Prolog

265 46 0
                                    

Mata terpejam merasakan angin malam yang melambai pelan wajahnya. Cahaya dari gedung-gedung tinggi di sekitar mempercantik pemandangan yang dilihat oleh (Name) dari lantai teratas apartemennya. Tangan (Name) memainkan rambutnya bosan, suara musik favorit (Name) terputar dengan volume rendah memberi kesan ketenangan yang lama tidak (Name) rasakan.

Namun, momen itu tentunya pecah ketika suara mobil polisi berkeliaran di bawah.

(Name) mendecak lidahnya kesal karena apa yang terjadi di bawah itu pasti ada perampokan kecil dan para pahlawan yang berpatroli tengah mengejar penjahat itu. Suara ledakan dan runtuhan di bawah tidak membuat (Name) merasa takut karena managernya bilang apartemen dengan keamanan dan ketahanan tinggi ini bisa tahan dengan serangan kekacauan di bawah. Ditambah ada orang-orang yang berjaga di sana.

Berdiri dari tempat duduknya, (Name) mengambil buku yang dia baca tadi dan cangkir teh yang isinya sudah dia minum habis. Mengabaikan suara keributan yang semakin keras, (Name) memutuskan untuk tidur lebih awal dari jadwalnya.

Bagaimanapun juga kalau dia tidur telat, managernya akan marah melihat kantung matanya besok.

"Aku minta cuti saja apa, ya besok?" gumam (Name) pada dirinya sendiri. Tetapi jika dipikirkan lagi, dia tidak akan mendapatkan cuti setelah dia mendapatkan skandal beberapa bulan lalu.

"Apa yang aku pikirkan? Tentu saja mereka menolak," dengus (Name) dengan nada kesal lalu mematikan lampu ruangan tengah dan pergi menuju kamarnya.

"Kacchan, ini kopi yang kau pesan tadi."

Bakugou mengambil kopi dari pegangan Midoriya lalu dia meneguknya sekaligus. Mata merah permatanya menatap tajam ke kota malam yang terlihat aman baginya.

"Woahh.. Todoroki-kun menangkap penjahat di area patrolinya," ucap Midoriya sambil melihat ponselnya mengenai berita terbaru.

"Yeah, belakangan ini banyak penjahat di sekitar sana. Entah kenapa, padahal tempat itu khusus kelas elite yang tidak tahu diri," komentar Bakugou pedas.

Midoriya merespon komentar Bakugou dengan tawa canggungnya. Apa yang dikatakan Bakugou itu memang benar. Belakangan ini banyak para penjahat yang berkeliaran di area tersebut, entah perampokan di toko-toko atau orang-orang yang hanya mencari perhatian.

Dia dan beberapa teman heronya, dua minggu lalu ingin menyelidiki keganjilan yang terjadi namun sahabat dari alumni sekolah U.A; Shoto Todoroki. Mengatakan tidak perlu karena dia yang akan menyelesaikan masalah di bagian area patrolinya.

Kedua Pro-Hero yang sedang terdiam itu, berdiri tegak mendengar suara sirine polisi dan juga suara ledakan yang jelas di malam sunyi.

"Akhirnya, aku lelah diam duduk seharian," gumam Bakugou menyeringai senang lalu dia terjun ke bawah dibantu dengan bakat ledakannya yang mampu mengarahkan badannya untuk tidak menabrak gedung.

Midoriya pun tidak ketinggalan, menyusul sahabat sejak kecilnya itu dengan mengaktifkan One For All lalu terjun ke bawah.

Tidak butuh waktu lama bagi keduanya untuk menaklukan sekelompok penjahat. Bertahun-tahun latihan bakat dan fisik membuat mereka profesional dalam menangani situasi. Bakugou merilekskan bahunya yang agak pegal. Pandangannya melihat ke sekitar untuk memastikan bahwa dia tidak merusak properti yang berlebihan. Menimialisir kerusakan juga hal yang sulit bagi Bakugou dikarenakan bakatnya yang sering orang liat sebagai penghancur.

"Deku! Dynamight! Terima kasih atas kerja samanya!"

"Sama-sama! Ini sudah menjadi tugas kami," jawab Deku pada polisi yang tadi mengejar para penjahat.

Bakugou menyerahkan tugas berbincang-bincang pada Midoriya. Dia tidak ingin berurusan dengan segala pertanyaan yang entah kenapa membuatnya tambah kesal, ditambah lagi orang-orang 'agak' takut dengan Bakugou yang berisik dan sering berkata kasar.

Salahkan ibunya yang mengajarkan padanya sejak kecil.

Bakugou meregangkan tangannya lalu dari telapaknya keluar ledakan yang membawanya terbang ke atas atap. Dia tidak ingin lama-lama di satu tempat. Harus fokus untuk mencegah kejahatan.

Bagaimanapun juga, tugas pahlawan adalah memastikan masyarakat merasa aman, iya 'kan?

つづく























halo! selamat datang di fanfic pertama bnha yang hika tulis secara solo(?), hehehe hika pernah tulis di fandom ini tapi memutuskan berhenti karena kehilangan inspirasi, tapi sekarang? Wih! Hika segar bugar lagi~

Untuk peringatan, Spoiler Warning! Bagi yang belum baca manga tolong berhenti dan baca manganya, karena di sini hika ambil setting setelah semua karakter menjadi Pro-Hero! Kalian tentunya tau nama hero bakugou siapa jika sudah baca, makanya bagi anime watchers yang tidak ingin di spoil, STOP!

okay, itu aja warningnya, mau lebih jelasnya lagi bisa baca tag di story, ya!

𝐄𝐬𝐜𝐚𝐩𝐞 | B. KATSUKIWhere stories live. Discover now