ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 15 : ᴡᴀʟʟ

1.6K 258 40
                                    

"Jadi yang mau lo omongin soal meeting tadi apa?" tanya Seanne sambil memainkan ponselnya.

"Oh iya bentar." Jean mengeluarkan ipad nya dari laci nakas nya. Ia duduk si sebelah Seanne lalu memberikan ipad nya.  Dan mereka mulai membicarakan tentang hal hal terkait dengan acara nanti.

Seanne memperhatikan setiap permintaan dan usulan dari Jean, Bagaimana pria itu memikirkan detail dari setiap tatanan acara. Begitupu dengan Jean yang takjub dengan Bagaimana cara Seanne menanggapi dengan cepat dan tentu nya sabar dengan Jean yang selalu mempunyai permintaan yang detail.

"El, lo dateng ya ke acara ini."

"Ya dateng dong, kan gue harus ngecek acaranya jalan dengan lancer."

"Bukan dateng sebagai team EO, tapi as my partner."

Seanne terdiam mencerna apa yang dimaksud Jena.

"Mau kan?" tanya Jean lagi.

"Gadaa bedanya Je, gue dateng as EO team sama as your partner."

"Bedaaa, pokoknya lo dateng--"

Bunyi ketukan pintu membuat keduanya berhenti dan sama sama melihat kearah pintu.

"Good afternoon everybodyyy." Sapa Hardan dengan sedikit heboh.

Hardan, Raven dan Zayden muncul dari balik pintu. Seanne tidak mengira jika Hardan dan Raven juga ada disini.

"Eh sorry ganggu kalian lagi meeting ya?"

"Engga kok Rav udah mau selesai juga gapapa." Ucap Seanne.

Zayden berjalan menghampiri Seanne dan berdiri tepat didepan gadis itu.

"Mana nii? Katanya bawain makanan?" Zayden mengulurkan tangan nya.

"Oh ya bentar." Seanne memberikan sebuah paperbag yang isinya adalah lunchbox, makanan yang sama dengan yang ia berikan pada Jean tadi.

"Wah apaan tuh?" bukan Hardan namanya jika ia tidak penasaran.

"Sorry ya, gue gatau kalian bakal dateng juga jadi cuma ada buat Zayden."

"Eh gapapa gapapa, kita udah makan." Jawab Raven.  "Kasian tuh Zayden yang belom makan pasti dia kelaperan banget." Raven menekankan dua kata terakhir sambil melihat Zayden dengan senyuman jahil.

Sementara Hardan, pria itu bingung pasalnya Sebelum mereka kesini ia, Raven dan Zayden sudah makan siang. Bahkan Chicken Katsu Jean dimakan berdua oleh Hardan dan Zayden. Tapi setelah menerima kode dari Raven, ia mengerti.

"Yaudah dimakan." Seanne mengeluarkan makanann nya dari paperbag, membuka nya dan menyodorkan pada Zayden untuk dimakan.

"Thanks Sea." Zayden duduk di samping Seanne dan memakan makannya.

"Gimana enak?"

Zayden mengangguk sambil masih mengunyah makannya. "Enak banget. Nanti mau lagi ya." Ucap Zayden dan Seanne pun menganggukki.

Tanpa mereka sadari dari mulai Zayden masuk sampai kini pria itu duduk disebelah Seanne, tidak pernah sedetikpun Jean mengalihkan pandangan nya dari Seanne dan Zayden. Jean bergelut dengan pikirkan nya sendiri, sebenarnya sejauh apa hubungan antara Seanne dan Zayden?

"Lo udah makan?" tanya Raven pada Jean.

"Udah, tadi Seanne juga bawain makan. Beef bulgogi kesukaan gue."

Raven mengangguk sambil menahan tawanya, jelas sekali. Jelas sekali bahwa Jean tidak ingin merasa kalah dari Zayden. Padahal mereka pun sedang tidak berlomba, iya kan?

"Je, tadi papa telfon gue katanya kalo lo udah boleh keluar dari rumah sakit, pulang kerumah aja."

"Mau ngapain emang?" tanya Jean penasaran.

MR. PERFECTLY FINEWhere stories live. Discover now