PART 6

3 1 0
                                    

"Salamnya belum dijawab," celetuk Nathan.

"Ehhh, apa?" kembali Alieta bertanya dengan wajah cengo.

"Salam," jawab Nathan.

"Eehh, oh iya. Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh," ucap Alieta dengan gugup, tak menyangka ada sosok Nathan di sampingnya. Meskipun jarak mereka lumayan jauh.

"Nunggu hujan reda?" tanya Nathan, yang hanya dibalas anggukan oleh Alieta.

Entah mengapa lidahnya terasa kelu untuk menjawab pertanyaan dari sosok di sampingnya. Gugup itulah yang Alieta rasakan. Kemudian keduanya terdiam, seketika keheningan kini menyapa.

Nathan kembali menekuni buku bacaannya, sedang Alieta sibuk mengamati tetesan-tetesan hujan, sesekali ia mengecek jam dipergelangan tangannya yang kini menunjukan pukul 16.30. Sebenarnya ia sedikit gelisah pasalnya sudah terlalu sore dan ia tak enak hanya berdua dengan sosok kakak tingkatnya. Padahal di dalam masjid masih ada beberapa mahasiswa yang sama sepertinya sedang menunggu hujan reda.

Nathan tak sengaja melihat raut kegelisahan dari gadis di sampingnya sedikit paham, bahwa gadis tersebut risih hanya berdua dengannya di teras masjid. Akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke dalam masjid.

"Ehemm, permisi saya masuk dulu ya," ucap Nathan sambil menenteng tasnya.

"Aahh, iya kak. Silahkan," jawab Alieta dengan gugup. Namun, tak bisa menutupi kelegaan yang tergambar jelas di wajahnya.

Melihat kelegaan dari ekspresi wajah Alieta membuat senyum tipis terbit dari bibir Nathan. Kemudian ia beranjak untuk masuk ke dalam masjid, beruntung ada beberapa orang yang dia kenal sedang duduk melingkar seperti sedang berdiskusi.

"Bro, sini gabung," ucap salah satu dari mereka yang ternyata Ali salah satu teman fakultasnya. Nathan yang mendapat panggilan dari temannya pun akhirnya menghampiri dan ikut bergabung bersama mereka.

Sedang Alieta setelah beberapa saat hujan mulai reda, pun akhirnya beranjak dari teras masjid menuju keparkiran untuk pulang kerumah. Ia berjalan dengan tergesa melihat jam di pergelangan tangannya sudah menunjukan pukul 17.30, yang artinya sebentar lagi waktu maghrib akan tiba, dan jalan menuju rumahnya jika di jam-jam seperti ini biasanya akan macet.

Hingga ia tak menyadari bahwa diam-diam ada sosok yang memerhatikan segala tingkah lakunya, dan membuat sosok tersebut tersenyum geli.

Hay hay..
I am come back
vote and comen yaa,,,

Jangan lupa baca Al-qur'an terlebih dahulu..

Happy reading guyss 😍😍😍

Serinai RasaWhere stories live. Discover now