48. BIKIN LO SAYANG

43.4K 4.9K 434
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

WARNING: BANYAK KATA-KATA KASAR! JANGAN DITIRU!

AMBIL HAL BAIK BUANG YANG BURUK 🙏🙏

Di jalanan nan sudah ramai kendaraan, walaupun matahari baru saja menyembulkan diri. Bara mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, dengan Aina yang ia bonceng.

Untungnya Aina menggunakan celana rok, sehingga ia tidak kesusahan saat dibonceng menggunakan motor besar milik Bara.

"Tangannya tarok sini, biar nggak jatuh," kata Bara, pemuda itu meraih tangan Aina yang di udara lalu meletakkan di perutnya.

Aina hanya tersenyum hangat di balik cadarnya. Gadis itu menurut saja, memeluk sang suami. Dia meletakkan dagunya di atas bahu Bara, ia memejamkan mata menikmati angin yang menyapa kulit.

"Jantung gue nggak aman," gumam Bara. Ia melirik sekilas tangan Aina yang ada di perutnya.

"Ai," panggil Bara.

"Iya, Aa, kenapa?" Aina membuka dengan perlahan kelopak matanya.

"Maaf ya, nggak bisa bawa lo pake mobil. Harus kedinginan gini, cuma bisa pake motor," ujar Bara. Tetap saja, pemuda itu masih merasa bersalah karena telah merenggut kehidupan mewah Aina.

"Ih nggak papa, kok. Lagian gini kan romantis," kata Aina. Gadis itu mengeratkan pelukannya.

Bara mendengus. "Romantis apaan, yang ada masuk angin."

"Lagian Aa, imam itu adanya di depan bukan di samping, right?" tanya Aina.

"Iya sih," ujar Bara. "Tapi gue tetap ngerasa insecure karena lo lebih kaya dibanding gue."

Aina dengan cepat menggeleng. "Bukan harta milik Aina, tapi milik bunda-ayah."

"Iya kan sama aja," dengus Bara. Tangannya yang tidak memegang pendal gas kini beralih ke tangan Aina, ia mengelus lembut kulit tangan Aina yang sangat halus.

"Nggak Aa. Kalo Aina mau kehidupan yang sama kek dulu, tapi dengan cara tidak numpang kek dulu bearti kita harus berjuang bersama agar bisa merasakan kehidupan yang sama kek ayah-bunda," tutur Aina begitu bijak membuat Bara berdecak kagum.

"Maaf gue udah bawa lo balik ke titik nol."

"Ssttt... jangan bahas ini lagi, sekarang yang harus kita lakukan adalah berjuang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Dan anggaplah Aina berasal dari keluarga biasa aja–"

"—harta itu titipan Allah. Lagipula, semakin dikit titipan yang diberikan, semakin dikit hisab yang harus dilakukan," terang Aina.

"You are my the best wife, By," kata Bara. (Kamu adalah istri terbaikku, sayang.)

Mereka sengaja datang pagi sekali ke sekolah, karena tadi Aina mengatakan ia ingin makan jajanan pinggir jalan. Yang untungnya sudah buka walaupun mereka datang pagi. Hal itu dilakukan tidak memakan waktu untuk mereka berangkat sekolah dan tidak telat.

                                      ***
Bel istirahat telah berdentang, kini seluruh murid yang menimbah ilmu di SMA garuda mulai meninggalkan kelas dan pergi ke tempat sesuai keperluan mereka.

(Nama SMAnya berubah, agar author mudah mengingatnya.)

Kini di depan kelas XI IPA 1 ramai akan murid-murid yang berdatangan penasaran. Iya, itu adalah kelas Aina dan sekarang ada Bara yang berdiri tegak di ambang pintu.

"Gue yang abis belajar fisika mumet, kini seger otak gue liat Kak Bara!"

"Ya Allah Kak Bara ganteng banget!"

Bayi Di Balik Seragam SMA (Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang