🕊Kopi Cinta

42 3 0
                                    

Happy reading🐇
_________________

Arga mendudukkan dirinya pada rerumputan yang tampak subur. Pandangannya lurus ke depan, menikmati pemandangan di atas awan. Nikmat mana yang dia dustakan? Bangun pagi langsung disuguhi keindahan alam sambil mendengarkan musik klasik kesukaannya.

"Nih biar lebih lengkap, minuman favorit sejuta umat," ucap Reyhan sambil menyodorkan secangkir kopi yang langsung diterima dengan senang hati oleh sahabatnya. "Gue tau lo ada masalah, mau cerita?"

Arga tersenyum simpul sambil mengangguk pelan. "Biasa... putus cinta. Gue selalu gagal di bidang itu."

Reyhan mengangkat sebelah alisnya lalu berkata, "Minum dulu deh, habis ini gue kasih motivasi."

"Astaga... pahit banget! Lo enggak ikhlas bikinin gue kopi?" gerutu Arga. Rahangnya semakin mengeras ketika Reyhan memberinya toples kecil berisikan gula pasir. "Rey, lo ngajak berantem?"

"Kopi itu pahit karena gulanya sedikit. Kalo mau manis ya tinggal tambahin gula," jelas Reyhan sambil merangkul bahu Arga. "Sama kaya putus cinta. Cari lagi, berjuang lagi. Kalo masih gagal, berarti usaha lo kurang."

Alih-alih mendengarkan ceramahan Reyhan, Arga sibuk memperhatikan seseorang yang mampu menarik perhatiannya. Tak sengaja tatapan mereka bertemu, keduanya melempar senyum sambil melambaikan tangan. Reyhan yang melihat itu hanya mendengus pelan, lelah menghadapi sahabatnya.

"Enggak mau tau, Rey. Dia harus jadi milik gue," gumam Arga sambil menyesap kopinya. "Cinta itu kaya rumput. Dicabut, lalu tumbuh lagi di lain tempat. Kemarin usai, kisah hari ini dimulai."

🕊🕊🕊

End

Cerita MiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang