CHOCOLATE ; sunki✔

Crush?

Choc&Choc bakery tidak pernah tidak ramai saat hari Valentine atau malam hari Valentine. Sejak dibuka tiga tahun lalu, dengan konsep makanan serba coklat membuat Choc&Choc menjadi salah satu toko kue sekaligus cafe yang menjadi tujuan utama para pasangan atau orang-orang yang ingin merayakan hari kasih sayang. 

Tidak ada bedanya dengan tahun lalu. Tahun ini Sunoo dan pekerjanya yang lain tampak sibuk. Sejak pukul 12 siang hingga sekarang pukul lima sore, pengunjung tidak hentinya berdatangan. Jake selaku co-owner harus turut turun tangan untuk membantu rekan kerjanya.

"Jay, kayaknya lo nggak bisa deh pulang cepet." Ujar Jihoon. Mereka berdua masih disibukkan dengan adonan yang harus diproses dan dipanggang. 

Jika dua jam lalu mereka bisa istirahat sebentar karena Sunoo, Jake serta yang lainnya sedang membagikan kue coklat dan bunga ke orang-orang yang lewat, maka sekarang adalah saatnya mereka bekerja lagi karena nanti pukul tujuh sore salah satu musisi lokal akan datang ke tempat mereka untuk merayakan hari penuh kasih sayang hari ini.

"Iya, gue tadi udah kasih tau doi kalau kayaknya gue nggak bakalan bisa pulang duluan karena lo tau sendiri ini rame banget daritadi stok-stok terus." Jay memasukkan satu loyang adonan kue coklat bercampur dengan kacang almond ke oven, "katanya nanti dia bakalan kesini sama temennya."

"Temennya yang ditaksir sama Sunoo?" 

Jay mengangguk, tangannya kembali melakukan rentetan resep untuk adonan kue selanjutnya.

Sudah bukan rahasia lagi jika Sunoo terlihat tertarik dengan Ni-ki. Hampir semua yang bekerja di toko kue ini, mengetahui bagaimana perubahan sikap Sunoo saat Ni-ki datang. Sunoo yang akan langsung pergi ke counter depan untuk melayani pesanan Ni-ki, membuatkan pesanan Ni-ki dan memberikan satu potong kue ke Ni-ki –yang bukan lagi kue coklat–

Saat Sunoo ditanya oleh Jihoon apakah dia menyukai Ni-ki, jawaban dari Sunoo adalah"Siapa yang nggak suka sama yang manis dan cakep kayak gitu? Ramah lagi." 

Sejak itu mereka yang bekerja dengan Sunoo sudah tidak heran jika suasana hati Sunoo akan baik seharian.

Pernah suatu hari Ni-ki tidak datang di hari kerja. Hari itu juga, Sunoo terlihat tidak bersemangat dan hanya bertugas di bagian dapur tanpa melihat ke depan.

Jay pernah bertanya pada Sunoo bagaimana cara dia berhubungan dengan Ni-ki karena setahu Jay, Sunoo tidak memiliki kontak Ni-ki. Tapi, dengan bangga Sunoo menjawab bahwa dia sudah memiliki kontak Ni-ki yang diberikan oleh Ni-ki sendiri. 

Hari dimana Ni-ki memberikan kontaknya pada Sunoo adalah saat Ni-ki ingin membelikan kopi dan kue untuk teman-teman satu ruangannya karena proposal proyek yang dia ajukan diterima oleh atasannya. 

Ni-ki sore itu berkunjung ke Choc&Choc kemudian menceritakan ke Sunoo mengapa dia terlihat sangat cerah dan senang hari itu. Ditengah-tengah mereka mengobrol di meja yang ada di sudut toko, ide tiba-tiba muncul di kepala Ni-ki.

★☆★

-Flashback-

"Eh toko kamu buka jam berapa sih, mas?"

"Jam delapan pagi, tapi kita start baking jam tujuh." 

Sunoo melihat Ni-ki menyesap es kopi dolce yang dibuatkan oleh Sunoo. Bukan americano, karena sore hari ini Ni-ki sedang tidak ingin.

"Pagi banget."

"Kenapa?"

"Ini aku tiba-tiba ngide buat bawain kue buat anak-anak ruangan besok, ya dalam merayakan proposal proyek aku diterima. Tapi pengen aja, kan hampir dua bulanan aku nggak berhenti pusing karena proyek ini. Tapi kepagian banget kalau misal jam tujuh pagi aku berangkat."

"Gimana kalau dianter aja ke kantormu?"

"Emang bisa?" Sunoo mengulas senyum lima jarinya dan mengangguk.

"Bisa lah. Kan tinggal anter aja nanti kamu yang ambil di lobby bawah." 

Ni-ki mengangguk semangat. Setuju dengan ide Sunoo. Karena itulah mereka berdua bisa bertukar kontak dan berkomunikasi.

-Flashback end-