Part 1

6 3 0
                                    


Sekarang pukul 06:55 jarum jam menunjuk tepat 5 menit lagi sebelum jam tujuh. Aku terlompat Dari ranjangku, kini aku sudah tidak mengantuk lagi,setelah melihat jelas angka pada jam beker ku itu, kenapa jam bekerku tidak berbunyi sesuai dengan waktu yang sudah kutentukan? Atau mungkin aku yang tak mendengarnya berbunyi? Sekarang aku dibuat terburu buru dan tidak sempat mandi,mungkin aku hanya cuci muka saja,itu sudah lebih dari cukup saat sedang terburu - buru.

" Yaraa kamu sudah bangun belum sih " terdengar suara Raya, ibuku yang terdengar sangat nyaring sampai kamar...

"Iya maa, yar udah bangun..bentar yar lagi nyari baju taekwon,ntar yar ada latihan taekwon ma" sahutku sambil sibuk mengotak-atik lemari mencari baju seragam taekwondoku yang hilang.

Belum kutemukan juga, tiba - tiba mama sudah muncul didepan pintu kamarku..

"Kamu nih yar, Kak baza sudah berangkat Dari tadi ( kakak laki laki ku ), kamu malah Masih sibuk cari sini cari sana.. sini mama yang cariin"
Ujarnya  cepat dengan nada keibuan.

Aku Diam tak membalas, sebenarnya dalam hatiku cukup kesal, karena lagi  lagi perilaku kak baza yang dibahas..

"Ketemu ga mah?" Tanyaku sambil memakai sepatu

"Belum yar,kamu taro mana sih?"

"Yaudah gausah deh mah, yar pake baju olahraga aja" ujarku

"Eh eh Yaraa ada nihh,udah ketemu, kamu bawa bekal aja ya mama udah siapin..soalnya gabakal sempat kalo sarapan dulu, udah jam segini, kalo sarapan malah telat " ujarnya sambil memasukan baju taekwondoku ke dalam tas

"Iya mah" jawabku singkat

"Aku dianter siapa ma? Kan kak baza udah berangkat?" Tanyaku sambil menuruni tangga

"Kamu dianter sama papa tuh, kebetulan papa berangkat agak siangan hari ini, jadi bisa nganter kamu dulu" kata mama menunjuk papa yang sedang baca Koran

"Sama papa mah" Sambung Ambin, lelaki 40 tahunan yang sedang membaca Koran, yang disusul anggukanku Dan mama.

"Ok deh yar mau naik motor, mobil, atau pesawat?"candanya yang hanya dibalas tawaku..
Toh ujung ujungnya papa bakal antar pake Mobil, papa kurang suka berkendara selain pakai Mobil, berbeda dengan kakak laki lakiku yang jika pergi kemana mana akan memakai motor tinggi kesayangan nya.

***

Tepat waktu sekali aku sampai di sekolah, pukul 07.30 tepat juga aku sampai di depan pintu kelas saat bel berbunyi. Aku langsung bergegas menuju bangkuku, yang letaknya sebelah kanan kelas..bukan meja yang paling depan atau yang paling belakang, meja tengah adalah yang paling nyaman, semua orang setuju bukan?

"Kok lo lama yar?" Tanya Silvia, teman sebangku sekaligus sahabatku

" Iya gue kesiangan, gadang abis nonton sama ngerjain pr mtk "ujarku dengan nada kesal

"Kenapa ga minta tolong sama kak bazara aja ? Kan dia pinter" Tanya Silvi tersenyum...

Silvia emang termasuk  1 Dari ratusan murid disekolah ini yang ngefans sama kak baza. Kak baza memang murid populer karena kepintaran Dan ketampanannya, tapi disekolah ini yang tahu kak baza adalah kakak kandungku memang hanya sedikit, Dan salah satunya Silvia, ya mau bagaimana? Kak baza selalu nurunin aku 20 meter Dari gerbang sekolah,dia tidak mau ada yang tau kita adalah adik kakak - an,,

" Yakali sil, lo kira kak baza mau nolongin apa ?"jawabku kesal

"Iya sih tapi..."
Kalimat Silvia kepotong karena ada guru yang masuk.

°°°

"Keluarkan dan kumpulkan buku pr Matematika kalian! Ibu sudah bilang sebelumnya yang tidak mengerjakan akan ibu hukum Kali inii!!"ucapnya galak tanpa salam terlebih dahulu.

Ya namanya bu Julie, atau mungkin biasa disebut bu Mermer (bu Merah Merona,karena lipstick nya yang selalu merah Dan tebal,juga pakaiannya yang sering atau mungkin selalu memakai merah).

Setelah kita semua mengumpulkan pr tiba tiba dia menggertak meja, menghitung jumlah orang yang satu persatu maju kedepan... Dan dia tersadar ada satu siswa yang tidak maju...

" Siapa yang tidak mengerjakan pr?" Teriaknya seram.

1 orang murid mengacungkan tangannya.. tanpa bicara dan dengan tatapan kosong..

" Ga mungkin!!" Ujar Silvia kepadaku yang tidak kujawab.

" Haru kamu tidak membawa pr mu?"ujar bu Mermer yang tiba tiba nada suaranya menjadi rendah,  diikuti anggukan lelaki bernama haru ituu,

Tentu saja semua orang kaget dia adalah murid paling pintarr di angkatan kami atau mungkin paling pintar kedua setelah kak baza di sekolah ini, padahal haru masih kelas 10...tapi dia turut ikut dalam olimpiade matematika nasional bersama kak baza,kebetulan waktu itu kelas 10 Dan 12 boleh turut ikut dalam olimpiade, justru sekolah malah memilih haru Dan kak baza,bukan nya murid Dari kelas 11, ya mungkin agar mengharumkan nama sekolah, haru dan kak baza mendapat juara 1 yang pasti.

Dua laki laki pintar juga dingin yang justru malah menyebalkan saat mereka berbicara.

" Baiklah haru ambisri,apa alasanmu tidak mengerjakan pr?" Tanyanya

" Tidak ada, hanya tidak mengerjakannya"jawab nya singkat,  seperti nya ia mengundang kemarahan bu Mermer.

"Baiklah haru, kamu cukup membuat saya marah, KELUARR DAN TUNGGU SAJA NANTI SAYA BERIKAN HUKUMANNYA!! "ujarnya kembali galak.

Haru berjalan keluar dengan mengguna kan earphone dan membawa buku,mungkin novel tapi itu sangat teball untuk ukuran novel yang biasa ku baca... Entahlah aku tak mengerti selera lelaki itu... 2 orang laki laki turut melambaikan tangan mungkin dadah kepada haru, namanya Ali Dan ruto, mereka sahabat dekatnya haru.

Kelas sudah kembali normal, sampai bu Mermer lagi lagi menggertak meja dengan keras.

" YARAA ELRIAA AMBINN!!"teriaknya galak memanggil namaku lengkap. Ya dia memang suka memanggil nama murid dengan sangat lengkap,entah apa yang membuatnya bisa menghafal hampir semua nama panjang murid murid nya.

"Elrya bu,bukan elria"sahutku pelan, aku sebenernya takut,tapi aku selalu kesal kalau ada yang memanggilku ria bukan rya,ITU BERBEDA WALAU SEDIKIT!!

"Elryaa" ucapnya membenarkan namaku tadi, hehe nurut saja:)

"Ada apa ya bu?" Tanyaku lagi pelan

" SEKARANG KAMU KELUAR BERSAMA HARU, IBU AKAN BERIKAN HUKUMANNYA NANTI" tegasnya

Silvia Dan aku saling tatap.

"Tapikan Yara mengumpulkan tugas bu" jawab Silvia lebih dulu sebelum aku..

"Saya tidak mengerti tapi ini buku milik Bazara kelas 12,nanti kamu kembalikan saat istrahat " ujarnya yang langsung mengundang perhatian satu kelas yang saat ini jadi memperhatikanku dengan tatapan aneh terutama Dari murid murid perempuan.

Buku kak baza!! apa aku Salah bawa?? Silvia menatapku lagi dengan tatapan bingung, tapi aku juga bingung.

" Maaf bu.. tapi saya sudah mengerjakan" ujarku pelan penuh harap, agar tidak dihukum.
Ya soalnya hukuman Dari bu Mermer pasti akan merepotkan.

" ALASAN!!, SAYA NGGA PEDULI KAMU NGGA BOLEH IKUT PELAJARAN SAYA SEKARANG" Ujarnya tegas

"Baik bu" jawabku menunduk berjalan menuju keluar, Silvia tampak sedih..dan tidak lupa dadah seperti yang dilakukan Ali Dan ruto saat haru keluar tadi ,tapi tak kubalas.. mood ku benar benar sudah hancur

Unknown AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang