"Benarkah? Hanya kau dan aku?" Tanya Taeyong pada Jaehyun

Jeffrey membuang muka dan pura-pura muntah setelah mendengar perkataan Taeyong

"Iya."

"Jaehyun, 40 tahun kemudian, berjanjilah padaku untuk bertemu di pantai ini." Ucap Taeyong sambil mengangkat jari kelingkingnya

"Di hari ulangtahunmu?"

"Ya!!"

"Baiklah, aku berjanji. " Jaehyun dan Taeyong menautkan kelingking mereka sebagai tanda bahwa,

Cinta mereka tak kan berakhir sampai kapanpun



















2024
Seoul, Korea

"Ten, kira-kira dimana ia sekarang?" Tanya Taeyong saat Ten sedang sibuk memakan sarapannya

"Siapa? Jaehyun?" Tanya Ten, sahabat Taeyong sejak 4 tahun lalu

"Siapa lagi?"

"Jangan tanyakan aku. Aku bukan cenayang."

Taeyong mendengus kesal. "Aku rindu padanya. Kenapa janji itu harus ditepati tahun 2045? Masih sangat lama. Bagaimana jika nanti wajahku sudah keriput saat bertemu dengannya? Aaaa.. ibuu... aku ingin menikah dengannya saja. Menua bersama tentu tidak masalah, kan?"

Ten tak mendengarkan cerocos Taeyong. Ia sudah bosan mendengarkan Taeyong yang selalu menceritakan Jaehyun, Jaehyun, dan Jaehyun.

"Sudahi halumu. Lagipula kita tak tahu apakah Jaehyun masih hidup atau tidak." Ucap Ten

PLAK!! Taeyong mengeplak lengan Ten kencang. "SAKITTT!!!!"

"SALAH SENDIRI! AKU PERCAYA JAEHYUN MASIH HIDUP!! DIA HARUS HIDUP!!" Teriak Taeyong sambil menggebrak meja kantin. Membuat mahasiswa lain melihat kelakuannya aneh

---------

"Aku tahu kau mempunyai phobia laut. Tapi kumohon temani aku healing di pantai Jeju, ya."

"Healing healing. Memang kau punya beban hidup?" Tanya Taeyong malas

"Aku patah hati karena Johnny. Dia malah berkencan dengan perempuan chicago. Padahal aku sudah sangat berusaha mendekatinya." Mata ten berkaca-kaca dan membuat Taeyong terkejut

"Astaga.. iya iya. Tapi di tepi saja ya." Taeyong akhirnya menyerah

Ten berlari senang sebelum ia duduk dibawah pohon kelapa dengan sahabatnya

"Astaga, aku tak mengerti perasaanku sekarang. Rasanya aku hampir gila." Ucap Ten

"Kejar terus, Ten. Sebelum undangan pernikahan mereka sampai di tanganmu." Nasehat Taeyong membuat Ten mengernyit heran

"Bagaimana caranya? Dia memblokir nomor ku, media sosial ku! Apakah aku harus pergi ke Chicago?" Ten sangat frustasi. Bagaimana tidak? Seo Johnny, adalah tetangganya yang sangat tampan dan cukup akrab dengannya. Johnny dan Ten sering menghabiskan waktu bersama.

Ten sangat menyukai Johnny. Tapi tak tahu cara untuk menyampaikan perasaannya. Karena Johnny memang sangat menghindari topik perasaan

"Kau harus bersyukur, Ten. Kau masih tahu dimana Johnny berada. Sedangkan aku? Aku tak tahu dia dimana, Ten. Media sosial? Di Korea ini banyak yang bernama Jaehyun." Ten mendengar itu tersenyum

"Kenapa kau tak bertanya pada kembarannya? Ah aku lupa namanya. Jef? Jerrey?--"

"Jeffrey" ucap Taeyong membenarkan

"Ah iya itu maksudku. Lagipula bukannya mereka satu keluarga?"

"Tidak, Ten. Mereka diasuh oleh keluarga yang berbeda. Jaehyun dan Jeffrey tidak bersama lagi. Dan mereka tidak mempermasalahkan itu karena, mereka tidak pernah akur." Jelas Taeyong

Ten mengangguk mengerti. Kemudian dia izin buang air kecil dan itu membuat Taeyong kesal. "Aishhh!! Cepat kembali kalau begitu!" Marah Taeyong yang hanya dibalas jempol oleh Ten

Saat bosan menunggu Ten yang tak kunjung kembali dari toilet, ia berdiri dan mendekat menuju deruan ombak yang lumayan tenang. Tangannya menikmati segarnya air laut itu dan tersenyum

"Pantai dan laut. Aku sudah tak trauma lagi jika menyentuh mereka. Namun mimpi buruk itu, akan selalu melekat bahkan ketika kau pergi. Aku kesal ketika mendapati mimpi buruk itu, aku tak mempunyai obat lagi. Kau pergi kemana?" Taeyong berbicara sendiri tanpa ada yang mendengar. Tanpa sadar air matanya jatuh menyatu dengan air laut yang menyambar kakinya.

"Aku menunggumu, Jae."

"Aku rindu sentuhan lembut mu."

GREP!!!

"Lama menungguku? Aku merindukanmu."

Taeyong merasakan detak jantungnya berhenti seketika. Ia tak menyangka kejadian yang hanya di pikirannya terjadi detik itu juga

"I just wanna live in this moment forever." Jung Jaehyun datang padanya dengan tatapan sendunya yang penuh arti

Taeyong tak kuasa menahan air mata. Air mata kebahagiaan, yang akan ia kenang seumur hidupnya

Bagi Taeyong, Jung Jaehyun adalah hidupnya. Jika tidak ada Jaehyun, mungkin sekarang ia sudah tinggal nama dan tubuhnya melebur dengan laut

-------------

"Will u marry me?"

Taeyong tertawa ketika Jaehyun yang terlihat sangat gugup mengatakan kata-kata manis itu dihadapannya

"Yes, I will Jae. I love u, thank you."

---------------

Tanpa didasari restu orangtua dari Taeyong tak menghalangi mereka untuk mengucapkan janji suci pernikahan

Menikah. Itu yang sangat diharapkan keduanya.

Namun apa daya, beberapa bulan kemudian orangtua Taeyong datang secara tiba-tiba ke Jaehyun dan Taeyong. Menyatakan tak terima bahwa putra cantik mereka dinikahi oleh seorang yang mereka anggap 'penipu'

"DIA BUKAN ORANG YANG MENOLONGMU KETIKA KAU AKAN TENGGELAM SAAT ITU!! DIA BUKAN ORANG YANG MEMBERIMU KALUNG LIONTIN ITU!!" Orangtua Taeyong sangat marah besar

"KALIAN TAK BISA BERKATA BEGITU! JAEHYUN PUNYA BUKTI KUAT!! KALIAN TIDAK LIHAT KALUNG LIONTIN DI LEHERKU INI!? Dia membawanya kembali kepadaku!!" Taeyong pun tak terima

"KAU TAK AKAN MENGERTI SEKARANG, SAYANG. JIKA KAU MENIKAH DENGAN JEFFREY SEIRING WAKTU KAU AKAN MENGERTI. Nak, Jeffrey adalah orang yang asli. Dia bukan orang yang kau duga!" Ibu Taeyong menunjuk Jaehyun dengan telunjuknya yang bergetar karena amarah

"PILIH JAEHYUN ATAU JEFFREY? JIKA KAU MEMILIH ORANG SIALAN INI MAKA KAU TAK AKAN KAMI ANGGAP ANAK, JIKA KAU MEMILIH JEFFREY, KAU AKAN KAMI SAYANG SEPERTI DULU." Ayah Taeyong memberi pertanyaan yang mengejutkan bagi Taeyong

"Pilihan macam apa itu!?" Tanya Taeyong

"Jung Jaehyun adalah penipu sekaligus mafia. Dia yang menghancurkan perusahaan ayah. Percayalah pada ayahmu ini, Tae. Kau akan celaka jika terus bersamanya."

"Ayah dan ibu akan menunggu jawabanmu. Besok kita akan kembali."

Orangtua Taeyong akhirnya pergi. Meninggalkan Taeyong yang sedang memijat pelipisnya. Jaehyun kemudian datang memeluknya

"Maafkan aku." Jaehyun membisikkan kata itu ditelinga Taeyong

Taeyong tersenyum ditengah tangisnya. "Aku percaya padamu, sayang. Aku percaya padamu."

"Kau tak akan meninggalkanku, kan?" Tanya Jaehyun khawatir

"Aku akan selalu ada disisimu. Aku mencintaimu." Taeyong menghapus air mata Jaehyun sayang

-----------

"Jaehyun, aku memilih Jeffrey. Maaf."









Tbc.



2045 | JAEYONGWhere stories live. Discover now