20. SUAMI

15 4 6
                                    

Hallo semuanya.

"Kelemahan seorang anak perempuan
adalah ketika melihat ibunya sakit namun
yang bisa ia lakukan hanyalah berdoa dan
berharap, kalau semuanya akan baik-baik saja"

Happy reading everybody

Keadaan Yunet benar-benar membuat gelisah hati Sella. Bagaimana tidak? Kalau sudah hampir dua jam ia belum sadar dari masa kritisnya.

Sella hanya penuh dengan doa dan harapan sambil menunggu dokter dan beberapa suster yang menangani ibunya.

Akhirnya sang dokter keluar tetapi jawaban yang ia berikan benar-benar membuat gelisah Sella bertambah.

"Ibu anda harus segera di operasi dalam 2-3 hari ini, jika tidak nyawa ibu anda tidak dapat tertolong" kata dokter yang melepaskan stetoskop dari telinganya.

"Saya akan mengusahakan untuk secepatnya biaya operasi ibu saya dok. Saya bisa lihat keadaan ibu saya didalam?"tanya Sella yang mendapat anggukan iya dari dokter.

"Ibu? How are you?" Tanya Sella dalam diam, tidak lupa dengan air mata yang sudah tidak tertahankan. Mengingat kembali kenangannya bersama sang ibu sewaktu ibunya masih sehat-sehat. "I'm really Miss you mom"

Sella memegang tangan ibunya dengan gemetaran, melihat kondisi ibunya yang semakin memburuk membuatnya benar-benar kecewa dengan ayahnya. Frustasi terbesarnya anak perempuan adalah ketika melihat ibunya terbaring sakit namun dirinya tidak dapat melakukan apapun.

"Ibu yang sabar yah, Sella pasti akan mendapatkan uang untuk biaya operasi ibu. Nanti setelah ibu sembuh nanti kita akan keluar dari rumah ayah biar ibu nggak menderita lagi, ibu ngga nangis dalam kesendirian lagi" kata Sella dengan air mata yang terus terjatuh sambil menatap wajah lemas Yunet.

Setelah mengatakan hal itu Sella keluar untuk mencari udara segar. Ia hanya ingin merilekskan Otaknya yang penuh dengan permasalahan, namun tidak sengaja ia melihat Risky yang berjalan terburu-buru hal itu membuat Sella mengikutinya dari belakang.

***

Arga dan Amanda ingin refreshing hari ini dengan jalan-jalan santai di pantai. Merasa kurang karena hanya berdua membuat Amanda mengajak kedua sahabatnya begitupun dengan Arga. Awalnya Arga hanya ingin berdua tetapi karena Amanda sudah mengatakan demikian maka ia pun hanya menurut.

"Bentar gue telpon Sella sama Tara dulu"kata Amanda.

"Iya silahkan, gue juga mau telpon Dirgan sama Risky"

Setelah selesai menelpon Amanda langsung mematikan ponselnya dan menyimpan dalam tas. "Gimana?"tanya Arga.

"Dua-duanya ngga ada yang bisa"kata Amanda cemberut dengan bibirnya yang manyun lima sentimeter.

"Kalau kamu?" Tanya balik Amanda. "Sama. lagi sibuk sih katanya" jawab Arga dengan semangat, berbanding terbalik dengan ekspresi Amanda.

"Tapi kok lo malah senang sih" cemberut Amanda.

"Itu artinya alam menginginkan untuk kita jalan-jalannya berdua aja"kata Arga yang membuat Amanda malu bak kepiting rebus. Pipinya merah banget.

"Bisa aja lo"

"Coba bayangin mereka sibuk itu bukan karena kebetulan, masa iya semuanya sibuk bersamaan dihari yang sama? Itu karena alam lagi berpihak pada kita berdua"gombal Arga yang membuat Amanda mengangguk-angguk. "Benar juga sih"

T A R AWhere stories live. Discover now