1 - Awal

6 0 0
                                    

••

Saat Bumi jatuh ke dalam genggaman tangan kekejaman, beberapa manusia terpilih akan dipilih oleh bintang-bintang untuk menyelamatkan Bumi

Dengan tujuan kebersamaan yang jika diterjemahkan ke bahasa Latin...

'Simultas'

••


Highest School, sekolah swasta dengan gedung asrama untuk para siswa-siswi itu dikenal oleh khalayak ramai.

Seluruh murid yang memasuki sekolah tersebut termasuk siswa-siswi pintar dan berkelas, tidak lupa ego mereka yang begitu tinggi dan keras kepala.

Namun ada beberapa murid yang mencerminkan perilaku yang berbeda.

Murid pendiam, cuek, jahil, dan lain-lain, mereka cenderung lebih baik di mata para guru dan karyawan sekolah.

Salah satu contohnya perempuan yang sedang duduk singgah di jendela ruang seni sembari mengemut permen milkitanya.

Entah apa yang ia lakukan di sana sendirian.

"Rika Awalia Amanda."

Perempuan itu memutar kepalanya, pandangannya remeh menatap pengganggu datang menemui dirinya lebih cepat.

"Teman lo mana? Kasian banget sih lo sendirian aja di tempat kek begini."

Rika menyudahi singgahannya, ia melompat kecil lalu berdecak sambil menunjuk pengganggu itu dengan permennya.

"Kalian siapa? Gua lagi butuh waktu sendiri."

"Ohh, ayolahh, Rika. Begitu saja lo enggak tahu? Kita senyum-senyum disini, pasti lo merasa heran?"

Alisnya berkerut, Rika benar-benar muak jika pengganggu itu bermain-main dengannya lagi.

'Gedubrakk' :v

Kursi terbanting jauh hingga mendekati salah satu pengganggu itu, "Rahasia-rahasia seperti itu gua enggak butuh! Sekarang, kasih tahu aja, siapa lagi yang kalian bully?!"

Pengganggu itu ketakutan, kakinya bergemetar sebab Rika tepat berada di hadapannya.

"I-itu, dia ada di... Kamar mandi lantai 4."

Tanpa belas kasih, Rika melempar orang yang disebut pengganggu itu dan bergegas pergi ke tempat yang disebutkan.

Sebelum pergi Rika memakai almamater jaket organisasi siswa miliknya sekaligus handphonenya.

Jari lentiknya menekan nomor yang paling sering ia telpon, "Lulu, aku punya laporan baru. Nanti ku kirimkan pesan."

"Terserah." Jawab dari seberang handphone tersebut.

•~•~•~•

"Satu ditambah satu sama dengan... Sebelas? Dua? Satu?"

"Jangan main-main Areena Maulida Azka."

"Hehe, tidurmu jadi keganggu, ya, Syifa."

Dua orang perempuan sedang berdiam tempat di kelas, Assyifa dan Azka.

Sebenarnya bukan hanya mereka saja tetapi ada seseorang selain mereka yang tidak bisa disebutkan sebab murid-murid ttersebut bukanlah karakter yang akan berjalan dalam cerita ini, hehe.

Azka membuka-buka buku fiksi remaja milik Assyifa, tangannya memang tidak bisa diam di saatjam pelajaran sedang kosong ditambah lagi sang pemilik buku itu sedang tertidur.

Simultas Teen's SquadWhere stories live. Discover now