4. The Last?!

15K 620 13
                                    

-Author-

Yanase: hmmppp!!

Malam ini berbeda dari biasanya, Seran dan Neran terlihat lebih agresif dari pada biasanya. Neran terus terusan mencium ganas bibir Yanase sambil menghisap lidahnya dengan sangat agresif. sedangkan Seran yang dengan sangat cepat memasuk - keluarkan 3 jarinya di lubang milik Yanase.

Neran yang bertelanjang dada yang berada di belakang tubuh Yanase. Yanase yang sudah tidak memakai sehelai kain pun yang berada di antara Neran dan Seran. dan Seran yang berada di depan Yanase dengan keadaan bertelanjang dada. posisi mereka membuat aksi seks threesome mereka benar - benar sangat menggairahkan dan sangat panas. ditambah lagi AC yang sengaja dimatiin oleh Neran agar membuat mereka bertiga keringatan, membuat mereka benar - benar sangat bernafsu dan sangat agresif.

Neran yang terus terusan mencium bibir Yanase dengan ganas, sama sekali tidak memberikan ijin sedetik pun agar Yanase bisa menghirup udara. ditambah terkadang Neran menghisap lidah Yanase dengan sangat kuat dan juga terkadang menggigit bibir mungil milik Yanase yang membuat ciuman mereka bertambah ganas dan bertambah sangat agresif. Bukan Neran namanya jika ia hanya bisa mencium Yanase dengan agresif. kedua tanganya berada di bagian dadanya Yanase, tangannya yang juga ganas memainkan puting Yanase dengan sangat kasar. Memilin, memencet dan terkadang menarik puting dada itu yang membuat Yanase benar benar berada di awang awang. Akhirnya setelah sekitar 20 menitan mereka berciuman dengan ganas, Neran melepaskan ciuman mereka berdua. Hanya Yanase yang benar benar membutuhkan udara, Neran tidak terlihat seperti kehabisan oksigen. karena ia selalu menyempatkan dirinya untuk mengambil oksigen di sela sela ciuman mereka.

Neran tidak tinggal diam walaupun ia melepaskan ciumannya. dia menjilati leher putih milik Yanase dengan sangat ganas juga. menjilatinya seperti menjilat permen lollipop. terkadang, ia menghisap leher itu dengan benar benar sangat kuat untuk menciptakan kiss mark yang mungkin butuh berhari hari agar bisa hilang bekasnya. tidak hanya leher, Neran juga menggigit telinganya. ia tau betul letak daerah sensitif yang bisa membuat Yanase mendesah kuat...

Yanase: ahhh!!! k-kumohon ahhh!! ber-berhen ahhhh!!

Yanase benar benar sudah tidak kuat, bukan karena ulah Neran, tetapi karena ulah Seran.

Seran terus terusan memasuk keluarkan jarinya dengan sangat cepat. bukan 1, 2, atau pun 3 jari yang keluar, tetapi 4 jari sekaligus yang benar benar membuat Yanase menggeliat hebat. tidak hanya jarinya, lidahnya juga ikut bermain disitu. bermain dengan sangat ganas seperti jarinya.

Ingin rasanya Yanase mengeluarkan sperma yang sudah siap keluar banya dari penisnya. dia sudah ingin keluar sejak 20 menit yang lalu, tetapi tidak bisa. penisnya di beri seperti cock ring yang menahan keluarnya sperma dari penis itu. sekarang, penisnya sangat basah berlinang precum yang benar benar sangat banyak yang sudah membasahi penisnya seperti air yang ditumpahkan di penis itu.

Diantara Neran dan Seran, belum ada yang menyentuh penis itu. mereka yakin kalau mereka menyentuhnya, Yanase akan berteriak memohon dengan sangat kuat. bukan karena mereka takut Yanase teriak memohon, tetapi takut apabila mereka mendengar desahan Yanase mereka tidak bisa menahan diri mereka.

Yanase: ahhh...

Akhirnya Seran menghentikan aksinya yang membuat Yanase sudah bisa tenang sedikit. Neran dan Seran pun mejilat air mata yang keluar dari mata Yanase itu. ya, Yanase menangis karena sebenarnya ia tidak kuat menahan beban yang berada di penisnya itu yang membuatnya sedikit sakit.

Yanase: k-kumohon, berhenti sebentar...

Seran: gak, Tuan sendiri kan yang tadi memintanya

Neran: kami tidak bisa berhenti

My Private Butlers [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang