepada temannya yang akan mengantarnya untuk memilih pintu akhir.

Manusia yang baru saja diambil jiwanya itu bernama Mo Fang Yi, berumur 32 tahun, tidak beristri maupun beranak. Meninggal karena kecelakaan yang ia sengajakan karena hidupnya sudah berada pada keputusasaan yang terdalam. Setelah membunuh adik sepupunya 3 bulan lalu karena kesalahpahaman, seluruh keluarga besar menjauhkan diri dari dirinya. Tanpa seorangpun yang menemani, pastilah ia sangat stress.

"Sigh..."

"Kau mendengarnya?"

Seorang malaikat yang sejak tadi duduk disisinya tanpa menampakkan diri mulai memunculkan wujudnya, berambut merah dan berwajah sedikit garang, ia menunduk sambil menganggukkan kepalanya.

"Dia bilang minta maaf, apa kau akan memaafkannya?"

Zhan Xi, malaikat yang bertugas memutar rekaman ulang tadi menanyakan sesuatu yang sudah didengar sendiri oleh temannya. Benar, adik sepupu Mo Fang Yi adalah dirinya. Si rambut merah bernama Mo Guan Shan yang baru bergabung dalam 2 bulan terakhir. Ia memilih inkarnasi Malaikat karena terlalu takut kepada manusia.

"Aku sudah memaafkannya, lagipula ini semua salahku jika kakak sampai salah paham seperti itu."

Inkarnasi Malaikat bisa mengingat dengan jelas siapa saja anggota keluarganya yang jiwanya juga sudah diambil. Namun para jiwa yang baru saja dicabut tidak akan tahu, sekalipun mereka ada didepan mereka. Harus melalui pintu inkarnasi jika mereka ingin bertemu kembali, dan kemungkinan itu hanya ada sekitar 15% saja.

Sebenarnya yang bertugas untuk memutar rekaman Fang Yi adalah Mo Guan Shan, tapi karena dirinya tidak terlalu siap, maka Zhan Xi dengan senang hati menggantikannya.

"Bagaimana dengan peraturan yang baru?" Tanya Zhan Xi.

"Aku ditugaskan turun, padahal aku sudah tidak mau menginjakkan kaki ke Bumi."

"Percobaan?"

"Bisa dibilang begitu. Jika ini sukses, peraturan ini akan dilanjutkan."

"Dan jika gagal?"

"Gagal? Kau berpikir jika ini akan gagal? Bagaimana bisa sebuah kematian yang sudah ditetapkan akan gagal?"

"Bukan permasalahan kematiannya..."

"Tapi?"

"Sudahlah, sepertinya kau tak mendengarkan hingga akhir saat rapat kemarin."

Mo Guan Shan menaikkan satu alisnya, berpikir apa yang salah dan apa yang tidak ia dengarkan. Memang saat rapat kemarin, Guan Shan tidak berada disana hingga akhir.

Ketika sedang serius membicarakan perihal ini, salah satu Malaikat tingkat 7 mendatangi keduanya. Memberitahukan jika Guan Shan sudah harus turun ke Bumi saat ini juga.

"Siapa manusia ini?" Tanya Guan Shan.

"Dia..."

Tbc.

TianShan One/Twoshoot (19days)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang