"Tenanglah. Renjun akan baik-baik saja." Ucap Samuel merangkul adik sepupunya itu.











Renjun berlari kearah kolam berenang lalu menangis diapun berencana untuk menceburkan dirinya. Ntah kenapa akal sehatnya mendadak menghilang begitu saja. Jaemin yang melihatnya langsung menariknya dan memeluknya.

"Apa yang kau lakukan? Jangan lakukan hal bodoh Nakamoto. Kita bisa menghadapi semua ini. Kau harus percaya padaku." Ucap jaemin.

"Tidak Jaemin, kita tidak bisa. Bahkan hrvy Hyung tiada karena hal yang sama dengan ini. Aku tau, aku membuat kehidupan orang lain susah. Hikss... Aku hanya tidak mau ada korban lainnya jaem hikss.. mungkin ini akhirnya. Aku hikss... Aku hanya ingin membuat orang-orang baik-baik saja hikss..." Ucap renjun menangis.

"Dengan cara membunuh dirimu? Begitu? Ingat satu hal Nakamoto Renjun! Jangan pernah melakukan hal ini, kalau kau takut aku akan tiada, maka jangan lakukan itu. Kalau kau tega melakukannya, aku akan membencimu selamanya. Aku akan membenci Nakamoto Renjun yang sangat lemah ini. Ingat renjun, kau punya aku sekarang. Ada rain. Kau sudah berjanji pada hrvy Hyung dan sivon Hyung untuk menjaganya. Kau punya tanggung jawab besar padanya." Ucap jaemin sembari melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahunya dengan sangat kencang.

"Hiksss... Tapi kau tidak tau jaemin hikss... Aku adalah pembawa sial bagi semua dominan hiksss... Aku hanya tidak mau kau menjadi salah satunya hikss..." Ucap renjun menunduk. Mendengar hal itu, jaeminpun langsung membawa renjun kedalam pelukannya.

"Kau bukan pembawa sial renjun. Kau adalah pembawa kebahagiaan. Kau adalah segalanya." Ucap jaemin mengelus kepala renjun yang menangis sesegukan di pelukannya.






Setelah beberapa menit, jaeminpun berhasil membawa renjun masuk bahkan mengganti perban di kaki renjun lalu membawa segelas tea. Disaat semuanya kembali.

"Injunie." Ucap ten.

"Kami tau berita itu mommy ten. Aku akan berhenti." Ucap renjun datar.

"Ya! Nakamoto Renjun! Jangan katakan hal yang aneh-aneh lagi." Ucap Haechan.

"Ini hanya kesalahpahaman renjun." Ucap Yangyang.

"Mama tidak kenapa-kenapa kan?" Ucap Rain cemas.

"Hmm." Angguk renjun lalu melihat yuta.

"Aku tidak ingin merepotkan siapapun lagi. Kasihan otusan. Maafkan aku karena membuat perusahaan jadi sulit otusan hikss.." Ucap renjun menangis.

"Tidak sayang. Apa yang kau katakan. Itu tidak benar." Ucap yuta sembari memeluk anaknya yang merasa sangat kacau itu.

"Maaf Daddy, mommy." Ucap jaemin pada orang tuanya.

"Apa yang harus dimaafkan. Bahkan Daddy, mommy, yuta otusan dan Mama banyak mendapatkan selamat karena kabar kalian itu." Ucap jaehyun membuat jaemin kaget begitu pula dengan renjun.

"Itu benar. Sayang, agency sekarang sedang banyak sekali mendapatkan ucapan selamat." Ucap ten tersenyum.

"Walaupun itu tidak benar?" Ucap renjun menatap ten.

"Tentu saja, Jun adalah idola semua orang." Ucap Haechan dan Yangyang bersamaan.

"Sepertinya mata mereka sudah benar-benar buta." Ucap soobin.

Be With You (jaemren)Where stories live. Discover now