Jaeyun lari lari menunju ke kelasnya, kemudian dia membuka pintu kelasnya dengan keras alias mendobrak nya. Anak kelas nya udah gak heran lagi kalau jaeyun yang mendobrak nya, mereka bakalan merasa aneh kalau jaeyun tiba-tiba masuk dengan sopan ke kelas terus pake salam gitu.

Begitu sampai ke dalam kelas, jaeyun langsung menghampiri dua temen nya yang seperti nya keliatan lagi kemusuhan. Dia mengerutkan keningnya, ada apakah gerangan? Apa dia ketinggalan berita atau bagaimana? Kemudian dia menghampiri kedua temennya itu.

"Heh! Kalian kemusuhan ya?? Woooo gak baik tau, soalnya dosa." Ucap Jaeyun sambil merangkul bahu kedua temen temen nya itu.

"je, Kita berdua mau cerai sahabat! Lo mau ikut gue atau ikut dia!." Ucap minhee sambil memelototi Junho, Junho juga gak mau kalah melototin Minhee.

"Ih jangan cerai dong! Kalian gak mikirin perasaan dan mental gue! Gue gak mau jadi anak broken friend huhuhuhu." Ucap Jaeyun sambil nangis Bombay.

"Kita udah memutuskan je, Lo udah gede jadinya Lo harus milih mau ikut sama gue apa sama dia je!." Ucap Junho.

"Huhuhuhu Ndak mau!!! Jaeyun Ndak mau Kalian pisah!!!." Ucapnya merengek  sambil menggoyang-goyangkan tangan keduanya.

"Heh! Heh! Masih pagi udah banyak drama, kalau mau maen drama casting suara hati istri aja sana! Jangan di sini!!."

Ketiga nya menoleh kearah pintu kelas dan mendapati pak yoongi yang sedang mau masuk kedalam kelas nya itu.

" Jaeyun kamu duduk di bangku kamu, bentar lagi mau belajar ini." Ucap pak yoongi sambil duduk di meja guru.

"Bapak gak bosen ngajar matematika? Saya aja bosen yang belajar matematika. Kenapa bapak gak ganti ngajar bahasa Inggris aja?" Ucap Jaeyun sambil duduk di bangkunya kemudian menghapus air mata buaya nya.

"Matamu jaeyun! pernah ngerjain tugas dari saya aja gak ini malah banyak protes. Btw, saya gak bisa bahasa enggres ya!." Ucap pak yoongi mengkesal dengan tingkah jaeyun.

Jaeyun ngangguk ngangguk aja, terus dia memulai ritual nya untuk begong selama pelajaran matematika ini. Kan dia gak ngerti, karena menurutnya matematika tidak menyenangkan.

**********

Pulang sekolah jaeyun nungguin abangnya yang mau jemput dia, tapi udah ada setengah jam dia berdiri di depan pos satpam. Karena bosen menunggu akhirnya dia nelpon abangnya itu, Tapi gak diangkat angkat sama abangnya itu sampe dering ke lima baru telpon nya di angkat abangnya.

"Halo Abang! Lo dimana setan?!."

"Jaeyun maaf ya, abang kamu saya pinjem duluan."

Jaeyun langsung linglung sejenak karena dia mendengar suara yang bukan suara abangnya.

"Halo jaeyun? Kok diem?."

"Eh, ini kak Jay ya?."

"Iya."

"Yaudah kak Gapapa. Btw, kalian mau kemana?."

"Beli buku persiapan ujian."

"Oh oke."

"Kamu bisa naik ojek online dulu kan?."

"Iya kak, bisa."

"Yaudah, nanti saya ganti uang ojek kamu."

"Gak usah kak hehehe."

"Em, yaudah deh. Saya tutup ya telpon nya."

"Iya kak."

"Bye-bye jaeyun."

Tut.

Jaeyun menghela napasnya, kemudian dia berusaha untuk tegar kalau orang yang dia suka udah jadi pacar abangnya. Dia bingung nih cari calon uke untuk nya buat gantiin pak ketos, pasalnya para uke di sekolah nya gak masuk kriteria nya untuk jadi pasangan nya kecuali pak ketos.

Sunghoon? Enggak dulu deh, soalnya sunghoon terlalu tinggi badan nya Belum lagi badannya juga gede kan dia gak bisa gendong ala bridal style  waktu mau ke kamar pengantin. Adanya dia yang penyet ketiban sunghoon, kan dia itu seme tapi badannya kecil dan imoet berarti dia seme limited edition ya kan?

Lagi asyik dia melamun tiba-tiba ada motor yang berhenti di depan nya, dia noleh natap orang yang naik motor bebek nungging itu.

"Pulang bareng kuy?." Ucap orang itu sambil menaikkan kaca helm nya.

Jaeyun menyipitkan matanya mengamati wajah yang berada di balik helm full face itu, kemudian dia sadar kalau yang naik motor itu si Park sunghoon.

"Motor kuning mentereng gue lebih bagus daripada motor bebek nungging punya Lo!." Ucap nya sambil tersenyum bangga.

"Motor kuning mentereng Lo udah butut, mending naik motor ini aja apalagi yang bawa motor orang nya ganteng kayak gue." Ucap sunghoon pede.

"Huekk!!." Ucap jaeyun pura-pura muntah, kemudian dia naik keatas motornya sunghoon.

Tapi kakinya itu pendek jadi dia kesusahan, sunghoon dengan inisiatif sendiri turun dari motor nya kemudian dia mengangkat jaeyun keatas motornya kemudian dia kembali naik keatas motornya.

"Motor Lo tinggi banget bangsat!." Ucap Jaeyun misuh.

"Bukan tinggi tapi Lo nya aja yang cebol, pegangan." Ucap sunghoon.

Belum sempat jaeyun membalas ucapan Sunghoon, sunghoon sudah gas motornya dan dia reflek memeluk pinggang sunghoon dan duduknya langsung menungging.

"Sunghoon jangan ngebut ngebut! Gue bilangin abang Nanti!?." Teriaknya ketika sunghoon melajukan motornya dengan cepat itu.

"Loh udah baikan??." Teriak sunghoon balik.

"Udah lah!!?." Teriak Jaeyun sambil nempeleng kepalanya sunghoon.

Sunghoon menganggukkan kepalanya kemudian kembali menarik gas motornya dan membuat jaeyun memeluk erat pinggang sunghoon sambil misuh misuhin sunghoon yang bawa motor kayak Setan.

Beberapa saat kemudian sunghoon menghentikan motornya di depan rumah jaeyun dengan selamat sentosa walaupun sempat kebut kebutan tadi. Sunghoon langsung turun dari motor nya kemudian kembali mengangkat jaeyun buat turun dari motor nya.

"Sunghoon! Kalau mau mati jangan ngajakin gue setan! Mentang mentang Lo jomblo jadi mau mati aja ngajak ngajak orang!?." Ucapnya kesal sambil memukul-mukul dada sunghoon.

Sunghoon melepas helm nya terus tertawa melihat tingkah jaeyun yang lagi kesel kayak kocheng betina yang diganggu waktu lagi kawin.

"Ketawa Lo! Di kiranya ganteng apa kalau lagi ketawa!?." Ucapnya sambil melotot kearah sunghoon.

"Emang gue ganteng kan." Ucap sunghoon sambil tersenyum sampai lengsung pipinya keliatan.

"Iya ganteng! Tapi masih gantengan gue kemana mana!." Ucapnya sambil mendengus kemudian melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Sunghoon tersenyum menatap tingkah jaeyun, kemudian dia menepuk-nepuk kepala jaeyun. Mereka berdua terdiam sebenarnya jaeyun agak bingung karena sunghoon malah ngelus ngelus kepalanya.

"Shim Jaeyun." Panggil sunghoon.

"Apa?." Ucapnya sambil memanyunkan bibirnya.

"Jadi pacar gue kuy?." Ucap sunghoon sambil menatap serius kearah Jaeyun.

Jaeyun melongo mendengar ucapan sunghoon, hari ini kenapa sih! Udah abangnya tiba-tiba minta peluk sekarang sunghoon nembak dia, mana nembak nya kayak mau ngajakin Mabar lagi, capek!

******

Love at First Fight [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang