=9=

28 7 4
                                    

***

Ruang aula itu berselimut atmosfer yang mencekam, hingga nyaris tak bersuara.

Sampai-sampai...

Bernafas pun tak leluasa.

Seluruh Mahasiswa Baru Fakultas Teknik masih dilanda ketegangan yang sama kembali.

Hampir semua dari mereka hanya memasang wajah datar yang serius. Seolah, sama sekali tak ada kesenangan di kegiatan ini.

Kemarin, hari pertama saja sudah luar biasa mengguncang batin dan menguras fisik. Tampaknya, itu berlaku juga di hari ini, hari kedua.

"anjing! sakit banget kaki gue" gumam Yeonho pelan, hampir tak bersuara.

Ia membenarkan posisi duduknya sejenak. Lalu, tangannya terulur untuk memijat kecil bagian betisnya yang dibalut kaos kaki bola itu. 

Sial! Rasanya kaki gue mau pataaaaah!!Nih para bastard banyak bacotnya njing! Kapan selesainya coba? FUCK!! Pada akhirnya, Yeonho hanya bisa menelan mentah-mentah umpatannya. Ia hanya bisa membatin untuk mengeluhkan para senior yang lagaknya minta ampun.

Rasa-rasanya, ia ingin mencolok sepasang mata melotot yang mereka tunjukkan saat memerintah seenak jidatnya!

Cih! Dasar kaki tangan diktator!


"YANG SURUH MINUM SIAPA ANJING!!!"

"BERDIRI LO!"

"LO PIKIR LO DOANG YANG HAUS HAH!!  KITA PANITIA LEBIH CAPEK DARIPADA LO SEMUA BELOM ADA YANG MINUM DARI TADI..."

Yeonho diam-diam memutar bola matanya malas.

HEUUH~

Sebuah 'drama' klise muncul kembali. Untung saja, itu agak jauh dari barisannya.

"SEKARANG MINTA MAAF KE SEMUA TEMAN ANGKATAN LO!"

Yeonho dapat lihat, rekan mabanya itu bergetar ketakutan.

"DIEM DOANG LO!"

"SEMUANYA RENUNGAN BATIN! NUNDUK! GA ADA YANG LIAT"

Yeonho mau tak mau mematuhi, ia menunduk dengan malas. Tapi, jujur ia sedikit penasaran bagaimana senior itu 'menyelesaikan' ini.

Lantas, samar-samar terdengar suara gemuruh dan lemparan benda keras.

What-

THE FUCK?

Cuma pasal minum doang sampe segitunya?

"wah ga beres nih... Bener-bener! di pikiran mereka apa sih? Ini udah tahun berapa coba? Kekerasan berkedok tradisi senioritas. Cih jijik!"

"RENUNGAN BATIN SELESAI!"

Yeonho mengangkat kepalanya, diam-diam melirik ke arah kejadian.

"DAH GA ADA YANG LIAT!"

"ABIS INI DENGERIN SEMUAA BENER-BENER!  WAKTU MAKAN MINUM ADAA NANTI..  SABAR"

Seluruh aula kembali senyap.



"Unit Kegiatan Mahasiswa selanjutnya ialah Gelora Seni Teknik UNFISH. Mari kita dengarkan Bang Minchan sebagai Ketua UKM GS TEKNIK untuk memperkenalkannya kepada kalian semua.. Silahkan, Bang Minchan"

Sepeninggalan pembawa acara itu, seniornya yang bernama Minchan masuk dan menaiki podium.

Bang Minchan itu tinggi kurus, wajahnya tampan dan mulus. Namun, yang menarik perhatian adalah pembawaan santainya.

Gayanya super simple, ia hanya menggunakkan baju kaos abu-abu dan celana skinny hitam robek-robek. Ada piercing perak di telinga kirinya.

"Halo semua! Gue Hong Minchan. Well, dari nama UKM udah terpapar jelas gimana kegiatannya. Bisa dibilang, GST ini wadah bagi mahasiswa yang punya passion di seni apapun itu..."

Yeonho mendengarnya dengan seksama. Ia mendapati ini menarik, seperti mengerahkan kembali motivasinya.

Sejujurnya, Yeonho punya bakat terpendam di bidang seni. Ya! dan selama ini ia sama sekali belum menunjukkan ataupun mendalami hal tersebut.

Adapun bakat terpendam, pada akhirnya hanya bisa dipendam.

"...Gue ga mau basa basi lagi di sini. Sekarang, gue mau tanya siapa yang ngerasa punya bakat di bidang seni? Ayo angkat tangannya."

Yeonho mengangkat tangannya. Ia melihat sekitar, hampir seperempat banyaknya.

"Oke lo! Iya lo! Berdiri dulu"

Demi tas karung ospeknya! Bang Minchan memilih Yeonho!.

Anak itu agak terkesiap. Ia dengan kikuk berdiri.

"gue tanya, kalo lo masuk GST dari semua bidang seni yang mana yang mau lo fokusin?"

"Tarik Suara Bang" jawab Yeonho santai.

Bakat terpendam Yeonho reveal : Menyanyi.

"Lo bisa nyanyi? Kebetulan.. Sini dulu dek!"

Entah keberanian dari mana, Yeonho langsung bergegas pergi menghampiri Minchan.

Sesampainya di depan, Minchan merangkulnya dan berujar, "ayo coba nyanyi satu lagu dulu".

Yeonho agak kaget sebenarnya. Ya kali! Ia bernyanyi riang diatas penderitaan teman seangkatannya ini.

"gapapa nih bang?"

"ya gapapa! Santai dek.. Lo cuma nanyi doang ga diapa-apain.. "

"waktu masih kan woy panitiaaa?" seru Minchan kepada senior panitia ospek.

"YOI.. sante"

Selanjutnya stand mic dihadapkan pada Yeonho. Ia melirik Bang Minchan sudah mengalungkan gitarnya.

Setelah mendiskusikan lagunya sebentar, Yeonho kini dalam posisi siap.

"1..2...3"


"30 menit kita di sini..

Tanpa suara.."

Mendadak riuh memenuhi Aula. Suara Yeonho di atas ekspektasi mereka, seolah kampus ini baru kedatangan bintang idola.





"Dan aku resah harus menunggu lama

Kata darimu....

Mungkin butuh kursus merangkai kata

Untuk bicara...

Dan aku benci harus jujur padamu

Tentang semua ini...

Jam dinding pun tertawa

Kar'na ku hanya diam dan membisu

Ingin kumaki diriku sendiri

Yang tak berkutik di depanmu

Ada yang lain di senyummu

Yang membuat lidahku gugup, tak bergerak

Ada pelangi di bola matamu

Dan memaksa diri 'tuk bilang, "Aku sayang padamu"

Aku sayang padamu"









Nyanyian Yeonho berhenti, lantas gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan.

Ia tersenyum penuh arti.

Sebuah gejolak tekad mendadak muncul di dadanya.

tbc






Kihyo

𝙵𝚛𝚒𝚎𝚗𝚍𝚜𝚑***𝚝!! °ʸᵉᵒⁿᵐʸᵒⁿᵍ°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang