19. Flashback Pt.1

12.7K 1.1K 6
                                    

Happy reading 💚

Flashback on

"Papa bakal jodohin kamu sama anaknya Om Siwon" Samata-atau biasa orang-orang dekat memanggilnya Sam-menoleh kearah sang Papa, padahal dia baru saja pulang dari ngedate-baru juga bahagia udah dikasih kabar buruk.

"Apasih Pa, Aku baru pulang, gak usah ngomong ngelantur"

"Samata!"
"Ini permintaan Almarhum Mama kamu"

"Gak usah bawa-bawa Mama Pa"

"Nih kalo kamu gak percaya" Papa Donghae, alias Papa dari Samata memberikan secarik kertas berwarna unggu soft.

Ternyata Papanya kali ini tidak bohong, tulisan ini beneran tulisan sang Mama dimana dikatakan beliau ingin Samata menikahi anak dari Om Siwon-sahabat Papanya.

"Tapi Aku udah punya pacar Pa, bahkan udah kehitung 5 tahun Aku sama dia" Samata tidak bisa, ia tidak bisa meninggalkan Winda-pacar kesayangan dari kelas 11, hanya karena perjodohan konyol ini.

"Waktu gak bisa nentuin semuanya, bisa aja dimasa depan kamu memang tidak ditakdirkan bersama dia" Donghae menepuk bahu Samata, tapi langsung ditepis olehnya.

Bukankah lucu kalau dia dijodohkan hanya karena surat wasiat dari sang Mama?

"Maaf Pa, Aku gak bisa" Balas Samata datar, berjalan menuju kamarnya. Namun ucapan sang Papa menghentikan langkah kakinya.

"Terserah kamu, tapi Papa pastiin Winda gak baik-baik aja. Nyawa dia tergantung sama pilihan kamu, maaf Papa harus ngelakuin ini karena supaya kamu nurut. Papa cuma mau keinginan terakhir Mama kamu tercapai"

"Bangsat! Mainnya ngancem"~Smt

Mendengar itu Samata langsung menelfon sang pacar Winda.

Panggilan pertama tidak diangkat.
Panggilan kedua pun sama.
Panggilan ketiga akhirnya diangkat oleh si pemilik.

"Hallo sayang??" Samata berucap dengan nada khawatir pasalnya disebrang sana ia tidak mendengar suara Winda.

"Kamu gak apa-apa?"

"Aku yang harusnya nanya gitu Samata! Kamu gak apa-apa??" Teriak Winda dengan nada khawatir.

Samata mengernyit, ia menoleh kearah sang Papa yang mengedikkan bahunya "Aku gak apa-apa, kenapa kamu nanya gitu? Kamu ada dimana??"

"Aku ada dimobil, tadi ada bapak-bapak yang bilang kamu diculik jadi aku langsung minta mereka anterin. Aku khawatir, kamu beneran gak apa-apa kan?"

Samata merutuk, merutuki sifat Winda yang polos gampang ditipu.

"Yes, I'm okey. Aku udah dirumah, sekarang juga kamu minta turun oke?"

"Bentar, aku tanya dulu"

Samata menepuk dahinya, berjalan cepat kearah sang Papa-membisukan sebentar microphone panggilannya supaya Winda tidak mendengar.

"Cepat suruh mereka lepasin Winda! Aku setuju sama pernikahan itu!" Ucapnya dengan dingin, ia memang tidak bisa meremehkan ucapan Papanya. Karena ketika beliau sudah mengancam seperti itu, ia akan benar-benar mempermainkan nyawa Winda.

Setidak untuk saat ini ia akan mengalah, ia akan menikah dan meninggalkan Winda.

Ya, untuk saat ini.

•••••

Selama 5 hari, Winda tidak keluar makan. Hanya keluar untuk makan, itupun hanya makan roti dan minum susu. Selebihnya ia mengurung diri dikamar.

Ia tidak paham alasan Samata tiba-tiba memutuskan hubungan mereka, padahal Winda tidak melakukan kesalahan apapun. Mereka bahkan baik-baik saja, tidak ada masalah.

Pacaran ; NoMin ✓Where stories live. Discover now