Eps 2 [Hari pertama sekolah U.A!]

105 16 6
                                    

"Ne Tsuki, kau duluan saja, aku ingin pergi ke toilet." Esa memegangi perutnya, mengibaskan tangannya pada Bakugo, menyuruhnya duluan.

"Makanya sudah kubilang jangan makan kare pedas pagi-pagi! Apakah kau bodoh?! Tuli?!" Bakugo memarahi Esa, menjitak kepalanya dengan pelan.

"Ughh, nanti saja omelannya." Esa melesat dengan cepat ke belokan di kiri, dia sudah menghafal denah sekolah, ia meretas ke sistem sekolah dan memiliki cetak blueprint paling detail yang rahasia.

Bakugo mendengus kesal, lalu membanting pintu kelas, masuk dengan raut wajah khasnya yang seperti semua orang berutang ratusan juta padanya.

***********************************

Esa berjalan keluar dari kamar mandi dengan wajah lega, ia meregangkan tangannya ke atas, berjalan santai menuju kelas. 

Esa kemudian melihat punggung seorang anak berambut hijau, walau Esa tahu itu adalah Midoriya Izuku alias Deku yang adalah temannya, tapi melihat warna hijau itu...ia teringat dengan sayuran hijau dan ingin muntah.

"E-esa chan?!" Midoriya menoleh ke belakang saat mendengar suara muntah, ternyata Esa yang menutup mulutnya sambil menatap rambutnya...apakah itu artinya dia yang membuat Esa mual?!

"Ah De-wuekk!" Esa hampir muntah, ia harus mengalihkan padangannya dari Deku, menenangkan tubuhnya dan pikirannya, mengingat-ingat eskrim rasa melon yang warnanya hijau, menganggap Deku es krim melon dan akhirnya dia tenang.

"Esa-chan? Da-daijoubu ka?" Midoriya bertanya dengan khawatir. Esa mengacungkan jempol tanda tidak apa.

"Aku duluan masuk ke kelas ya Deku." Esa membuka pintu kelas dengan pelan, baru saja ingin masuk, tiba-tiba ia mendengar suara.

"Turunkan kakimu dari meja!" Suara tegas seseorang terdengar, Esa menoleh, oh ternyata si rambut biru berkacamata dan...Tsuki!

"Hah?~" Bakugo menatap dengan senyuman khasnya yang meremehkan. Esa awalnya ingin pergi menuju Tsuki, tapi ia ingin melihat dulu, siapa tau menarik.

"Bukankah perilakumu itu tidak sopan terhadap kakak kelas ataupun si pembuat meja?" Suara tegas itu terdengar lagi, Esa memiringkan kepalanya dan mengernyitkan dahi, siapa yang peduli dengan itu?

"Peduli amat, emang lu dari sekolah mana. Oi karakter pembantu?!" Bakugo membalas dengan kasar dan masih mempertahankan wajah meremehkan yang membuat orang ingin menimpuknya.

"Pfft, karakter pembantu." Esa bergumam pelan dan tertawa kecil, hampir tidak bisa di dengar, tapi Midoriya yang berdiri di belakangnya bisa mendengar dan berkeringat dingin.

"O-eh! Aku dari Akademi Swasta Somei. Namaku Lida Tenya." Oh jadi rambut biru kacamata itu Lida Tenya...nya? Neko? nyan nyan? Awokwokwok. Esa tertawa lagi dengan candaan receh dipikirannya.

Midoriya menatap Esa dengan keringat dingin bingung, tidak mengerti apanya yang lucu.

"Somei?! Jadi lu orang elit yah?! Menghancurkanmu sepertinya bakal menyenangkan!" Bakugo memajukan wajahnya, Esa tertawa terbahak-bahak, inilah khas Bakugo yang suka meremehkan AHAHAHAHA!!

Seketika kelas penuh suara tawa Esa, semua orang menoleh ke arah pintu dan melihat gadis dengan seragam U.A tertawa terbahak-bahak memegangi perutnya.

"Kamu..." Lida menatap ke arah Esa, dia mendatangi Esa. "Ohayou! Aku dari Akademi Swasta Somei! Namaku Li-"

"WOI RUBAH JERUK SIALAN! KESINI CEPAT! KAU PASTI MENERTAWAKANKU KAN?! SIALAN!" Teriakan Bakugo menggelegar, membuat murid-murid lain kaget. Esa masih tertawa, ia mengusap air mata tawanya dan berjalan santai menuju Bakugo.

My Quirk is Code System [Boku no Hero Academia Fanfic]Where stories live. Discover now