8. Keberhasilan Shafira

339 8 2
                                    

Happy Reading, Giys!

**

#DINIKAHI_CEO_KEJAM
Chapter 8

Bisik-bisik antara Devas dan Shafira masih berlangsung, dan terlihat wajah sang pria kian memperlihatkan kegarangan.

"Pokoknya Tuan jangan khawatir, sikapku ini hanya sebagai cara menarik investor. Percayalah, aku akan membuktikan pada Tuan bahwa ucapanku tidak main-main."

Shafira terus menumbuhkan rasa percaya diri, memasang sikap sebagai wanita elegan, khas seorang perempuan pembisnis handal.

"Jika ucapanmu bohong, kamu akan rasakan akibatnya!" desis Devas seraya menjauhkan wajah dari telinga sang istri.

Devas tidak lagi mencecar Shafira. Kini dia ingin tahu apa yang bakal dilakukan istri kecilnya itu. Mengingat Shafira gadis biasa, tidak punya keahlian berorientasi, hanya bermodalkan pesona fisik semata.

Devas Diam-diam menyeringai. Dia sudah menyiapkan hukuman yang setimpal untuk Shafira seandainya gadis itu tidak dapat membuktikan ucapannya.

Sebenarnya Shafira sendiri ragu akan kemampuan menggoda atau merayu para pria, secuil pun tidak memiliki bakat dalam hal itu. Namun, sang gadis sudah jenuh dengan hukuman dari Devas, dia akan berusaha keras membuktikan ucapannya.

Shafira akan mengerahkan semua ilmu yang didapatkan dari Nena. Gadis itu mengumpulkan udara dalam rongga dada sebanyak-banyaknya, supaya ragu dan gugup enyah dari hatinya.

Obrolan seputar bisnis dimulai dengan Devas sebagai pimpinan. Pertemuan semacam rapat berbalut pesta berjalan dengan serius.

Sang CEO sesekali menahan geram, melihat para pria menatap genit istrinya, terlebih Shafira seolah tanpa beban membalas mereka dengan senyum termanis yang dia miliki. Suara lembutnya sesekali membalas sapaan mereka.

Bahkan Akbar sedari awal kedatangan tidak rela melepas pandangan dari Shafira, seolah terhipnotis dengan pesona yang memancar dari sang gadis yang malam ini memang tampil sangat memukau.

Hati Akbar kian kentara dengan rasa yang pernah dimilikinya sekian tahun silam. Sayangnya, sang gadis telah dimiliki orang lain. Namun, melihat gelagat kurang baik dari Devas terhadap Shafira, dia bersiap jadi pelindung sang gadis.

Shafira sendiri kerap kali memberi isyarat dengan mata, atau gerak anggota tubuh lainnya terhadap Akbar, supaya netra kecil itu tidak terus tertuju padanya, sebab Devas tidak lepas memperhatikan mereka berdua dengan angkara yang tercetak jelas di bola matanya.

Bukan Akbar tidak tahu Devas tengah kebakaran jenggot, tapi dia tidak peduli. Baginya sangat menyenangkan berinteraksi dengan Shafira melalui gerak tubuh.

Dua jam kemudian, rapat selesai dengan hasil yang memuaskan bagi beberapa pengusaha yang diterima bergabung dengan perusahaan besar Perdana, termasuk perusahaan Kalingga.

Meskipun Devas jengkel dan geram bukan main dengan tingkah Akbar terhadap istrinya, tapi perusahaan Kalingga memberi banyak peluang untuk perusahaan Devas supaya maju lebih luas lagi.

Rapat bubar, dilanjut dengan pesta jamuan. Devas sebenarnya menyimpan rasa jengkel, rupanya Shafira berhasil membuktikan ucapannya, mampu menarik perhatian para pebisnis dengan tutur katanya yang lembut, bersuara merdu.

Devas sempat tercengang dari mana istri kecilnya bisa seberani dan sepintar itu, lancar menjawab beberapa pertanyaan seputar bisnis, yang menurutnya sulit untuk dijawab gadis sepolos Shafira.

Sang CEO tidak menduga, daya pikat Shafira begitu kuat, sehingga mengalihkan perhatian rekan bisnis dan membuat para pengusaha berebutan ingin ikut bagian dari perusahannya.

DINIKAHI CEO KEJAMWhere stories live. Discover now