Suara tubuh Farrel yang turun dari tangga ke bawah tanah terdengar nyaring karena tubuhnya di seret dengan luka-luka yang sudah ada di bagian tubuh Farrel tanpa rasa iba.

Setelah puas menyeret yang di inginkan, ia membuka lebar-lebar mulutnya yang sudah ada taring dan darah yang segar mengalir deras keluar dari mulutnya.

Niatnya yang hendak memakan Farrel hidup-hidup, tertahan oleh batinnya. Ia memandang lekat-lekat wajah Farrel yang bisa di bilang sangat tampan.

"Ah, kau sangat di sayangkan jika aku lahap kau," gumamnya mendesis kesal.

"Aha! Aku tak akan memakanmu, tapi aku akan mempergunakanmu, hihihi!!" Sesosok itu terkekeh kecil, ia menatap wajah Farrel yang tampan dengan mata berbinar-binar.

"Tapi caranya gimana, ya?"

Sesosok itu berpikir keras seraya melirik-lirik tempat di sekitarnya. "Oh, aku tahu!" Sesosok itu berseru, lalu meninggalkan Farrel sendirian dengan posisi tengkurap di lantai.

"Uukkhh.." Farrel merintih kesakitan, pelan-pelan ia mendudukkan dirinya dan bersandar pada tembok dengan satu tangan yang memijat-mijat tengkuknya yang berdenyut nyeri.

"Ah, gue di mana sekarang?" gumam Farrel, kepalanya melihat ke sekeliling ruangan guna untuk mengetahui keberadaanya kini. "Gue nggak kenal tempat ini."

Tiba-tiba tubuh Farrel menegang saat Farrel tersadar jika di sini adalah tempat di mana ia bertemu dengan sesosok makhluk buas tak kasat mata di tempat ini.

Flashback on.

"Hahaha! Ayo, kejar aku di sini!!" ucap seorang anak lelaki berseragam merah putih alias anak Sekolah Dasar yang kini menduduki kelas enam.

"Hei, kau berhenti!" Farrel kecil berlari mengejar teman lelaki seusianya dengan tampang riang.

Tanpa Farrel sadari ia berlari memasuki ruangan yang gelap dan berbau aneh sendirian.

Anak lelaki SD tadi yang bersama Farrel diam-diam mengunci Farrel di dalam rumah kuno yang sangat menyeramkan ketika ia telah memancing Farrel kecil masuk ke dalam rumah tersebut.

"Hahaha! Rasakan itu, Farrel. Jika kau tidak ada, aku tidak akan mungkin berbuat seperti ini. Sekarang, aku akan lebih populer dari pada Farrel, ahahaha!"

Anak lelaki itu tertawa puas lalu segera meninggalkan Farrel di rumah kuno itu, tanpa ada rasa iba, melainkan rasa kebencian yang kini serasa puas.

To już koniec opublikowanych części.

⏰ Ostatnio Aktualizowane: Mar 28, 2022 ⏰

Dodaj to dzieło do Biblioteki, aby dostawać powiadomienia o nowych częściach!

I Want You, Baby!Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz